21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bahagian mereka dalam segala sesuatu<br />

yang terjadi di bawah matahari." "Tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat<br />

dalam dunia orang mati, kemana engkau pergi." (Pengkh. 9:5,6,10).<br />

Pada waktu hidup raja Hiskia diperpanjang lima belas tahun, sebagai jawaban kepada<br />

doanya, raja yang tahu berterimakasih itu memberikan pujian penghormatan kepada rahmat-<br />

Nya yang besar. Dalam nynyian berikut ini ia menyatakan mengapa ia bersukacita: "Sebab<br />

dunia orang mati tidak dapat mengucap syukur kepada-Mu dan maut tidak dapat memuji-muji<br />

Engkau; orang-orang yang turun ke liang kubur tidak menant-nanti akan kesetiaan-Mu. Tetapi<br />

hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari<br />

ini." (Yes. 38:18,19). Teologia populer mengatakan bahwa orang yang sudah mati berada di<br />

Surga, memasuki kebahagiaan, dan memuji Allah dengan lidah yang kekal. Tetapi Hiskia<br />

tidak melihat prospek yang mulia seperti itu di dalam kematian. Pemazmur menyetujui<br />

kesaksian itu dengan kata-katanya, "sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu;"<br />

"bukan orang- orang mati memuji Tuhan, dan bukan semua orang yang turun ke tempat<br />

sunyi." (maz. 6:6; 115:17).<br />

Pada hari Pentakosta, Petrus menyatakan bahwa Daud, bapa bangsa itu, "telah mati dan<br />

dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini." "Sebab bukan Daud yang naik<br />

ke Surga." (Kis. 2:29,34). Fakta bahwa Daud tinggal di dalam kubur sampai hari kebangkitan,<br />

membuktikan bahwa orang-orang benar tidak pergi ke Surga pada waktu meninggal. Hanya<br />

melalui kenagkitan, dan oleh jasa fakta bahwa Kristus telah bangkit, Daud pada akhirnya<br />

kelak bisa duduk di sebelah kanan Allah. Dan Rasul Paulus berkata, "Sebab jika benar orang<br />

mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. Dan jika Kristus tidak<br />

dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup di dalam dosamu.<br />

Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati di dalam Kristus." (1 Kor. 15:16-18). Jika<br />

selama empat ribu tahun orang- orang benar pergi langsung ke Surga pada waktu meninggal,<br />

mengapa Rasul Paulus mengatakan bahwa jika tidak ada kebangkitan, "binasa juga orangorang<br />

yang mati di dalam Kristus"? Tidak diperlukan kebangkitan.<br />

Tyndale yang mati syahid, menyinggung mengenai keadaan orang mati, menyatakan,<br />

"Secara terbuka saya mengakui, bahwa saya tidak yakin mereka sudah berada dalam<br />

kemuliaan penuh di mana Kristus berada, atau di tempat malaikat- malaikat pilihan Allah<br />

berada. Itu bukanlah bagian dari kepercayaan saya, karena jika demikian, saya tidak melihat<br />

lain selain dari khotbah mengenai kebangkitan tubuh adalah sesuatu yang sia-sia." -- Tyndale,<br />

Wm., Preface to "New Testament," (ed534). Reprint in "British Reformers -- Tindal, Frith,<br />

Barnes," p. 349 (ed. 830). Adalah suatu fakta yang tidak dapat disangkal bahwa pengharapan<br />

akan kebahagiaan kekalpada waktu kematian telah menuntun kepada suatu pengabaian<br />

doktrin kebangkitan Alkitab yang meluas. Kecenderungan ini telah dikomentari oleh Dr.<br />

Abraham Clarke, dengan mengatakan, "Doktrin kebangkitan tampaknya telah menjadi<br />

pemikiran yang lebih penting di antara orang-orang Kristen yang mula-mula itu dari pada<br />

sekarang ini! Mengapa demikian? Para rasul terus menerus menekankan hal itu, dan<br />

389

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!