21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

menerima hukuman pelanggaran -- "upah dosa". Mereka menderita hukuman yang berbeda<br />

lamanya dan beratnya, "menurut perbuatan mereka," tetapi akan berakhir pada kematian yang<br />

kedua. Oleh karena mustahil bagi Allah, sesuai dengan keadilan dan kemurahan-Nya, untuk<br />

menyelamatkan orang berdosa di dalam dosa- dosanya, maka Ia mencabut eksistensinya yang<br />

telah hilang oleh karena pelanggaran-pelanggarannya, dan untuk mana ia tidak layak<br />

memilikinya. Seorang penulis yang diilhami berkata, "Karena sedikit waktu lagi, maka<br />

lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi."<br />

Dan yang lain menyatakan, "Dan mereka akan menjadi seakan-akan mereka tidak pernah<br />

ada." (Maz. 37:10; Obaja 16). Ditutupi oleh kejahatan dan kekejian, mereka tenggelam ke<br />

dalam kebinasaan kekal tanpa harapan, sehingga tidak diingat orang lagi.<br />

Demikianlah akhirnya dosa, bersama semua kesusahan dan kerusakan yang telah<br />

ditimbulkannya. Pemazmur berkata, "Engkau telah menghardik bangsa-bangsa, telah<br />

membinasakan orang-orang fasik; nama mereka telah Kauhapuskan untuk seterusnya dan<br />

selama-lamanya; musuh telah habis binasa, menjadi timbunan puing senantiasa." (maz. 9:6,7).<br />

Yohanes di dalam Wahyu, sambil menantikan negeri yang kekal, mendengar nynyian pujian<br />

semesta yang tidak terganggu oleh satupun nada sumbang. Setiap makhluk di Surga dan di<br />

dunia terdengar memuliakan Allah. (Wah. 5:13). Tidak ada hujatan kepada Allah dari jiwajiwa<br />

yang hilang, sementara mereka menggeliat-geliat di dalam siksaan yang tiada akhir.<br />

Tidak ada makhluk-makhluk di dalam neraka yang menggabungkan teriakan-teriakan mereka<br />

dengan nyanyian orang- orang yang diselamatkan.<br />

Doktrin kesadaran dalam kematian terletak atas kesalahan fundamental mengenai<br />

kekekalan alamiah -- suatu doktrin, seperti penyiksaan kekal, bertentangan dengan ajaran<br />

Alkitab, dengan akal sehat dan dengan perasaan kemanusiaan. Menurut kepercayaan populer,<br />

orang yang ditebus di Surga mengetahui segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, dan terutama<br />

mengenai kehidupan teman-teman yang mereka tinggalkan. Tetapi bagaimanakah hal ini bisa<br />

menjadi sumber kebahagiaan kepada orang mati, mengetahui pergumulan orang yang hidup,<br />

menyaksikan dosa yang dilakukan oleh kekasih-kekasih mereka, dan melihat mereka<br />

menanggung semua kesedihan, kekecewaan dan siksaan hidup? Berapa banyakkah<br />

kebahagiaan Surga yang akan dinikmati oleh mereka yang melayang-layang di atas temantemannya<br />

di dunia ini? Dan betapa menjijikkan kepercayaan yang mengatakan bahwa segera<br />

setelah nafas meninggalkan badan, maka jiwa orang yang tidak bertobat itu langsung<br />

dimasukkan ke dalam neraka! Betapa dalamnya dukacita yang menimpa mereka melihat<br />

teman-temannya memasuki kuburan tanpa persediaan, memasuki penderitaan kekal dan dosa!<br />

Banyak yang menjadi gila oleh karena pemikiran yang mengganggu ini.<br />

Apa kata Alkitab mengenai hal ini? Daud mengatakan bahwa manusia itu tidak sadarkan<br />

diri dalamkematian. "Apabila nyawanya melayang, ia kembali ketanah; pada hari itu<br />

lenyaplah maksud-maksudnya." (Maz. 146:4). Salomo juga memberikan kesaksian yang<br />

sama: "Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati<br />

tidak tahu apa-apa." "Baik kasih mereka maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah<br />

388

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!