21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

siksaan api neraka akan meninggikan kebahagiaan orang-orang kudus selama-lamanya.<br />

Bilamana mereka melihat orang lain dalamalamiah yang sama dan yang lahir dalam keadaan<br />

yang sama, dijatuhkan dalam penderitaan yang seperti itu, dan sementara mereka begitu<br />

berbeda, akan memberikan suatu perasaan betapa bahagianya mereka." Yang lain<br />

menggunakan kata-kata ini, "Sementara dekrit pengutukan dilaksanakan atas orang-orang<br />

yang menerima murka selama-lamanya, asap dari penyiksaan mereka itu akan naik untuk<br />

selama-lamanya di hadapan orang-orang yang menerima kemurahan, yang gantinya<br />

mengambilbagian bersama orang-orang yang malang ini, mereka akan berkata, Amen,<br />

Haleluyah! Puji Tuhan!"<br />

Dimanakah dalam halaman-halaman firman Allah terdapat ajaran yang seperti itu?<br />

Apakah orang-orang tebusan di Surga kehilangan semua rasa iba dan belas kasihan, dan<br />

bahkan perasaan peri kemanusiaan? Apakah ini akan ditukar dengan rasa tidak perduli orangorang<br />

tabah (stoic), atau kekejaman orang-orang biadab? Tidak, tidak. Tidak demikian ajaran<br />

Kitab Allah. Mereka yang mengemukakan pandangan yang dinyatakan dalam kutipankutipan<br />

di atas mungkin adalah orang-orang terpelajar bahkan orang-orang jujur. Tetapi<br />

mereka telah diperdaya oleh tipuan Setan. Setan menuntun mereka agar menanggapi salah<br />

pernyataan-pernyataan keras Alkitab, dengan memberikan kata-kata yang mewarnai<br />

kebencian dan kekejaman yang menyangkut dengan dirinya, tetapi tidak menyangkal kepada<br />

Pencipta kita. "Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan Allah, Aku tidak berkenan<br />

kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari<br />

kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu. Mengapa<br />

kamu harus mati?" (Yehez. 33:11).<br />

Apakah untungnya kepada Allah sekiranya kita akui bahwa Ia senang menyaksikan<br />

penyiksaan yang tiada akhirnya itu, bahwa Ia bergemar mendengar rintihan dan jeritan serta<br />

sumpah serapah makhluk yang menderita yang dibiarkan-Nya di dalam nyala api neraka?<br />

Mungkinkah bunyi-bunyi yang mengerikan ini menjadi bunyi musik bagi telinga Yang<br />

Mahakasih itu? Ada yang mengatakan bahwa pengenaan penderitaan yang tiada akhir ini ke<br />

atas orang-orang jahat akan menunjukkan kebencian Allah kepada dosa sebagai suatu<br />

kejahatan yang merusak kepada perdamaian dan tata tertib alam semesta. Oh, suatu hujat yang<br />

mengerikan! Seolah-olah kebencian Allah atas dosalah yang menjadi alasan mengapa<br />

penyiksaan itu berlangsung selama-lamanya. Karena, menurut para ahli teologi ini,<br />

penyiksaan yang terus-menerus tanpa harapan dan kemurahan akan membuat marah korbankorban<br />

yang malang itu; dan sementara mereka mencurahkan kemarahan mereka dengan<br />

mengutuki dan menghujat, maka selama-lamanya mereka memperbesar bobot kesalahan<br />

mereka. Kemuliaan Allah tidak dipertambahkan oleh mengekalkan dosa yang terus menerus<br />

bertambah sepanjang masa kekekalan.<br />

Adalah di luar kemampuan pikiran manusia untuk memperkirakan kejahatan yang telah<br />

dilakukan oleh ajaran sesat mengenai penyiksaan kekal itu. Agama Alkitab, yang penuh<br />

dengan kasih dan kebaikan, dan yang berlimpah kasih sayang, digelapkan oleh takhyul dan<br />

381

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!