21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Mereka yang mengalami pengudusan cara Alkitab akan menunjukkan roh kerendahan hati.<br />

Seperti Musa, mereka telah memandang kebesaran kekudusan yang menakjubkan, dan<br />

melihat betapa ketidaklayakan mereka tidak bisa dibandingkan dengan kemurnian dan<br />

kesempurnaan yang ditinggikan dari Yang Kekal itu. Nabi Daniel adalah satu contoh<br />

pengudusan yang benar. Sepanjang hidupnya dipenuhi dengan pelayanan mulia bagi Tuannya.<br />

Ia adalah "orang yang dikasihi Surga." (Dan 10:11). Namun, gantinya mengakui murni dan<br />

kudus, nabi yang dihormati ini menyatakan dirinya sebagai seorang yang sangat berdosa di<br />

Israel, pada waktu bermohon kepada Allah mengenai bangsanya, "sebab kami menyampaikan<br />

doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan<br />

kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah." "Kami telah berbuat dosa, kami telah berlaku<br />

fasik." (Dan. 9:18,15). Ia menyatakan, "Sementara aku berbicara dan berdoa dan mengaku<br />

dosaku dan dosa bangsaku, bangsa Israel." (Dan. 9:20). Dan pada waktu hari kemudian Anak<br />

Allah muncul, untuk memberikan petunjuk kepadanya, Daniel berkata, "aku menjadi pucat<br />

sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku." (Dan. 10:8).<br />

Pada waktu Ayub mendengar suara Tuhan dari angin badai, ia berseru, "Oleh sebab itu<br />

aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." (Ayub<br />

42:6). Yesaya berseru setelah ia melihat kemuliaan Tuhan dan mendengar kerub berseru:<br />

"Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam," "Cilakalah aku! Aku binasa!" (Yes. 6:3,5).<br />

Rasul Paulus, setelah terangkat ke langit yang ketiga, dan mendengar kata-kata yang tak<br />

terucapkan oleh manusia, berbicara mengenai dirinya, sebagai "yang paling hina di antara<br />

segala orang kudus." (2Kor. 12:2-4; Epes 3:8). Yohanes yang kekasih, yang bersandar kepada<br />

Yesus dan yang memandang kemuliaan-Nya, jatuh tersungkur di depan kaki malaikat itu.<br />

Wah 1:17). Mereka yang berjalan dalam bayang-bayang salib Golgota tidak akan<br />

meninggikan diri, tidak akan menyombongkan diri karena mereka telah dibebaskan dari dosa.<br />

Mereka merasa bahwa oleh karena dosa-dosa merekalah yang menyebabkan penderitaan yang<br />

menghancurkan hati Anak Allah, dan pemikiran ini akan menuntun mereka kepada<br />

penyesalan yang mendalam. Mereka yang hidup paling dekat dengan Yesus melihat dengan<br />

jelas kelemahan dan keberdosaan manusia, dan harapan mereka satu-satunya hanyalah jasajasa<br />

Juru Selamat yang tersalib dan yang telah bangkit kembali itu.<br />

Sekarang pengudusan menonjol di dunia keagamaan, dan bersamaan dengan itu Roh<br />

meninggikan diri sendiri, dan ketidakperdulian kepada hukum Allah yang menandakannya<br />

sebagai yang asing bagi agama Alkitab. Para penganjurnya mengajarkan bahwa penyucian<br />

adalah pekerjaan seketika, sekejap, oleh mana, melalui iman saja mereka memperoleh<br />

kekudusan yang sempurna. "Percaya saja," kata mereka, "dan berkat menjadi milikmu." Tidak<br />

diperlukan usaha-usaha lebih jauh di pihak sipenerima. Pada waktu yang sama mereka<br />

menyangkal wewenang dan kekuasaan hukum Allah, dan mengatakan bahwa mereka telah<br />

dibebaskan dari kewajiban memeliharakan hukum-hukum atau perintah-perintah itu. Tetapi<br />

apakah mungkin bagi manusia menjadi kudus, sesuai dengan kehendak dan tabiat Allah, tanpa<br />

menyesuaikan atau menselaraskan diri dengan prinsip-prinsip atau hukum Allah, yang adalah<br />

332

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!