21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Sebagai tanda kekuasaan Gereja Katolik, seorang penulis pengikut paus mengutip,<br />

"Tindakan mengubah hari Sabat kepada hari Minggu yang disetujui dan diizinkan oleh orang<br />

Protestan ... sebab dengan memelihara hari Minggu, mereka mengakui kuasa gereja untuk<br />

menetapkan hari-hari raya, dan memerintahkan mereka di bawah dosa." -- Tuberville, H., "An<br />

Abridgment of Christian Doctrine," p. 58. Lalu apakah perubahan hari Sabat, kalau bukan<br />

tanda, atau cap kekuasaan Gereja Roma -- "tanda binatang" ? Gereja Roma belum<br />

meninggalkan usahanya unutk memperoleh supremasi. Dan bilamana dunia ini dan gerejagereja<br />

Protestan menerima hari Sabat buatannya itu, sementara mereka menolak hari Sabat<br />

Alkitab, sebenarnya mereka menerima usaha itu. Mereka boleh menuntut wewenang tradisi<br />

dan para Bapa leluhur atas perubahan itu, tetapi dengan berbuat demikian mereka<br />

meremehkan atau mengabaikan prinsip utama yang memisahkan mereka dari Roma, -- bahwa<br />

"Alkitab, dan hanya Alkitab saja, agama orang-orang Protestan." Para pengikut paus dapat<br />

melihat bahwa mereka sedang menipu dunia ini dan orang-orang Proytestan yang dengan rela<br />

menutup mata kepada fakta-fakta dalam hal ini. Pada waktu gerakan memaksakan hari<br />

Minggu memperoleh kemajuan, ia bersukacita, merasa pasti bahwa hal itu akan membawa<br />

seluruh dunia Protestan di bawah panji-panji Roma.<br />

Para pengikut Roma menyatakan bahwa, "pemeliharaan hari Minggu oleh orang-orang<br />

Protestan adalah suatu penghormatan yang mereka berikan kepada kekuasaan Gereja<br />

Katolik." -- Mgr. Segur "Plain Talk About Protestantism of Today " p. 213. Pemaksaan<br />

pemeliharaan hari Minggu pada pihak gereja Protestan adalah pemaksaan penyembahan<br />

kepausan -- binatang itu. Mereka yang mengerti tuntutan hukum yang keempat itu, yang<br />

memilih memelihara yang salah gantinya hari Sabat yang benar, dengan demikian memberi<br />

penghormatan kepada kuasa yang memerintahkannya. Tetapi tindakan memaksakan<br />

kewajiban agama oleh kuasa sekular, dengan demikian gereja-gereja membuat patung<br />

binatang itu. Sejak diberlakukannya pemeliharaan hari Minggu di Amerika Serikat akan<br />

menjadi pemberlakuan penyembahan kepada binatang itu dan patungnya.<br />

Tetapi orang-orang Kristen pada generasi-generasi terdahulu memelihara hari Minggu<br />

menyangka dengan berbuat demikian mereka sedang memelihara hari Sabat Alkitab. Dengan<br />

demikian sekarang orang-orang Kristen yang benar di tiap-tiap gereja, tidak terkecuali<br />

persekutuan Roma Katolik, yang dengan jujur percaya bahwa hari Minggu adalah hari Sabat<br />

yang ditetapkan oleh ilahi. Allah menerima kesungguh-sungguhan tujuan mereka dan<br />

integritas mereka di hadirat- Nya. Tetapi bilamana pemeliharaan hari Minggu dikuatkuasakan<br />

oleh undang-undang, dan dunia akan diterangimengenai kewajiban terhadap hari Sabat yang<br />

benar, maka siapa saja yang melanggar perintah Allah, dan menuruti pedoman yang tidak<br />

lebih tinggi dari Roma, akan menghormati kepausan di atas Allah. Ia memberikan<br />

penghormatan kepada Roma, dan kepada kuasa yang memaksakan lembaga yang ditetapkan<br />

oleh Roma. Ia menyembah binatang itu dan patungnya. Sementara manusia menolak lembaga<br />

yang dinyatakan Allah sebagai tanda kekuasaan-Nya dan menghormati gantinya yang telah<br />

dipilih oleh Roma sebagai tanda supremasinya, maka dengan demikian mereka menerima<br />

315

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!