21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

kepada tuntutan-Nya atas penghargaan dan penghormatan manusia -- maka penyembahpenyembah<br />

binatang itu akan dibedakan oleh usaha-usaha mereka untuk menghancurkan<br />

peringatan Khalik, Pencipta, untuk meninggikan lembaga Roma. Adalah untuk kepentingan<br />

hari Minggu sehingga kepausan pertama kali menyatakan tuntutannya yang sombong (Lihat<br />

Lampiran); dan usaha yang pertama untuk mendapatkan kekuasaan negara memaksakan<br />

pemeliharaan hari Minggu sebagai "hari Tuhan." Tetapi Alkitab menunjuk kepada hari<br />

ketujuh, dan bukan hari pertama, sebagai hari Tuhan. Kristus berkata, "Jadi Anak Manusia<br />

adalah juga Tuhan atas hari Sabat." Hukum yang keempat menyatakan, "Tetapi hari ketujuh<br />

adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu." Dan melalui nabi Yesaya Tuhan menunjukkan sebagai<br />

"hari kudus-Ku."<br />

Tuntutan yang sering dikemukakan, bahwa Kristus mengubah hari Sabat itu, tidak sesuai<br />

dengan firman-Nya sendiri. Pada khotbah-Nya di atas bukit Ia berkata, "Janganlah kamu<br />

menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku<br />

datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata<br />

kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu<br />

titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa<br />

yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan<br />

mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah<br />

di dalam kerajaan Surga." (Mat. 5:17-19).<br />

Adalah suatu kenyataan yang secara umum diterima oleh orang Protestan bahwa Alkitab<br />

tidak memberi wewenang mengenai perubahan hari Sabat. Hal itu dengan jelas dikatakan oleh<br />

penerbitan-penerbitan yang diterbitkan oleh American Tract Society dan American Sunday<br />

School Union. Salah satu penerbitan itu mengakui "Perjanjian Baru sama sekali bungkam<br />

sejauh mengenai sesuatu perintah yang jelas mengenai hari Sabat (Minggu, hari pertama<br />

dalam minggu) atau peraturan-peraturan yang jelas untuk pemeliharaannya." --- Elliot,<br />

George, "The Abiding Sabbath," p. 184.<br />

Yang lain berkata, "Sampai kepada kematian Kristus tidak ada perubahan dilakukan atas<br />

hari itu, sejauh catatan menunjukkan, mereka (rasul-rasul) tidak . . . mengeluarkan perintah<br />

yang jelas untuk meninggalkan Sabat hari ketujuh, dan pemeliharaan hari pertama dalam<br />

minggu." --- Waffle, A. E., "The Lord's Day," pp. 186-188. Katolik Roma mengakui bahwa<br />

perubahan hari Sabat dilakukan oleh gereja mereka, dan menyatakan bahwa orang- orang<br />

Protestan, oleh memeliharakan hari Minggu, mengakui kekuasaan gereja Katolik Roma.<br />

Dalambuku "The Catholic Cathechism of Christian Religion," dalam jawaban kepada<br />

pertanyaan mengenai hari yang harus dipelihara menurut hukum keempat, terdapat<br />

pernyataan ini, "Selama hukum yang lama berlaku, hari Sabtu adalah hari yang dikuduskan,<br />

tetapi gereja diperintahkan oleh Yesus Kristus dan dituntun oleh Roh Allah, telah<br />

menggantikan hari Sabtu kepada hari Minggu. Jadi sekarang kita kuduskan hari pertama,<br />

bukan hari ketujuh. Dan sekarang, Minggu artinya hari Tuhan."<br />

314

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!