21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

"Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya<br />

atau pada tangannya, maka ia akan minum air anggur murka Allah." "Binatang" yang<br />

disebutkan dalam pekabaran ini, yang penyembahannya dipaksakan oleh binatang yang<br />

bertanduk dua, adalah binatang yang pertama atau binatang yang menyerupai macan tutul<br />

dalam Wahyu 13 -- kepausan.<br />

"Patung binatang" itu menggambarkan Protestantisme murtad yang akan berkembang<br />

bilamana gereja-gereja Protestan mencari dukungan kekuasaan sipil untuk memaksakan<br />

dogma-dogmanya. "Tanda binatang" itu masih akan diterangkan. Setelah amaran terhadap<br />

penyembahan binatang dan patungnya nubuatan menyatakan, "Yang penting di sini ialah<br />

ketekunan orang-orang kudus yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus."<br />

Sementara mereka yang menuruti perintah-perintah Allah ditempatkan pada posisi yang<br />

bertentangan dengan mereka yang menyembah binatang itu dan patungnya dan yang<br />

menerima tandanya, maka pemeliharaan hukum Allah pada satu pihak dan pelanggarannya di<br />

pihak yang lain, akan membuat perbedaan antara penyembah Allah dan penyembah binatang<br />

itu.<br />

Ciri-ciri khas binatang itu, dan dengan demikian juga patungnya, adalah pelanggaran<br />

kepada perintah-perintah Allah. Daniel berkata mengenai tanduk kecil kepausan itu, "Ia<br />

berusaha untuk mengubah waktu dan hukum." Dan. 7:25). Dan Rasul Paulus menggolongkan<br />

kekuasaan yang seperti itu kepada "manusia durhaka," yang meninggikan dirinya melebihi<br />

Allah. Nubuatan yang satu melengkapi nubuatan yang lain. Hanya dengan mengubah hukum<br />

Allah kepausan dapat meninggikan dirinya melebihi Allah; barangsiapa dengan sadar<br />

memelihara hukumyang sudah diubah itu akan memberikan penghargaan tertinggi kepada<br />

kekuasaan yang mengadakan perubahan itu. Tindakan penurutan kepada hukum-hukum<br />

kepausan seperti itu adalah tanda kesetiaan dan kepatuhan kepada paus yang menggantikan<br />

kedudukan Allah.<br />

Kepausan telah berusaha untuk mengubah hukum Allah. Hukum yang kedua, larangan<br />

penyembahan berhala, telah dihapuskan dari hukum itu, dan hukum keempat telah diubah<br />

untuk menyetujui secara resmi pemeliharaan hari pertama gantinya hari ketujuh sebagai hari<br />

Sabat. Tetapi para pengikut paus menyatakan sebagai alasan menghilangkan hukum kedua,<br />

bahwa itu tidak perlu karena sudah dimasukkan dalam hukum yang pertama, dan bahwa<br />

dengan demikian memberikan hukum itu seperti yang sebenarnya Allah maksudkan untuk<br />

dipahami. Ini tidak bisa tidak adalah perubahan yang diramalkan oleh nabi. Perubahan yang<br />

disengaja dan yang diperhitungkan telah dilakukan, "Ia berusaha mengubah waktu dan<br />

hukum." Perubahan pada hukum keempat tepat sekali menggenapi nubuatan itu, oleh karena<br />

ini sajalah otoritas dari gereja. Di sini kuasa kepausan dengan terang-terangan menempatkan<br />

dirinya di atas Allah.<br />

Sementara penyembah-penyembah Allah terutama akan dibedakan oleh perhatian mereka<br />

kepada hukumkeempat, -- oleh karena ini adalah tanda kuasa penciptaan-Nya, dan kesaksian<br />

313

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!