21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Pekerjaan penghakiman yang dimulai pada tahun 1844 harus berjalan terus sampai kasus<br />

semua orang diputuskan, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati; pekerjaan ini akan<br />

berlangsung sampai tertutupnya masa pencobaan bagi manusia. Agar manusia dapat berdiri<br />

di hadapan penghakiman, pekabaran itu menyuruh mereka untuk "takutlah akan Allah dan<br />

muliakanlah Dia," "dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumidan laut dan<br />

semua mata air." Akibat penerimaan pekabaran ini diberikan dalam kata-kata, "Yang penting<br />

di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada<br />

Yesus." Agar bersedia kepada penghakiman, adalah perlu agar manusia menuruti hukum<br />

Allah. Hukum itu adalah ukuran tabiat dalam penghakiman. Rasul Paulus menyatakan, "Dan<br />

semua yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat, . . . pada hari,<br />

bilamana Allah sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang<br />

tersembunyi dalam hati manusia oleh Kristus Yesus." Dan Ia berkata, "yang melakukan<br />

hukum Tauratlah yang akan dibenarkan." (Rum 2:12-16). Iman sangat penting dalam<br />

menuruti hukum Allah; karena "tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."<br />

Dan "segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah dosa." (Iberani 11:6; Rum 14:23).<br />

Oleh malaikat pertama, manusia dihimbau untuk, "Takutlah akan Allah dan muliakanlah<br />

Dia," dan menyembah Dia sebagai Khalik semesta alam. Untuk melakukan ini manusia itu<br />

harus menuruti hukum-Nya. Orang bijak itu berkata, "Takutlah akan Allah dan berpeganglah<br />

pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang." (Pengkh. 12:13).<br />

Tanpa penurutan kepada perintah-perintah-Nya, tidak ada perbaktian yang berkenan kepada<br />

Allah. "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perinyah-Nya."<br />

"Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah<br />

kekejian." (1Yoh. 5:3; Amsal 28:9).<br />

Tugas menyembah Allah didasarkan atas fakta bahwa Ia adalah Khalik, Pencipta, dan<br />

bahwa semua makhluk yang lain diciptakan oleh-Nya. Dan dimana saja di dalam Alkitab<br />

tuntutan untuk menghormati dan menyembah--Nya di atas allah- allah bangsa-bangsa kafir<br />

dinyatakan, di sana dikutip bukti kuasa penciptaan-Nya. "Sebab segala allah bangsa-bangsa<br />

adalah hampa, tetapi Tuhanlah yang menjadikan langit." (Maz. 96:5). "Dengan siapa hendak<br />

kamu samakan Aku, seakan- akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. Arahkanlah<br />

matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu?" "Sebab beginilah<br />

firman Tuhan yang menciptakan langit, -- Dialah Allah -- yang membentuk bumi dan<br />

menjadikannya . . . . Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain." (Yes. 40:25,26; 45:18). Kata<br />

pemazmur, "Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menciptakan kita dan punya<br />

Dialah kita." "Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang<br />

menjadikan kita." (Maz. 100:3; 95:6). Dan makhluk-makhluk suciyang menyembah Allah di<br />

Surga menyatakan sebagai alasan penghormatan diberikan kedapa-Nya, "Engkau layak<br />

menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu;<br />

dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan." (Wah. 4:11).<br />

306

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!