21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

orang. “Kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka<br />

mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung”<br />

(Ibrani 11:36-38). Katakomb-katakomb (kuburan di bawah tanah) dimanfaatkan menjadi<br />

tempat persembunyian beribu-ribu orang. Di bawah bukit-bukit di luar kota Roma,<br />

terowongan panjang telah digali di tanah dan batu. Jaringan lorong-lorong gelap dan rumit<br />

dibuat bermil-mil di luar tembok kota. Di tempat pengasingan bawah tanah inilah pengikutpengikut<br />

Kristus menyembunyikan orang mati mereka. Dan di sini jugalah mereka berlindung<br />

bilamana mereka dicurigai dan dipersalahkan mengenai sesuatu. Bilamana Pemberi Hidup itu<br />

membangkitkan mereka yang telah melakukan perjuangan yang baik, banyaklah orang-orang<br />

yang telah mati syahia demi Kristus yang akan keluar dari gua bawah tanah yang suram itu.<br />

Meskipun mengalami penganiayaan yang paling kejam, saksi-saksi Yesus ini tetap<br />

memelihara iman mereka tidak tercemar. Meskipun jauh dari segala kesenangan, tertutup dari<br />

sinar matahari, dan tinggal di dalam gelap di dalam tanah, mereka tidak mengeluh sedikit pun.<br />

Dengan katakata iman, ketabahan dan pengharapan mereka menguatkan satu sama lain untuk<br />

menanggung penderitaan dan kekurangan dan kesesakan. Kehilang an berkat-berkat duniawi<br />

tidak bisa memaksa mereka untuk menyangkal iman mereka pada Kristus. Pencobaan dan<br />

penganiayaan hanyalah langkah-langah yang membawa mereka semakin dekat kepada<br />

perhentian dan upah mereka. Seperti hamba-hamba Allah pada zaman dahulu kala, banyak<br />

dari mereka yang “disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka menerima<br />

kebangkitan yang lebih baik” (Ibrani 11:35). Hal ini mengingatkan kepada pikiran mereka<br />

kata-kata Guru mereka, yang bilamana dianiaya demi Kristus, mereka akan sangat bersukacita<br />

karena besarlah upah mereka di surga, karena demikianlah juga nabi-nabi di aniaya sebelum<br />

mereka. Mereka bersukacita karena mereka dianggap layak menderita demi kebenaran. Dan<br />

nyanyian kemenangan berkumandang naik dari dalam api yang mengamuk. Oleh iman<br />

mereka memandang ke atas, mereka melihat Kristus dan malaikat-malaikat menghadapi<br />

peperangan surga, memandang kepada mereka dengan penuh perhatian, dan menghargai<br />

kesetiaan dan keteguhan hati mereka. Satu suara turun dari takhta Allah kepada mereka,<br />

“Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota<br />

kehidupain” (Wahyu 2:10).<br />

Sia-sialah usaha Setan menghancurkan jemaat Kristus dengan kekerasan. Pertentangan<br />

yang besar di mana murid-murid Yesus menyerahkan hi-dup mereka, tidak berakhir pada<br />

waktu para pembawa panji yang setia ini dibunuh. Mereka justru senang pada waktu mereka<br />

dikalahkan. Pekerjapekerja Allah dibunuh, tetapi pekerjaan-Nya maju terus dengan mantap.<br />

Kabar Injil itu terus tersebar, dan jumlah pengikut-pengikut-Nya terus bertambah. Injil itu<br />

menerusi daerah-daerah yang tidak mudah dimasuki, bahkan sampai ke daerah kekuaasaan<br />

Roma. Seorang Kristen dalam pembelaannya berkata kepada penguasa kafir yang mendorong<br />

penganiayaanEngkau boleh “membunuh kami, menyiksa kami, menghukum kami....<br />

Ketidakadilanmu adalah bukti bahwa kami tidak bersalah .... Atau kejahatanmu tidak berguna<br />

bagimu.” Semuanya itu menjadi undangan kuat memanggil orang lain kepada keyakinannya<br />

23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!