21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

"Seorangpun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bilamana Harun masuk untuk<br />

mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar." (Imamat 16:17). Jadi bilamana<br />

Kristus memasukibilik yang maha kudus untuk melaksanakan penutupan pekerjaan<br />

pendamaian, Ia menghentikan pelayanan-Nya di bilik yang kudus. Tetapi bilamana pelayanan<br />

di bilik yang kudus berakhir, maka pelayanan di bilik yang maha kuduspun mulai. Bilamana<br />

dalam pelayanan lambang, imam besar meninggalkan bilik yang suci pada Hari Pendamaian,<br />

ia pergi ke hadirat Allah untuk mempersembahkan darah dari persembahan karena dosa atas<br />

nama semua orang Israel yang benar-benar menyesali dosa-dosa mereka. Demikianlah<br />

Kristus telah menyelesaikan satu bagian daripekerjaan-Nya sebagaipengantara, untuk<br />

memulai bagian yang lain dari pekerjaan itu, dan Ia masih mempersembahkan darah-Nya di<br />

hadirat Bapa atas nama orang-orang berdosa.<br />

Pokok pelayanan ini tidak dimengerti oleh orang-orang Advent pada tahun 1844. Setelah<br />

waktu berlalu pada waktu Juru Selamat diharapkan datang, mereka masih percaya<br />

kedatangan-Nya sudah dekat. Mereka berpendapat bahwa mereka telah sampai kepada suatu<br />

krisis penting, dan bahwa pekerjaan Kristus sebagai pengantara di hadirat Allah telah berakhir.<br />

Tampak kepada mereka diajarkan di dalam Alkitab bahwa masa percobaan manusia akan<br />

tertutup sedikit waktu lagi sebelum kedatangan Tuhan yang sebenarnya di awan-awan langit.<br />

Hal ini terbukti dari Alkitab yang menunjuk kepada suatu masa bilamana manusia akan<br />

mencari, mengetok di pintu rahmat, dan pintu itu tidak akan dibuka. Dan menjadi pertanyaan<br />

bagi mereka apakah tanggal yang mereka harapkan kedatangan Kristus itu, bahkan<br />

menandaipermulaan masa yang segera mendahului kedatangan-Nya? Setelah memberikan<br />

amaran penghakiman yang sudah dekat, mereka merasa pekerjaan mereka bagi dunia ini<br />

sudah selesai, dan tidak ada lagi beban jiwa mereka bagi keselamatan orang-orang berdosa.<br />

Sementara itu hujatan keras dan ejekan orang yang tidak percaya kepada Tuhan dianggap<br />

sebagai bukti lain bahwa Roh Allah telah ditarik dari mereka yang menolak kasih karunia-<br />

Nya. Semuanya ini meyakinkan mereka bahwa percobaan sudah berakhir, atau sebagaimana<br />

kemudian mereka sebutkan, "pintu kasihan telah tertutup."<br />

Tetapi terang yang lebih jelas datang dengan penyelidikan mengenai masalah tempat<br />

kudus. Sekarang mereka melihat bahwa mereka adalah benar dalam mempercayai bahwa<br />

akhir dari 2300 hari itu ialah tahun 1844 yang ditandai dengan krisis penting. Akan tetapi<br />

walaupun benar bahwa pintu pengharapan dan pengasihan, melalui mana 1800 tahun manusia<br />

datang kepada Allah, sudah tertutup, pintu yang lain terbuka, dan pengampunan dosa<br />

diberikan kepada manusia melalui pengantaraan Kristus di bilik yang maha kudus. Satu<br />

bagian pelayanan-Nya sudah tertutup, sementara satu lagi terbuka. Masih ada "pintu terbuka"<br />

ke tempat kudus surgawi, dimana Kristus melayani demi kepentingan orang-orang berdosa.<br />

Sekarang terlihat penerapan perkataan Kristus yang terdapat dalam Wahyu, yang<br />

ditujukan kepada jemaat pada zaman ini: "Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang<br />

memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia<br />

menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah Aku telah<br />

301

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!