21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Pengumuman "Mempelai datang! Songsonglah Dia!" pada musim panas tahun 1844,<br />

menyebabkan ribuan orang dituntun untuk mengharapkan kedatangan Tuhan yang segera.<br />

Pada waktu yang ditetapkan, mempelai datang bukan ke dunia ini sebagaimana diharapkan<br />

oleh orang-orang, tetapi kepada Yang Lanjut Usianya di Surga, kepada pernikahan,<br />

penerimaan kerajaan-Nya. "Mereka yang telah siap sedia, masuk bersama-sama dengan Dia<br />

ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu tertutup." Mereka tidak akan hadir secara pribadi pada<br />

pernikahan itu, karena pernikahan itu berlangsung di Surga, sementara mereka ada di atas<br />

dunia ini. Pengikut-pengikut Kristus "menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan<br />

itu." (Lukas 12:36).Tetapi mereka harus mengerti pekerjaan-Nya, dan mengikut Dia oleh<br />

iman sementara Dia pergi ke hadirat Allah. Dalam pengertian inilah mereka dikatakan pergi<br />

ke pernikahan.<br />

Dalam perumpamaan itu, hanya mereka yang mempunyai minyak dalam buli-buli dan<br />

dalampelitanya saja yang masuk ke perjamuan kawin itu. Mereka yang mengerti kebenaran<br />

dari Alkitab, dan juga yang mempunyai Roh dan karunia Allah, dan yang pada malam<br />

pencobaan paling pahit mereka telah dengan sabar menunggu, menyelidiki Alkitab untuk<br />

terang yang lebih jelas, -- mereka ini melihat kebenaran mengenai tempat kudus di Surga dan<br />

perobahan pelayanan Juru Selamat, dan oleh iman mereka mengikuti-Nya dalam pekerjaan-<br />

Nya di tempat kudus di atas. Dan semua yang melalui kesaksian Alkitab menerima kebenaran<br />

yang sama, mengikuti Kristus oleh iman pada waktu Ia masuk ke hadirat Allah untuk<br />

melaksanakan pekerjaan pengantaraan yang terakhir, dan pada penutupannya menerima<br />

kerajaan-Nya -- semuanya ini dilambangkan sebagai pergi pernikahan.<br />

Dalam perumpamaan Matius 22 gambaran pernikahan yang sama diperkenalkan. Dan<br />

penghakiman pemeriksaan dengan jelas digambarkan terjadi sebelum pernikahan. Sebelum<br />

pesta pernikahan mulai, raja itu datang untuk menemui tamu-tamu (Mat. 22:11), untuk<br />

melihat kalau-kalau semuanya memakai pakaian pesta, jubah tabiat yang tidak bernoda yang<br />

dibasuh dan diputihkan dalam darah Anak Domba (Wah. 7:14). Ia yang ditemukan kurang,<br />

dibuang keluar, tetapi semua yang setelah diperiksa ditemukan memakai pakaian pesta<br />

perkawinan, diterima oleh Allah dan layak memperoleh bahagian dalam kerajaan-Nya dan<br />

tempat duduk di atas takhta-Nya. Pekerjaan pemeriksaan tabiat ini, yang menentukan siapa<br />

yang bersedia kepada kerajaan Allah, adalah penghakiman pemeriksaan, pekerjaan<br />

penghabisan di kaabah di Surga. Bilamana pekerjaan pekerjaan pemeriksaan berakhir,<br />

bilamana mereka yang pada segala zaman mengaku pengikut- pengikut Kristus telah diperiksa<br />

dan diputuskan, kemudian berakhirlah masa percobaan, dan pintu kasihanpun tertutuplah.<br />

Jadi dalam kalimat pendek, "mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan Dia<br />

ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup," kita dibawa melalui pelayanan terakhir Juru<br />

Selamat, kepada waktu bilamana pekerjaan besar penyelamatan manusia diselesaikan.<br />

Dalam upacara di tempat kudus atau kaabah duniawi, seperti yang kita telah lihat adalah<br />

gambaran upacara di kaabah surgawi, bilamana imam besar pada Hari Pendamaian memasuki<br />

bilik yang maha kudus, maka pelayanan di bilik yang kudus terhenti. Allah memerintahkan<br />

300

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!