21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

untuk memperoleh pengampunan melalui imam kepada Penebus yang akan datang. Tetapi ia<br />

belum seluruhnya dibebaskan darihukuman dan kutukan hukum. Pada Hari Pendamaian,<br />

setelah mengambil persembahan yang orang banyak, imam besar masuk ke bilik yang maha<br />

kudus dengan darah persembahan ini, dan memercikkan darah itu ke atas tutup pendamaian,<br />

langsung ke atas hukum itu, untuk memenuhi tuntutannya. Kemudian, dalam sikapnya<br />

sebagai pengantara, imambesar itu mengambildosa- dosa itu kepada dirinya dan<br />

membawanya keluar dari tempat kudus. Dengan meletakkan tangannya di atas kepala<br />

kambing Azazel, ia mengakui segala dosa-dosa ini, dengan demikian menggambarkan<br />

pemindahan dosa-dosa itu dari dirinya ke kambing jantan. Kemudian kambing membawa<br />

dosa-dosa itu jauh-jauh dan mereka menganggap dosa-dosa itu dipisahkan dari mereka<br />

selama-lamanya.<br />

Demikianlah upacara yang dilaksanakan "sebagai gambaran dan bayangan dari perkaraperkara<br />

surgawi." Dan apa yang dilakukan dalam lambang dalam pelayanan tempat kudus<br />

duniawi, dilakukan dengan sesungguhnya dalampelayanan tempat kudus surgawi. Setelah<br />

kenaikan-Nya, Juru Selamat kita memulai pekerjaan-Nya sebagai imam besar kita. Rasul<br />

Paulus berkata, "Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia<br />

yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam Surga sendiri<br />

untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita." (Iberani 9:24). Pelayanan imam<br />

sepanjang tahun di bilik yang suci dari tempat kudus itu, "di dalam tirai selubung" yang<br />

membentuk pintu dan memisahkan bilik yang suci dari halaman luar, melambangkan<br />

pekerjaan pelayanan yang dimulai oleh Kristus pada waktu Ia naik ke Surga. Itu adalah<br />

pekerjaan pelayanan harian imam untuk menyampaikan ke hadirat Allah darah persembahan<br />

karena dosa, juga dupa yang naik bersama doa-doa orang Israel. Demikian juga Kristus<br />

memohon dengan darah-Nya di hadapan Bapa atas nama orang-orang berdosa, dan<br />

menyampaikan juga di hadapan-Nya doa-doa orang percaya yang menyesali dosa-dosanya,<br />

yang disertai keharuman kebenaran-Nya sendiri. Demikianlah pekerjaan pelayanan di bilik<br />

yang kudus di kaabah surgawi.<br />

Kesanalah iman murid-murid Kristus mengikuti Dia pada waktu Ia naik dari pandangan<br />

mereka. Di sinilah pengharapan mereka berpusat, "pengharapan itu" kata Rasul Paulus,<br />

"adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang<br />

tabir, dimana Yesus telah masuk sebagai Perintis kita, ketika Ia, menurut peraturan<br />

Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya." "Dan Ia telah masuk satu kali<br />

untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba<br />

jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia<br />

telah mendapat kelepasan yang kekal (bagi kita)." (Iberani 6:19,20; 9:12).<br />

Selama delapan belas abad lamanya pekerjaan pelayanan ini berlangsung di bilik yang<br />

suci. Darah Kristus dipersembahkan atas nama orang-orang percaya yang menyesali dosadosanya,<br />

mendapatkan pengampunan dan penerimaan mereka kepada Bapa, namun, dosadosa<br />

mereka masih tertulis di dalam buku catatan. Sebagaimana dalam upacara lambang ada<br />

295

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!