21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Tetapi pertanyaan yang paling penting tetap harus dijawab. Apakah maksudnya tempat<br />

kudus itu akan dipulihkan dalam keadaan yang wajar? Bahwa ada upacara yang serupa itu<br />

sehubungan dengan tempay kudus duniawi, diterangkan dalam Alkitab Perjanjian Lama.<br />

Tetapi adakah sesuatu di Surga yang akan dipulihkan (disucikan -- terjemahan langsung)?<br />

Dalam Iberani 9 pemulihan tempat kudus ke dalam keadaan yang wajar diajarkan dengan<br />

jelas. "Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum taurat dengan darah, dan tanpa<br />

pertumpahan darah tidak ada pengampunan. Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa<br />

yang ada di Surga haruslah ditahirkan secara demikian [darah binatang], tetapi benda- benda<br />

surgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu," (Iberani<br />

9:22,23), yaitu darah Kristus yang tidak ternilai harganya.<br />

Pemulihan kembali, baik dalam lambang maupun upacara yang sebenarnya harus<br />

dilakukan dengan darah; yang pertama dengan darah binatang, dan yang kemudian dengan<br />

darah Kristus. Rasul Paulus menyatakan sebagai alasan mengapa pemulihan itu harus<br />

dilakukan dengan darah, bahwa tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.<br />

Pengampunan itu, atau membuangkan dosa, adalah pekerjaan yang harus dicapai. Tetapi<br />

bagaimanakah ada dosa sehubungan dengan tempat kudus baik yang di Surga maupun yang<br />

di dunia? Hal ini bisa diketahui dengan merujuk kepada upacara bayangan di kaabah dunia,<br />

karena imam-imam yang melakukan upacara di kemah suci duniawi "adalah gambaran dan<br />

bayangan yang ada di Surga." (Iberani 8:5).<br />

Pelayanan dalam tempat kudus duniawi terdiri dari dua bagian: imam-imam bekerja di<br />

bilik yang kudus setiap hari, sementara sekali setahun imam besar melakukan pekerjaan<br />

khusus penyucian di bilik yang maha kudus, untuk pemulihan tempat kudus itu. Hari demi<br />

hari orang berdosa yang bertobat membawa persembahannya ke pintu kemah suci, dan<br />

meletakkan tangannya di atas kepala korban, mengakui dosa-dosanya, dengan demikian<br />

menggambarkan pemindahan dosa-dosa dari dirinya sendiri kepada korban yang tidak<br />

bersalah itu. Binatang itu kemudian disembelih. "Tanpa penumpahan darah," kata rasul,<br />

"tidak ada pengampunan." "Karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya." (Imamat 17:11).<br />

Pelanggaran hukum Allah menuntut nyawa dari pelanggar. Darah yang melambangkan<br />

hutang nyawa orang berdosa, yang kesalahannya ditanggungkan kepada korban, dibawa oleh<br />

imam ke dalam bilik yang kudus dan memercikkannya di hadapan tirai penghubung, yang<br />

dibelakangnya terdapat tabut perjanjian yang berisi hukum yang dilanggar oleh orang berdosa<br />

itu. Dengan upacara ini dosa-dosa, melalui darah, dipindahkan secara simbolis ke tempat<br />

kudus. Dalam beberapa kasus, darah tidak dibawa ke bilik yang suci, tetapi dagingnya<br />

kemudian akan dimakan oleh imam, sebagaimana Musa memberi petunjuk kepada anak-anak<br />

Harun dengan mengatakan, "Tuhan memberikan kepadamu, supaya kamu mengangkut<br />

kesalahan umat." (Imamat 10:17). Kedua upacara ini sama-sama melambangkan pemindahan<br />

dosa dari orang berdosa kepada tempat kudus.<br />

293

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!