21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

mereka untuk memberikan amaran penghakiman. Mereka menyatakan, Pekabaran itu telah<br />

menguji hati semua orang yang mendengarkannya, dan membangunkan suatu kerinduan<br />

kepada kedatangan Tuhan. Atau hal itu mendatangkan kebenaran, lebih atau kurang<br />

mengetahui mengenai kedatangan- Nya, tetapi Allah mengetahui Pekabaran itu telah menarik<br />

satu garis . . . sehingga mereka yang mau memeriksai hatinya sendiri, boleh mengetahui di<br />

pihak mana mereka berada sekiranya Tuhan datang -- apakah mereka akan berseru, 'Lihat,<br />

inilah Allah kita, kita telah menantikan-Nya, dan Ia akan menyelamatkan kita,' atau mereka<br />

akan berseru kepada batu-batu dan gunung-gunung untuk menimpa mereka dan<br />

menyembunyikan mereka dari wajah Dia yang duduk di atas takhta, dan dari murka Anak<br />

Domba. Dengan demikian, Allah, sebagaimana kita percayai, telah menguji umat-Nya, telah<br />

mencoba iman mereka, telah membuktikan mereka, dan melihat apakah mereka menciut pada<br />

masa pencobaan dari posisi dimana Dia mungkin cocok menempatkan mereka; dan apakah<br />

mereka akan meninggalkan dunia dan bergantung sepenuhnya kepada firman Allah. -- The<br />

Advent Herald and Singns of the Times Reporter, Vol. VIII, No. 14 (13 Nov. 1844).<br />

Perasaan orang-orang yang masih percaya bahwa Allah telah menuntun mereka dalam<br />

pengalaman di masa lalu, dinyatakan dalam kata-kata William Miller, "Sekiranya saya bisa<br />

mengulangi hidupku kembali, dengan bukti yang sama yang saya punyai kemudian, saya<br />

mengakui secara jujur kepada Allah dan kepada manusia, bahwa saya akan berbuat seperti<br />

apa yang telah saya perbuat." "Aku harap aku telah membasuh jubahku dari darah orangorang.<br />

Aku merasa bahwa aku telah membebaskan diriku sendiri dari semua kesalahan dan<br />

tuduhan, sejauh itu berada dalam kuasaku." "Meskipun aku telah dua kali kecewa," tulis<br />

hamba Allah ini, "aku belum ambruk atau tawar hati . . . . Harapanku dalam kedatangan<br />

Kristus tetap sekuat yang biasanya. Aku telah lakukan hanya apa yang aku rasa adalah tugasku<br />

untuk melakukannya, setelah mempertimbangkan selama bertahun-tahun. Jikalau aku salah,<br />

itu hanyalah dalam bidang kedermawanan, kasih kepada sesama manusia, dan keyakinan<br />

tugas kepada Allah." "Satu perkara aku tahu, aku telah menyiarkan yang kupercayai, dan<br />

Allah telah menyertai aku. Kuasanya telah dinyatakan dalam pekerjaanku, sehingga<br />

menghasilkan banyak kebaikan." "Ribuan orang dalam segala rupa manusia telah<br />

mempelajari Alkitab oleh mengkhotbahkan waktu, dan oleh itu, melalui iman dan siraman<br />

darah Kristus, telah diperdamaikan kepada Allah." -- Bliss, "Memoirs Wm. Miller," pp.<br />

256,255,277,280,281.<br />

"Aku tidak pernah meramahi senyum orang sombong, atau merasa takut bilamana dunia<br />

ini bermuka masam. Aku tidak mau membeli persetujuan mereka, dan juga tidak mengundang<br />

kebencian mereka. Aku tidak akan pernah mencari hidupku di tangan mereka, atau merasa<br />

takut kalau kehilangan hidupku, saya harap jika Allah dalam pemeliharaan-Nya menghendaki<br />

demikian." -- White, J., "Life of William Miller," p. 315. Allah tidak melupakan umat-Nya.<br />

Roh-Nya masih tinggal bersama mereka yang tidak terburu-buru menyangkalterang yang<br />

telah mereka terima, dan mencela Pergerakan Advent. Dalam surat kepada Iberani ada katakata<br />

dorongan dan amaran kepada yang dicobai dan yang menunggu pada krisis ini, "Sebab<br />

285

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!