21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

sambil menangis, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu dimana Ia diletakkan."<br />

(Yoh. 20:13). Suatu perasaan luar biasa, suatu ketakutan bahwa pekabaran itu mungkin benar,<br />

yang untuk sementara waktu telah menjadi kekang bagi dunia yang tidak percaya. Setelah<br />

berlalunya waktu, hal ini tidak hilang dengan segera. Pada mulanya mereka yang tidak<br />

percaya itu tidak berani menunjukkan perasaan menang atas mereka yang kecewa. Tetapi<br />

pada waktu tanda-tanda murka Allah tidak tampak, maka hilanglah rasa takut mereka, dan<br />

kembali mereka mencela dan mencemooh. Sekelompok besar orang yang telah mengaku<br />

percaya pada kedatangan Tuhan yang segera, meninggalkan iman mereka. Beberapa orang<br />

yang begitu yakin akan kedatangan Tuhan itu terluka sangat dalam oleh karena kesombongan<br />

mereka sehingga mereka ingin melarikan diri dari dunia ini. Seperti nabi Yunus, mereka<br />

mengeluh kepada Allah, dan ingin mati saja daripada hidup. Mereka yang mendasarkan<br />

imannya atas pendapat orang-orang lain dan bukan atas firman Allah, sekarang siap untuk<br />

mengubah pandangan mereka. Orang pengolok-olok memenangkan orang yang lemah dan<br />

pengecut ini kedalam kelompok mereka, dan semua ini bersatu menyatakan bahwa tidak ada<br />

lagi ketakutan atau pengharapan kedatangan Tuhan. Waktu sudah berlalu, Tuhan tidak datang,<br />

dan dunia mungkin akan tetap sama selama ribuan tahun lagi.<br />

Orang-orang percaya yang sungguh-sungguh dan setia telah mengorbankan segalanya<br />

bagi Kristus, dan telah merasakan hadirat-Nya seperti belum pernah sebelumnya. Mereka<br />

percaya telah memberikan amaran terakhir kepada dunia ini, dan berharap akan diterima<br />

dengan segera ke dalam persekutuan Tuhan dengan malaikat-malaikat surgawi. Sedemikian<br />

jauh mereka telah menarik diri dari persekutuan orang-orang yang tidak menerima pekabaran<br />

itu. Dengan kerinduan yang sungguh-sungguh mereka berdoa, "Datanglah Tuhan Yesus,<br />

datanglah segera." Tetapi Ia tidak datang. Dan sekarang mereka harus menanggung kembali<br />

beban berat kehidupan dan kebingungan, dan menanggung cemoohan, dan ejekan para<br />

pencemooh dunia ini merupakan cobaan berat iman dan kesabaran mereka.<br />

Tetapi kekecewaan ini tidak sebesar yang dialami oleh murid-murid pada waktu<br />

kedatangan Kristus yang pertama. Pada waktu Yesus mengendarai seekor keledai dengan<br />

kemenangan memasuki kota Yerusalem, para pengikut-Nya percaya bahwa ia sudah mau<br />

menduduki takhta Daud dan membebaskan orang-orang Israel dari penindas-penindasnya.<br />

Dengan harapan-harapan yang tinggi dan antisipasi sukacita, mereka berlomba satu sama lain<br />

untuk menunjukkan penghormatan kepada Raja mereka. Banyak yang membentangkan<br />

pakaian mereka sebagai karpet di jalan yang akan dilalui-Nya , atau menyebarkan daun-daun<br />

palem dihadapan-Nya. Dalam sukacita mereka yang sangat besar, mereka bersatu dan berseru<br />

dengan gembira, "Hosana bagi anak Daud!" Pada waktu orang-orang Farisi terganggu dan<br />

marah oleh karena luapan kegembiraan besar ini, mereka meminta agar Yesus menegur<br />

murid-murid-Nya itu. Yesus menjawab, "Aku berkata kepadamu, jika mereka ini diam, maka<br />

batu-batu ini akan berteriak." (Luk. 19:40). Nubuatan harus digenapi. Murid-murid itu sedang<br />

melaksanakan rencana Allah, namun mereka menderita kekecewaan pahit. Tetapi beberapa<br />

hari telah berlalu sebelum mereka menyaksikan kematian Juru Selamat yang memilukan itu<br />

283

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!