21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Kedatangann Kristus, sebagaimana diumumkan oleh pekabaran malaikat yang pertama,<br />

diketahui dilambangkan oleh kedatangan mempelai laki-laki. Pembaharuan yang meluas<br />

melalui pemberitaan kedatangan-Nya yang segera menerangkan arti kepergian gadis-gadis itu.<br />

Dalam perumpamaan ini, sebagaimana halnya dalam Matius 24, ada dua golongan yang<br />

ditunjukkan. Semua telah membawa pelitanya, Alkitab, dan oleh terangnya pergi keluar<br />

menyambut mempelai. Tetapi sementara "gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya,<br />

tetapi tidak membawa minyak," "gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga<br />

minyak dalam buli-buli mereka." Golongan yang terakhir ini telah menerima kasih karunia<br />

Allah, kuasa Roh Kudus yang menerangi dan membaharui, yang membuat firman-Nya jadi<br />

lampu kepada kakinya dan terang kepada jalannya. Dalam takut akan Allah mempelajari<br />

Alkitab untuk mengetahui kebenaran dan dengan sungguh- sungguh berusaha agar<br />

mempunyai hati dan hidup yang murni dan bersih. Mereka mempunyai pengalaman pribadi,<br />

iman kepada Allah dan kepada firman-Nya, yang tidak bisa dihilangkan oleh kekecewaan dan<br />

penangguhan kedatangan Kristus. Yang lain "membawa pelitanya, tetapi tidak membawa<br />

minyak."<br />

Mereka tergerak hanya oleh dorongan hati. Rasa takut mereka telah dibangkitkan oleh<br />

pekabaran yang sungguh-sungguh, tetapi mereka bergantung kepada iman saudarasaudaranya<br />

tanpa mengerti kebenaran sepenuhnya, atau tanpa kasih karunia sejati bekerja di<br />

dalam hatinya. Mereka ini pergi menyambut Tuhan dengan pengharapan penuh pada prospek<br />

upah yang segera. Tetapi mereka tidak bersedia dan bersiap bagi penangguhan dan<br />

kekecewaan. Bilamana pencobaan datang, iman mereka gagal dan terang mereka padam.<br />

"Tetapi karena mempelai itu tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu<br />

tertidur." Penangguhan kedatangan mempelai laki-laki adalah mengumpamakan berlalunya<br />

waktu yang diharapkan Tuhan datang, kekecewaan dan sepertinya penangguhan.<br />

Dalam masa yang tidak tentu ini, orang-orang yang perhatiannya tidak mendalam dan<br />

yang setengah-setengah hati segera mulai goyang, dan usaha-usaha mereka mengendor.<br />

Tetapi mereka yang imannya didasarkan atas pengetahuan pribadi Alkitab, mempunyai batu<br />

karang yang teguh tempatnya berpijak, yang tidak bisa dihanyutkan oleh gelombang<br />

kekecewaan. "Mengantuklah mereka semua, lalu tertidur." Satu kelompok tidak perdulidan<br />

meninggalkan iman mereka, dan satu kelompok lain menunggu dengan tabah dan sabar<br />

sampai terang yang lebih jelas diberikan. Tetapi, pada malam pencobaan itu kelompok<br />

terakhir ini, sebegitu jauh, kehilangan semangat dan penyerahan mereka. Orang-orang yang<br />

setengah hati dan yang mempunyai pengetahuan yang dangkal tidak boleh lagi bersandar<br />

kepada iman saudara-saudaranbya. Masing-masing harus berdiri atau jatuh atas dirinya<br />

sendiri.<br />

Kira-kira pada waktu ini, fanatisisme mulai muncul. Beberapa orang yang mengaku<br />

percaya sungguh-sungguh pada pekabaran itu, menolak firman Allah sebagai penuntun yang<br />

mutlak atau tidak bisa salah, dan menyatakan dituntun oleh Roh, menyerahkan dirinya<br />

dikendalikan oleh perasaan, kesan dan imaginasi mereka sendiri. Sebagian menampakkan<br />

274

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!