21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Pemberitaan mengenai waktu yang pasti kedatangan Kristus menimbulkan perlawanan<br />

besar dari berbagai golongan, dari pendeta di mimbar gereja sampai kepada orang-orang<br />

berdosa yang paling gegabah, dan yang berani menantang Surga. Kata-kata nubuatan digenapi,<br />

"bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan- ejekannya,<br />

yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. Kata mereka: Dimanakah janji<br />

kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap<br />

seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." (2 Pet. 3:3,4). Banyak orang yang mengaku<br />

mengasihi Juru Selamat, menyatakan bahwa mereka tidak menentang doktrin kedatangan<br />

Kristus yang kedua kali. Mereka hanya tidak setuju mengenai waktu yang dipastikan. Tetapi<br />

Allah yang maha melihat membaca hati mereka. Mereka tidak ingin mendengarkan<br />

kedatangan Kristus untuk menghakimi dunia ini dalam kebenaran. Mereka adalah hambahamba<br />

yang tidak setia. Pekerjaan mereka tidak tahan kepada ujian Allah yang mengetahui<br />

segala isi hati, dan mereka takut bertemu dengan Tuhan mereka. Seperti orang-orang Yahudi<br />

pada waktu kedatangan Yeusu yang pertama kali, mereka tidak siap sedia menyambut Yesus.<br />

Mereka bukan saja menolak untuk mendengar argumentasi sederhana dari Alkitab, tetapi<br />

bahkan mengejek mereka yang mencari Tuhan. Setan dengan malaikat-malaikatnya<br />

bersukaria, dan melemparkan cemoohan ke muka Kristus dan malaikat-malaikat-Nya yang<br />

kudus, bahwa orang yang mengaku umat-Nya tidak mengasihi-Nya dan bahwa mereka itu<br />

tidak menginginkan kedatangan-Nya. "Tak seorangpun yang mengetahui hari atau jamnya,"<br />

adalah argumentasi yang paling sering dikemukakan oleh para penolak iman kedatangan<br />

kedua kali itu. Alkitab mencatat, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu,<br />

malaikat-malaikat yang di Surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." (Mat. 24:36).<br />

Keterangan yang jelas dan harmonis serta selaras mengenai ayat ini telah diberikan oleh<br />

mereka yang mencari Tuhan, dan penggunaan yang salah dari ayat ini oleh penentangpenentang<br />

telah dinyatakan dengan jelas. Firman itu diucapkan oleh Kristus dalam suatu<br />

percakapan yang tak terlupakan dengan murid-murid-Nya di Bukit Zaitun setelah untuk<br />

terakhir kalinya Ia meninggalkan kaabah. Murid-murid itu bertanya, "Apakah tanda<br />

kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (Mat. 24:3). Yesus memberikan tanda-tanda<br />

kepada mereka, dan berkata, "Jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya<br />

sudah dekat, sudah diambang pintu." (Mat. 24:33). Suatu ucapan Juru Selamat tidak akan<br />

dibuat untuk merusakkan ucapan-Nya yang lain. Walau tak seorangpun yang tahu tentang hari<br />

dan saat kedatangan -Nya, kita diajar dan diharuskan untuk mengetahui kapan kedatangan-<br />

Nya itu sudah dekat. Lebih jauh kita diajar bahwa mengabaikan amaran-Nya dan menolak<br />

atau tidak mau mengetahui kapan kedatangan-Nya itu, akan sama fatalnya kepada kita seperti<br />

kepada mereka pada zaman Nuh. Mereka tidak mengetahui kapan air bah itu datang.<br />

Dan perumpamaan dalam fatsal yang sama mempertentangkan hamba yang setia dengan<br />

yang tidak setia, dan memberikan kebinasaan kepada mereka yang berkata dalam hatinya,<br />

"Tuanku tidak datang-datang,"(Mat. 24:49) dan Kristus menghargai dan memberi upah<br />

kepada mereka yang didapat-Nya berjaga dan mengajarkan kedatangan-Nya, dan mereka<br />

256

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!