21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

pulalah halnya kelak," kata Juru Selamat, "pada kedatangan Anak Manusia." (Mat. 24:39).<br />

Bilamana orang orang yang mengaku umat Allah bersatu dengan dunia ini, hidup<br />

sebagaimana orang dunia hidup, dan bersekutu dengan mereka dalam kesenangan dunia yang<br />

dilarang; bilamana kemewahan dunia menjadi kemewahan gereja, bilamana lonceng<br />

pernikahan berbunyi, dan semua melihat ke masa depan ke tahun tahun kemakmuran duniawi<br />

kemudian, tiba tiba pada waktu kilat memancar dari langit, akan datang akhir dari impian dan<br />

pengharapan mereka yang menyesatkan itu. Sebagaimana Allah mengirimkan hamba Nya<br />

untuk mengamarkan dunia mengenai air bah yang akan datang, demikianlah Ia mengirimkan<br />

jurukabar jurukabar pilihan Nya untuk memberitakan dekatnya penghakiman terakhir. Dan<br />

sebagaimana orang orang pada zaman Nuh mentertawakan ramalan ramalan para pendeta<br />

kebenaran, demikianlah juga pada zaman Miller, banyak, bahkan yang mengatakan dirinya<br />

umat Allah, mencemoohkan kata kata amaran.<br />

Dan mengapa doktrin dan khotbah mengenai kedatangan Kristus kedua kali tidak<br />

mendapat sambutan dari gereja gereja? Sementara kepada orang jahat kedatangan Tuhan itu<br />

membawa malapetaka dan kehancuran, tetapi bagi orang benar kedatangan Tuhan itu adalah<br />

sukacita dan pengharapan. Kebenaran agung ini telah menjadi penghiburan bagi umat umat<br />

Allah yang setia sepanjang zaman. Mengapa hal itu menjadi "batu sandungan" dan "batu<br />

penghalang" kepada orang orang yang mengaku Allah? Tuhan kita sendirilah yang<br />

menjanjikan kepada murid murid Nya, "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah<br />

menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat Ku."<br />

(Yoh. 14:3). Juru Selamat yang berbelas kasihan itulah yang memerintahkan malaikat<br />

malaikat Nya untuk menghibur mereka dengan kepastian bahwa Ia akan datang kembali<br />

secara pribadi sebagaimana Ia pergi ke Surga itu, karena Ia telah mengantisipasi penderitaan<br />

dan kesedihan yang akan dialami pengikut pengikut Nya. Sementara murid murid itu menatap<br />

ke langit dengan sungguh sungguh untuk melihat kilasan terakhir Dia yang mereka kasihi,<br />

perhatian mereka diganggu oleh kata kata, "Hai kamu orang orang Galilea, mengapakah kamu<br />

berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke Surga meninggalkan kamu akan datang<br />

kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga." (Kisah 1:11).<br />

Pengharapan mereka disegarkan oleh pekabaran malaikat itu. Murid murid itu "pulang ke<br />

Yerusalem dengan sangat bersukacita. Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan<br />

memuliakan Allah." (Luk. 24:52,53). Mereka tidak bersukacita karena Yesus telah dipisahkan<br />

dari mereka, dan dibiarkan bergumul dengan pencobaan dan penggodaan dunia ini, tetapi oleh<br />

karena jaminan kepastian yang diberikan oleh malaikta bahwa Ia akan datang kembali.<br />

Pengumuman atau pemberitahuan tentang kedatangan Kristus seharusnya menjadi kabar<br />

baik dan kabar kesukaan besar sebagaimana yang pernah dikabarkan malaikat malaikat<br />

kepada para gembala di Betlehem. Mereka yang mengasihi Juru Selamat dengan sungguh<br />

sungguh tidak bisa tidak akan menyambut dengan kesukaan pemberitahuan yang terdapat di<br />

dalam firman Tuhan, bahwa Ia yang menjadi pusat pengharapan hidup kekal, akan datang<br />

kembali, bukan untuk dihinakan, dibenci dan ditolak seperti pada waktu kedatangan Nya yang<br />

233

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!