21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Tanda-tanda ini telah disaksikan sebelum abad kesembilan belas. Sebagai kegenapan<br />

nubuatan ini telah terjadi pada tahun 1755, gempa bumi yang paling dahsyat yang pernah<br />

dicatat. Walaupun biasanya dikenal sebagai gempa Lissabon, gempa itu menjangkau sebagian<br />

besar Eropa, Afrika dan Amerika. Gempa itu dirasakan juga di Greenland, di pulau-pulau<br />

Hindia Barat, di pulau Madeira, di Norwegia dan Swedia, di Britania Raya dan Irlandia.<br />

Gempa itu menyebar luas ke tidak kurang dari empat juta mil bujur sangkar. Di Afrika,<br />

getaran dirasakan sekeras seperti di Eropa. Sebagian besar Aljazair hancur, dan tidak jauh dari<br />

Marokko, suatu perkampungan yang berpenduduk delapan sampai sepuluh ribu orang<br />

penduduk telah ditelan bumi. Gelombang laut yang besar dan ganas menyapu pantai Spanyol<br />

dan Afrika, melanda kota-kota dan menimbulkan kebinasaan besar.<br />

Goncangan yang paling kuat terjadi di Spanyol dan Portugis. Di Cadiz gelombang yang<br />

menyapu dikatakan setinggi 60 kaki. Gunung-gunung, "beberapa buah yang tertinggi di<br />

Portugis, telah bergoncang dengan sangat kuat, seolah-olah goncangan itu datang dari<br />

dasarnya. Dan beberapa diantaranya terbelah di puncaknya dan bongkahan-bongkahannya<br />

terlepas dan terbelah-belah dengan cara ajaib, dan jatuh ke lembah-lembah di sekitarnya.<br />

Nyala api tersembur dari gnung-gunung ini." -- Lyell, Sir Charles, "Principles of Geology,"<br />

p. 495 (ed. 1858, N.Y.). Di Lissabon, " sura gemuruh terdengr di bawah tanah, dan segera<br />

sesudah itu goncangan keras meruntuhkan sebagian besar kota itu. Dalam waktu kira-kira<br />

enam menit 60,000 ribu orang binasa. Mula-mula pasang surut, ambang laut kering.<br />

Kemudian laut itu bergulung, naik setinggi 50 kaki atau lebih dari permukaan yang biasa."<br />

"Di antara kejadian luar biasa yang telah terjadi di Lissabon selama malapetaka itu ialah<br />

hilang lenyapnya dermaga baru, yang seluruhnya dibangun dari batu pualam dengan biaya<br />

yang tinggi. Sejumlah besar orang berkumpul di sana untuk mencari perlindungan, sebagai<br />

satu tempat yang jauh dari reruntuhan gedung-gedung. Tetapi dengan tiba-tiba dermaga itu<br />

terbenam dengan semua orang yang di atasnya, dan tak seorang bangkai manusiapun yang<br />

mengapung ke permukaan." -- Idem, p. 495 (ed. 1858, N.Y.).<br />

"Goncangan" gempa itu, "dengan segera disusul oleh runtuhnya gereja dan biara. Hampir<br />

semua gedung-gedung besar dan lebih dari seperempat rumah-rumah runtuh. Kira-kira dua<br />

jam sesudah goncangan itu, api mengamuk di berbagai tempat. Api itu begitu dahsyatnya dan<br />

terus menyala selama tiga hari, sehingga menyebabkan kota benar-benar kosong. Gempa<br />

bumi itu terjadi pada waktu hari besar, pada waktu gereja-gereja dan biara-biara dipenuhi<br />

orang-orang, sehingga sangat sedikit yang selamat." -- Encyclopaedia Americana, art. Lisbon,<br />

note (ed. 1831). "Teror yang mengerikan itu tidak dapat digambarkan. Tak seorangpun yang<br />

menangis, karena tidak tertangiskan. Mereka berlari ke sana ke mari, tidak sadar karena<br />

ketakutan dan kengerian, sambil memukul-mukul mukanya dan dadanya dan berseru,<br />

'Misericordia! dunia kiamat!' Ibu-ibu lupa anak-anak mereka, dan berlari sambil memeluk<br />

patung-patung dan salib. Malangnya, banyak yang lari ke gereja mencari perlindungan, tetapi<br />

sia-sia sakramen itu dibukakan, sia-sia makhluk yang malang ini memeluk mezbah-mezbah,<br />

205

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!