21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

kepermaian dan perhiasan kepala yang indah-indah bagi sisa umat-Nya."(Yes. 40:5; 61:11;<br />

28:5).<br />

Kemudian kerajaan mesias yang penuh damai dan yang telah lama dinanti-nantikan itu<br />

akan didirikan di bawah seluruh alam semesta. "Sebab Tuhan menghibur Sion, menghibur<br />

segala reruntuhannya; Ia membuat padang gurunnya seperti taman Eden, dan padang<br />

belantaranya seperti taman Tuhan." "Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak<br />

Karmel dan Saron." "Engkau tidak akan disebut lagi 'yang ditinggalkan suami,' dan negerimu<br />

tidak akan disebut lagi 'yang sunyi'. Tetapi engkau akan dinamai 'yang berkenan kepada-Ku,'<br />

dan negerimu 'yang bersuami.'" "Dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat<br />

pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu." (Yes. 51:3; 35:2;<br />

62:4,5).<br />

Kedatangan Tuhan telah menjadi pengharapan pengikut-pengikut-Nya yang benar<br />

sepanjang zaman. Janji perpisahan Juru Selamat di Bukit Zaitun, bahwa ia akan datang<br />

kembali, menerangi hari depan murid-murid-Nya, memenuhi hati mereka dengan sukacita<br />

dan pengharapan yang tidak bisa dihilangkan oleh kedukaan, atau diredupkan oleh pencobaan.<br />

Di tengah-tegah penderitaan dan penganiayaan, "kembalinya Allah dan Juru Selamat kita<br />

Yeusu Kristus," adalah "pengharapan yang berbahagia." Pada waktu orang-orang Kristen<br />

Tesalonika dipenuhi dukacita sementara mereka menguburkan kekasih-kekasih mereka, yang<br />

telah berharap tetap hidup untuk menyaksikan kedatangan Tuhan, Rasul Paulus, guru mereka,<br />

menunjukkan mereka kepada kebangkitan yang terjadi pada waktu Juru Selamat datang.<br />

Kemudian yang mati di dalam Kristus akan bangkit dan bersama-sama dengan mereka yang<br />

masih hidup menyongsong Tuhan di angkasa. "Karena itu," katanya, "hiburkanlah seorang<br />

akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini." (1 Tes. 4:16-18).<br />

Di Pulau Patmos yang berbatu-batu, murid yang kekasih mendengar janji, Ya, Aku datang<br />

segera!" dan sambutan kerinduannya menyuarakan doa gereja dalam seluruh<br />

pengembaraannya, "datanglah Tuhan Yesus1" ( Wahyu 22:20). Dari penjara bawah tanah,<br />

dari tiang gantungan pembakaran, dari panggung-panggung hukuman mati, di mana orangorang<br />

saleh dan para syuhada bersaksi demi kebenaran, terdengarlah ucapan-ucapan iman dan<br />

pengharapan selama berabad-abad. "Diyakinkan oleh kebangkitan-Nya secara pribadi dan<br />

juga kebangkitan mereka sendiri pada kedatangan-Nya," kata seorang Kristen, "mereka<br />

menganggap remeh kematian itu, dan didapati bahwa mereka berada di atasnya." -- Taylor,<br />

Daniel T., "The Reign of Christ on Earth; or The Voice of the Church in All Ages," p. 33.<br />

Mereka rela mati, agar mereka bisa "bangkit kepada kebebasan." -- Taylor, "The Voice of the<br />

Church," p. 54. Mereka "menantikan Tuhan datang dari langit dalam awan-awan dengan<br />

kemuliaan Bapa-Nya," "membawa kerajaan kepada orang benar." Orang-orang Waldenses<br />

memegang iman yang sama." -- Idem, pp. 129-132. Wycliffe mengharapkan kedatangan<br />

Penebus sebagai pengharapan gereja. -- Idem, pp. 132-134.<br />

203

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!