21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

satu kesalahan kepausan yang telah berakar paling dalam. Sementara para Pembaharu<br />

menolak kepercayaan Roma, mereka tidak seluruhnya terbebas dari roh tidak toleran.<br />

Kegelapan yang telah menutupi seluruh dunia Kristen, selama pemerintahan kepausan yang<br />

lama, belum seluruhnya dihilangkan. Salah seorang pendeta terkemuka di koloni Teluk<br />

Massachusetts berkata, "Adalah toleransi yang membuat dunia Antikristen. Dan gereja tidak<br />

pernah merasakan bahaya menghukum para bida'ah."-- Idem, p. 335. Peraturan yang<br />

dijalankan oleh para pemukim ini ialah bahwa hanya anggota gerejalah yang mempunyai hak<br />

suara dalam pemerintahan sipil. Sejenis gereja negarapun dibentuk, semua orang diharuskan<br />

memberikan kontribusi untuk mendukung para alim ulama, dan para hakim diberi wewenang<br />

untuk menindas bida'ah. Dengan demikian kekuasaan pemerintahan berada di tangan gereja.<br />

Tidak berapa lama sesudah semua tindakan ini menuntun kepada akibat yang tidak terelakkan<br />

-- penganiayaan.<br />

Sebelas tahun sesudah terbentuknya pemukiman yang pertama, Roger Williams datang ke<br />

Dunia Baru, Amerika. Seperti para musafir yang mula-mula, ia datang untuk menikmati<br />

kebebasan. Tetapi tidak seperti mereka, ia melihat, -- apa yang dilihat hanya oleh sedikit orang<br />

pada waktu itu -- bahwa kebebasan ini adalah hak semua orang yang tidak bisa dicabut atau<br />

dipindahkan, apapun yang menjadi keyakinannya. Ia adalah seorang pencari kebenaran yang<br />

sungguh-sungguh, yang bersama Robinson percaya bahwa tidaklah mungkin bahwa semua<br />

terang dari firman Allah telah diterima. "William adalah orang pertama dalam dunia Kristen<br />

modern yang membentuk pemerintahan sipil berdasarkan doktrin kebebasan hati nurani,<br />

kesamaan pendapat dihadapan hukum." -- Bancroft, Part I, ch5, par. 16.<br />

Ia menyatakan bahwa adalah tugas hakim untuk menekan kejahatan tetapi tidak untuk<br />

mengontrol hati nurani. "Masyarakat atau pengadilan boleh memutuskan," katanya, "apa yang<br />

patut dari seorang kepada orang lain. Tetapi pada waktu mereka mencoba menetapkan<br />

kewajiban manusia kepada Allah, maka mereka tidak pada tempatnya lagi, dan tidak ada<br />

keamanan lagi. Karena adalah jelas bahwa jikalau pengadilan mempunyai kuasa, ia boleh<br />

mendekritkan seperangkat pendapat atau kepercayaan hari ini dan yang lain lagi besok,<br />

sebagaimana yang telah dilakukan di Inggeris oleh raja-raja dan ratu-ratu, dan oleh berbagai<br />

paus dan konsili-konsili dalam Gereja Katolik. Jadi kepercayaan itu menjadi tumpukan<br />

kebingungan." -- Martyn, Vol. V, p. 340.<br />

Kehadiran pada perbaktian di gereja yang sudah ditetapkan diharuskan berdasarkan<br />

undang-undang, yang diancam dengan hukuman denda atau penjara bagi yang tidak<br />

menurutinya."Williams menolak hukum itu. Peraturan yang paling buruk dalam undangundang<br />

Inggeris ialah yang memaksa seseorang untuk memasuki gereja. Memaksa seseorang<br />

untuk bersatu dengan mereka yang berbeda kepercayaan, ia menganggap itu sebagai<br />

pelanggaran terang-terangan terhadap hak-hak alamiah mereka. Menyeret orang-orang yang<br />

tidk beragma dan yang tidak mau ke perbaktian umum tampaknya hanyalah suatu tuntutan<br />

yang munafik . . . . 'Tak seorangpun boleh terikat untuk berbakti, atau' ia menambahkan,<br />

'mempertahankan perbaktian yang berlawanan kepada kemauannya.' 'Apa!' seru lawan-<br />

196

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!