21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Romanisme mereka pandang dan benci sebagai kelicikan imam-imam. Mereka memandang<br />

para pendeta dan rohaniawan sebagai kelompok penindas mereka. Satu-satunya yang mereka<br />

kenal ialah ilah Roma, ajarannya adalah agama mereka. Mereka menganggap ketamakannya<br />

dan kekejamannya adalah buah-buah sah Alkitab, sedangkan mereka sendiri tidak kebagian<br />

apa-apa. Roma telah memberikan gambaran yang salah mengeni tabiat Allah, dan memutarbalikkan<br />

tuntutan-Nya. Dan sekarang menolak baik Alkitab maupun Pengarangnya. Roma<br />

menghendaki orang percaya kepada dogma-dogmanya dengan membabibuta, seolah-olah itu<br />

dibenarkan oleh Alkitab. Sebagai reaksinya, Voltaire dan rekan-rekannya sama sekali<br />

mengesampingkan firman Allah, dan menyebarkan dimana-mana racun pemberontakan.<br />

Roma telah menginjak-injak rakyat, dan sekarang massa, yang telah dihinakan dan brutal,<br />

melepaskan diri dari kelaliman dan menolak semua kekangan pembatasan. Kemarahan<br />

terhadap kecurangan yang licik, yang kepada siapa selama ini mereka membayar upeti atau<br />

penghormatan, mereka menolak kebenaran dan kepalsuan sekaligus. Dan para budak ini salah<br />

mengerti mengenai kebebasan mereka, sehingga mereka bersukaria di dalam kebebasan<br />

mereka yang masih di angan-angan.<br />

Pada permulaan Revolusi, atas izin raja, rakyat diberi perwakilan melebihi para<br />

bangsawan dan para rohaniawan digabungkan. Dengan demikian perimbangan kekuasaan ada<br />

di tangan mereka. Tetapi mereka belum siap untuk menggunakannya dengan bijaksana dan<br />

dengan sikap yang wajar. Ingin mengganti kesalahan-kesalahan yang membuat mereka<br />

menderita, mereka memutuskan untuk menjalankan rekronstruksi (membangun kembali)<br />

masyarakat. Kemarahan rakyat jelata, yang pikirannya dipenuhi oleh kenangan kesalahan<br />

pahit yang lama, memutuskan untuk merevolusi keadaan penderitaan yang telah tidak<br />

tertanggung lagi, dan membalas dendam kepada mereka yang mereka anggap sebagai<br />

penyebab penderitaan mereka. Orang-orang yang tertindas itu melaksanakan apa yang mereka<br />

pelajari dari kelaliman, dan menjadi penindas mereka yang telah menindas mereka.<br />

Perancis yang malang menuai dalam darah tuaian yang ia telah tabur. Sungguh mengerikn<br />

akibat dari pengabdiannya kepada kekuasaan Romawi. Dimana Perancis, dibawah pengaruh<br />

Romanisme, telah mendirikan tiang gantungan pembakaran yang pertama pada permulaan<br />

Pembaharuan, sekarang Revolusi mendirikan gullotinnya (alat pemenggalnya) yang pertama.<br />

Di tempat yang sama, dimana para syuhada iman Protestan dibakar pada abad ke enam belas,<br />

korban pertama di gullotin pada abad ke delapan belas. Dalam penolaknnya akan Injil yang<br />

sebenarnya membawa kesembuhan kepadanya, Perancis telah membuka pintu kepada<br />

pemberontakan dan kehancuran. Pada waktu pembatasan-pembatasan hukum Allah<br />

dikesampingkan, telah diketemukan bahwa hukum-hukum manusia tidak cukup untuk<br />

menahan gelombang kuat nafsu manusia. Dan bangsa itu bangkit kepada revolusi dan anarki.<br />

Perang melawan Alkitab meresmikan suatu era yang dalam sejarah dunia disebut sebagai<br />

“Pemerintahan Teror.” Kedamaian dan kebahagiaan telah lenyap dari rumah dan hati manusia.<br />

Tak seorangpun merasa aman. Ia yang menang hari ini besok dicurigai dan dihukum.<br />

Kekerasan dan hawa nafsu merajalela.<br />

187

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!