21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

mempersiapkan Perancis menentang Pembaharuan. “Maka dihunuslah pedang penganiayaan<br />

yang pertama di Perancis untuk mendukung dan meninggikan raja, untuk melindungi para<br />

bangsawan, dan menegakkan hukum dan undang-undang.” — Wylie, b. 13, Ch. 4.<br />

Para pemerintah negeri itu tidak bisa meramalkan akibat-akibat dari kebijakan dan<br />

peraturan yang menentukan ini. Pengajaran Alkitab sebenarnya menanamkan di dalam<br />

pikiran dan hati manusia azas-azas peradilan, pengendalian diri, kebenaran, keadilan dan<br />

kedermawanan, yang menjadi batu penjuru bagi kemakmuran bangsa. “Kebenaran<br />

meninggikan derajat bangsa.” Dengan demikian “takhta menjadi kokoh.” (Amsal 14:34;<br />

16:12). “Dimana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera dan akibat kebenaran<br />

ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.” (Yesaya 32:17). Ia yang<br />

menuruti hukum ilahi akan menuruti dan menghormati hukum-hukum negaranya. Ia yang<br />

takut akan Allah akan menghormati raja yang menjalankan semua kejujuran dan<br />

wewenangnya yang sah menurut hukum. Tetapi Perancis yang malang melarang Alkitab dan<br />

mengharamkan murid-muridnya. Dari abad ke abad orang-orang yang jujur dan yang setia<br />

kepada prinsip, orang-orang yang mempunyai intelek yang tinggi dan moral yang kuat, yang<br />

mempunyai keberanian untuk mengakui keyakinannya, dan yang mempunyai iman untuk<br />

menderita demi kebenaran, — untuk selama berabad-abad orang-orang ini bekerja sebagai<br />

budak-budak di dapur kapal-kapal, binasa di atas tiang pembakaran, atau membusuk di<br />

penjara bawah tanah. Beribu-ribu orang mencari selamat di pelarian, dan hal ini terus berlanjut<br />

selama dua ratus lima puluh tahun sesudah Pembaharuan dimulai.<br />

“Jarang ada generasi bangsa Perancis selama jangka waktu yang panjang itu yang tidak<br />

menyaksikan murid-murid kabar Injil yang melarikan diri dari hadapan penganiaya yang<br />

ganas sambil membawa bersama mereka kepintaran, kesenian kerajinan dan usaha industri,<br />

peraturan, dalam hal-hal mana mereka menonjol, sehingga memperkaya negeri-negeri tempat<br />

mereka berlindung.Dan dalam perbandingan, sementara mereka memperkaya negara-negara<br />

lain dengan kebolehan-kebolehan yang baik ini, dalam pada itu mereka mengosongkan negara<br />

mereka dari kebolehan-kebolehan tersebut. Jika sekiranya semua yang telah mengalir keluar<br />

itu tetap tinggal di Perancis, jika sekiranya selama tiga ratus tahun ini kecakapan industri<br />

orang-orang yang melarikan diri itu mengusahakan tanah negeri itu, jika selama tiga ratus<br />

tahun ini bakat artistik mereka meningkatkan manufaktur, jika selama tiga ratus tahun ini<br />

kejeniusan kreatifitas dan kemampuan analitik mereka memperkaya literatur dan<br />

mengembangkan ilmunya, jika hikmat mereka telah menuntun konsili-konsili mereka,<br />

keberanian mereka berjuang dalam peperangan, keadilan mereka membentuk hukumhukumnya,<br />

dan agama Alkitab memperkuat intelek dan memerintah hati nurani rakyat, maka<br />

alangkah besarnya kemuliaan yang mengelilingi Perancis sekarang ini! Betapa besarnya,<br />

makmurnya, dan bahagianya negara itu — sebagai teladan bagi bangsa-bangsa lain.<br />

“Akan tetapi kefanatikan yang membabibuta dan tak terhindarkan mengusir dari negerinya<br />

guru-guru kebajikan, pelopor-pelopor peraturan dan pembela-pembela setia takhta kerajaan.<br />

Perancis berkata kepada orang-orang yang sebenarnya mampu membuat negeri itu ‘terkenal<br />

184

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!