21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

bahwa tidak ada keilahian tetapi hanya Pertimbangan. Saya tawarkan kepadamu patungnya<br />

yang paling agung dan paling murni. Jikalau engkau harus mempunyai berhala, berilah<br />

pengorbananmu hanya kepada yang seperti ini . . . . Sujudlah dihadapan Senat Kebebsan yang<br />

agung, oh Dewi Pertimbangan! . . .“Setelah presiden memeluk dewi itu, ia dnaikkan kereta<br />

kencana, dan dituntun melalui kerumunan massa, ke katedral Notre Dame, untuk<br />

menggantikan tempat Allah. Disana ia dinaikkan ke atas mezbah yang tinggi, dan menerima<br />

penghormatan dari semua yang hadir.” — Allison, Vol. I, Ch. 10.<br />

Tidak lama sesudah itu, upacara itu diikuti pembakaran Alkitab. Pada suatu kesempatan<br />

“Perkumpulan Masyarakat Museum Populer,” memasuki gedung balai kota, dan berseru,<br />

“Viva la Raison” (Hidup Pertimbangan), dan membawa di ujung sebuah tongkat sisa-sia<br />

buku-buku yang setengah terbakar, yang diantaranya terdapat buku penuntun sembahyang<br />

bagi para imam, misa dan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang “ditebus dalam api<br />

besar,” kata presiden, “semua kebodohan yang telah dilakukan oleh umat manusia.” —<br />

Journal of Paris, 1793, No. 318. Quoted in Buchez-Roux’s collection of Parliamentary History,<br />

Vol. XXX, pp. 200,201. Kepausanlah yang memulai pekerjaan yang diselesaikan oleh ateisme.<br />

Peraturan dan kebejatan Roma telah menciptakan keadaan-keadaan, seperti sosial, politik dan<br />

keagamaan yang tela membuat Perancis segera menuju kehancuran. Para penulis yang<br />

merujuk kepada kengerian Revolusi itu, menyatakan bahwa ekses-ekses ini adalah akibat<br />

kesalahan kerajaan dan gereja. — (Lihat Lampiran). Berdasarkan pertimbangan keadilan,<br />

gereja patut dipersalahkan di sini. Kepausan telah meracuni pikiran-pikiran untuk menentang<br />

Pembaharuan sebagai musuh kerajaan, sebagai suatu unsur perpecahan yang berdampak fatal<br />

kepada perdamaian dan keharmonisan bangsa. Adalah pikiran Roma yang mengilhamkan<br />

kekejaman langsung dan penindasan paling pahit yang diperintahkan oleh raja.<br />

Roh kebebasan berjalan bersama-sama dengan Alkitab. Dimana saja Injil diterima, pikiran<br />

orang-orang dibangunkan. Mereka mulai membuangkan belenggu yang mengikat mereka<br />

dalam perhambaan kebodohan, kebiasaan buruk dan ketakhyulan. Mereka mulai berpikir dan<br />

bertindak sebagai anusia. Raja-raja melihat hal itu dan merasa takut oleh karena pemerintahan<br />

mereka yang sewenang-wenang.Roma tidak berlambatan untuk menghancurkan ketakutan<br />

mereka. Paus berkata kepada wali raja Perancis pada tahun 1525, “Aliran gila ini<br />

(Protestantisme) tiak saja mengacaukan dan membinasakan agama, tetapi juga semua<br />

pemerintahan, kebangsawanan, hukum, peraturan dan kedudukan.” — Felice, G. de, “History<br />

of the Protestants of France,” b. 1, Ch. 2, par. 8. Beberapa tahun kemudian, duta kepausan<br />

mengamarkan raja, “Sri baginda, janganlah tertipu. Kaum Protestan akan mengacaukan<br />

ketertiban umum dan agama. . . . Takhta kerajaan dan mezbah sama-sama dalam bahaya . . . .<br />

Memperkenalkan agama baru berarti memperkenalkan pemerintah baru.” — D’Aubigne,<br />

“History of the Reformtaion in the Time of Calvin,” b. 2, Ch. 36. Dan ahli-ahli teologi<br />

menghimbau permusuhan orang-orang dengan menyatakan bahwa ajaran Protestan “menarik<br />

orang-orang kepada hal-hal baru dan kebodohan, merampas kecintaan rakyat kepada rajanya,<br />

dan menghancurkan baik gereja maupun negara.” Dengan demikian Roma berhasil<br />

183

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!