21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

antara mereka ada orang-orang tua, yang telah melihat kemegahan dan kemuliaan kaabah<br />

Salomo, yang menangis di fondasi bangunan baru itu karena bangunan itu lebih rendah<br />

mutunya dari yang sebelumnya. Perasaan yang melanda mereka dengan gamblang<br />

diungkapkan oleh nabi, "Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam<br />

kemegahannya yang semula? Dan bagaimanakah kamu melihat keadaannya sekarang?<br />

Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?" (Hagai 2:3; Ezra 3:12).<br />

Kemudian diberikanlah janji bahwa kemuliaan bangunan yang sekarang ini akan lebih besar<br />

dari yang sebelumnya.<br />

Akan tetapi keindahan dan kemegahan kaabah yang kedua ini tidak sama dengan yang<br />

pertama. Tidak juga dikuduskan oleh tanda yang dapat terlihat kehadiran ilahi seperti pada<br />

kaabah yang pertama. Tidak ada pernyataan kuasa supernatural (gaib) yang menandai<br />

penahbisannya. Tidak tampak adanya awan kemuliaan yang memenuhi kaabah yang baru<br />

didirikan itu. Tidak ada api yang turun dari surga untuk membakar korban di atas mezbahnya.<br />

Shekinah tidak lagi berada di antara kerubium di bilik yang maha suci. Tabut perjanjian, tahta<br />

kemurahan dan meja-meja kesaksian tidak ditemukan lagi di sana. Tidak ada suara untuk<br />

menjawab pertanyaan para imam mengenai kehendak Yehovah.<br />

Selama berabad-abad orang Yahudi tidak dapat melihat kegenapan janji Allah kepada nabi<br />

Hagai. Tetapi, kesombongan dan ketidak-percayaan telah membutakan pikiran mereka<br />

mengenai arti yang sebenarnya perkataan nabi itu. Kaabah yang kedua ini tidak dihormati<br />

dengan awan kemuliaan Yehovah, tetapi dengan kehadiran yang hidup dari Dia yang didalam-<br />

Nya tinggal kepenuhan badan keallahan -- yang adalah Allah sendiri yang dinyatakan di<br />

dalam daging. "Kerinduan segala bangsa " sebenarnya telah datang ke kaabah itu pada waktu<br />

Orang dari Nasaret itu mengajar dan menyembuhkan orang sakit di serambi kaabah yang<br />

kedua ini melebihi kemuliaan kaabah yang pertama. Tetapi bangsa Israel telah menolak<br />

tawaran Karunia surga. Setelah Guru yang rendah hati, pada hari itu meninggalkan pintu<br />

gerbang keemasan kaabah, maka kemuliaan Allah telah meninggalkan kaabah itu untuk<br />

selama-lamanya. Pada hari itu perkataan juru Selamat ini digenapi, "Lihatlah, rumahmu ini<br />

akan ditinggalkan dan menjadi sunyi." (Matius 23:38).<br />

Murid-murid-Nya kagum dan heran mendengar ramalan Kristus mengenai keruntuhan<br />

kaabah, dan mereka rindu untuk mengerti lebih jauh arti perkataan-Nya itu. Kekayaan, usaha,,<br />

dan keahlian arsitektur, telah dikerahkan selama empat puluh tahun untuk meningkatkan<br />

keindahan dan kemegahan kaabah itu. Herodes yang Agung telah menghabiskan kekayaan<br />

Romawi dan harta kekayaan Yahudi untuk bangunan itu. Bahkan kaisar dunia telah membantu<br />

dengan sumbangan- sumbangan. Balok-balok, batu pualam putih dengan ukuran yang luar<br />

biasa telah didatangkan dari Roma untuk keperluan ini, yang membentuk sebagian<br />

strukturnya. Dan mengenai hal ini murid-murid itu telah menarik perhatian Guru mereka<br />

dengan berkata, "Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini?" (Mark. 13:1).<br />

11

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!