21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

menjijikkan berjalan bersama-sama, dan orang-orang yang paling tidak bermoral, serta orangorang<br />

yang sangat kejam dan mempunyai kebiasaan buruk adalah yang paling ditinggikan.<br />

Dalam semuanya ini, penghormatan yang paling tinggi diberikan kepada Setan, sementara<br />

Kristus dengan ciri kebenaran-Nya, kemurnian-Nya dan cinta-Nya yang tidak mementingkan<br />

diri itu, disalibkan. “Maka binatang yang muncul dari jurang maut akan memerangi mereka,<br />

dan mengalahkan serta membunuh mereka.” Kekuasaan ateis yang memerintah di Perancis<br />

selama Revolusi dan Pemerintahan Teror, ikut serta dalam peperangan melawan Allah dan<br />

firman-Nya yang kudus sebagaimana dunia belum pernah menyaksikannya sebelumnya.<br />

Peribadatan kepada Allah telah dihapuskan oleh Musyawarah Nasional. Alkitab-Alkitab<br />

dikumpulkan dan dibakar di depan umum dengan segala manifestasi penghinaan yang<br />

mungkin dilakukan. Hukum Allah diinjak-injak. Lembaga-lembaga Alkitab dilenyapkan.<br />

Hari istirahat mingguan dikesmpingkan, dan sebagai gantinya setiap sepuluh hari<br />

dikhususkan untuk berpesta pora bersenang-senang, dan penghujatan. Acara baptisan dan<br />

perjamuan kudus dilarang. Pengumuman-pengumuman yang menarik perhatian ditempelkan<br />

di tempat-tempat penguburan, yang menyatakan bahwa kematian adalah keadaan tidur yang<br />

kekal.<br />

Takut akan Allah dikatakan bukan sebagai permulaan segala hikmat, tetapi permulaan<br />

segala kebodohan. Semua upacara perbaktian agama dilarang, kecuali yang berhubungan<br />

dengan kebebasan dan negara. “Uskup konstitusional Paris ditugaskan memainkan peranan<br />

utama dalam olok-olokan yang paling kasar dan sangat memalukan yang pernah dilakukan di<br />

hadapan perutusan nasional . . . . Ia ditampilkan dengan penuh arak-arakan atau prosesi, untuk<br />

menyatakan kepada Konvensi bahwa agama yang telah diajarkannya beberapa tahun yang<br />

lalu, dalam segala hal, hanyalah permainan imam belaka, yang tidak mempunyai dasar sejarah<br />

maupun kebenaran yang kudus. Ia menyangkal, dengan istilah khas, keberadaan Tuhan,<br />

kepada siapa peribadatan ditujukan ; dan membaktikan dirinya pada hari-hari yang akan<br />

datang kepada penghormatan kebebasan, persamaan, kebijakan dan moralitas. Kemudian ia<br />

meletakkan hiasan tanda-tanda jasa di atas meja, dan menerima pelukan persaudaraan dari<br />

ketua Konvensi. Imam-imam yang telah murtad mengikuti teladan pejabat-pejabat tinggi<br />

gereja.” — Scott, Vol. I, Ch. 17.<br />

“Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan<br />

berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi<br />

semua orang yang diam di atas bumi.” Perancis yang tidak percaya adanya Tuhan telah<br />

membungkam suara teguran kedua saksi Allah. Suara kebenaran dibiarkan ‘terletak mati’ di<br />

jalan-jalan, dan mereka yang membenci pembatasan dan tuntutan hukum Allah bergembira<br />

dan bersukaria. Manusia menentang raja Surga. Seperti orang-orang berdosa zaman dahulu<br />

mereka berteriak, “Bagaimanakah Allah tahu hal itu? Adakah pengetahuan pada Yang<br />

Mahatinggi?” (Maz. 73:11).<br />

Dengan keberanian menghujat yang melampaui batas, yang sudah sukar dipercaya, salah<br />

seorang imam orde baru berkata, “Allah, jika Engkau memang ada, tuntutlah pembalasan atas<br />

181

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!