21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Tetapi kejahatan yang paling buruk dari daftar hitam kejahatan, perbuatan yang paling<br />

ngeri dari semua perbuatan Setan sepanjang abad-abad yang penuh dengan kekejaman, ialah<br />

Pembantaian massal di St. Bartolomeus. Dunia masih gemetar ketakutan mengenang<br />

peristiwa penyerangan pengecut dan kejam itu. Raja Perancis didesak oleh imam-imam dan<br />

pejabat-pejabat tinggi gereja Roma untuk memberikan persetujuannya kepada pekerjaan yang<br />

mengerikan itu. Sebuah lonceng yang dibunyikan pada malam yang gelap itu adalah suatu<br />

tanda bagi para pembantai. Ribuan orang-orang Prostestan yang sedang tidur nyenyak di<br />

rumah masing-masing, percaya kepada janji terhormat raja mereka, telah diseret keluar tanpa<br />

amaran, dan dibunuh dengan keji.<br />

Sebagaimana Kristus adalah pemimpin yang tidak kelihatan umat-umat-Nya keluar dari<br />

perhambaan Mesir, demikian juga Setan pemimpin yang tak kelihatan pasukannya, melipatgandakan<br />

jumlah para syuhada. Selama tujuh hari pembantaian itu berlangsung di Paris, dan<br />

tiga hari pertama dengan kekejaman dan kedahsyatan yang tak terbayangkan. Dan bukan<br />

hanya berlangsung di kota itu sendiri, tetapi dengan perintah khusus raja, diperluas ke seluruh<br />

propinsi dan kota-kota kecil lainnya dimana terdapat orang-orang Protestan. Usia atau jenis<br />

kelamin tidak diperlukan. Tidak perduli orang yang sudah ubanan atau bayi yang tidak<br />

berdosa, semuanya dibinasakan. Para bangsawan dan petani, tua dan muda, ibu-ibu dan nakanak<br />

semuanya dibunuh. Di seluruh Perancis pembantaian itu berlanjut selama dua bulan.<br />

Tujuh puluh ribu orang kusuma bangsa binasa waktu itu. Pada waktu berita pembantaian itu<br />

sampai ke Roma, kegembiraan para rohaniawan meluap-luap tanpa batas. Uskup (Kardinal)<br />

Lorraine memberikan penghargaan kepada pembawa berita itu seribu kron. Tembakan<br />

penghargaan meriam St. Angelo bergemuruh tanda kegembiraan. Lonceng-lonceng<br />

berdentang dari menara-menara.<br />

Api-api unggun dinyalakan sehingga malam terang benderang seperti siang hari. Dan<br />

George XIII, dengan dibantu oleh para uskup (kardinal) dan pejabat tinggi gereja mengikuti<br />

arak-arakan panjang menuju gereja St. Louis, dimana kardinal Lorraine menyanyikan sebuah<br />

Te Diem . . . . Sebuah medali diciptakan untuk memperingati pembantaian itu, dan di Vatican<br />

masih dapat di lihat tiga lukisan cat air Vasari di atas batu kapur yang menggambarkan<br />

serangan terhadap laksamana, raja yang sedang bermusyawarah merencanakan pembantaian<br />

itu . . . dan pembantaian itu sendiri. Gregory mengutus Charles si Mawar Keemasan; dan<br />

empat bulan kemudian sesudah pembantaian itu, . . . ia merasa puas mendengarkan khotbah<br />

seorang imam Perancis, . . . yang berbicara mengenai ‘hari yang penuh kebahagiaan dan<br />

sukacita, pada waktu bapa suci menerima berita, dan yang dengan khidmat menyampaikan<br />

terimakasih kepada Allah dan St. Louis.'” — White, Henry, “The Massacre of St.<br />

Bartholomew,” Ch. 14, par. 34, (ed. 1871).<br />

Roh perancang pembantaian yang sama yang menimbulkan Pembantaian di St.<br />

Bartholomew juga menuntun dalam Revolusi. Yesus Kristus dinyatakan sebagai pembohong<br />

dan penipu. Dan teriakan orang-orang Perancis yang tidak percaya kepada Tuhan adalah,<br />

“Ganyang Orang malang itu,” maksudnya Kristus. Hujatan terhadap surga dan kejahatan yang<br />

180

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!