21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

membawa keselamatan ke dalam jangkauan mereka, tetapi hanya sedikit yang akan datang<br />

kepada-Nya untuk memperoleh hidup itu.<br />

Maharaja Surga mencucurkan air mata! Anak Allah yang tak terbatas itu menderita di<br />

dalam jiwa, tertunduk dalam kesedihan yang amat sangat. Pemandangan itu memenuhi surga<br />

dengan kekaguman. Pemandangan itu menyatakan kepada kita keberdosaan luar biasa dosa<br />

itu. Pemandangan itu menunjukkan betapa beratnya tugas itu, baik kepada kuasa yang tak<br />

terbatas sekalipun, untuk menyelamatkan orang jahat dari akibat-akibat pelanggaran hukum<br />

Allah. Yesus memandang kepada generasi terakhir manusia, dan melihat dunia ini terlibat<br />

dalam peniupuan yang sama dengan yang menyebabkan kebinasaan Yerusalem. Dosa besar<br />

seorang Yahudi ialah penolakannya akan Kristus. Dosa besar dunia Kristen ialah<br />

penolakannya pada hukum Allah, dasar pemerintahan-Nya di surga maupun di dunia ini.<br />

Ajaran-ajaran Yehovah akan direndahkan dan dihinakan serta ditiadakan. Berjuta-juta orang<br />

yang berada di dalam tawanan dosa, yang menjadi budak Setan, yang ditentukan untuk<br />

menderita kematian yang kedua, akan menolak mendengarkan perkataan kebenaran pada hari<br />

pembalasan mereka. Kebutaan yang mengerikan! Ketergila-gilaan yang aneh!<br />

Dua hari sebelum pesta Paskah, pada waktu terakhir kalinya meninggalkan kaabah, setelah<br />

mencela kemunafikan pemimpin-pemimpin Yahudi, sekali lagi Ia bersama murid-murid-Nya<br />

pergi ke Bukit Zaitun dan duduk bersama mereka di kaki bukit berumput yang menghadap ke<br />

kota Yerusalem. Sekali lagi Ia memandangi tembok-temboknya, menara- menaranya, dan<br />

istana-istananya. Sekali lagi Ia menatap kaabah dalam pantulan keindahan dan kemuliaannya,<br />

tanda kebesaran dan keindahan yang memahkotai bukit yang suci itu.<br />

Seribu tahun sebelumnya, pemazmur telah memperbesar pilihan Allah atas Israel dengan<br />

mendirikan bangunan kudus itu menjadi tempat tinggal-Nya, "Di Salem sudah ada pondok-<br />

Nya, dan kediaman-Nya di Sion!" (Mazmur 76:3). Tetapi Ia "memilih suku Yehuda, gunung<br />

Sion yang dikasihi-Nya. Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit." (Mazmur 76:<br />

68,69). Kaabah yang pertama telah didirikan pada zaman yang paling makmur dalam sejarah<br />

bangsa Insrael. Raja Daud telah mengupulkan harta yang sangat banyak untuk keperluan, dan<br />

rencana pembangunannya telah di buat atas ilham ilahi (1 Tawarikh 28:12,19). Salomo, raja<br />

Israel yang paling arif bijaksana telah merampungkan pembangunan kaabah itu. Bangunan<br />

kaabah ini adalah bagunan terindah yang pernah di lihat oleh dunia ini. Namun, Tuhan telah<br />

menyatakan melalui nabi Hagai mengenai kaabah yang kedua, "Adapun rumah ini,<br />

kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula." "Aku akan<br />

menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa<br />

datang mengalir, maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan, firman Tuhan<br />

semesta alam."( Hagai 2).<br />

Setelah dibinasakan oleh raja Nebukadnezar, kaabah itu telah dibangun kembali kira-kira<br />

lima ratus tahun sebelum Kristus lahir. Kaabah di bangun oleh orang-orang yang kembali dari<br />

penawanan seumur hidup ke negeri yang telah diterlantarkan dan sampai menjadi gurun. Di<br />

10

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!