21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

harapkan adanya kuasa luar biasa dan kemahiran yang luas pada mereda. Tetapi tidak<br />

demikian dengan bawahan mereka. Baiklah kita memandang kepada gedung kesenian yang<br />

tidak terkenal di Swedia, dengan nama-na»na sederhana Olaf dan Laurentius Petri—mulai<br />

dari guru-guru sampai kepada murid-murid—apakah yang kita dapati? . . . Para sarjana dan<br />

pakar-pakar teologi. Orang-orang yang telah menguasai seluruh sistem kebenaran Injil, dan<br />

yang telah memperoleh kemenangan dengan mudah atas orang-orang yang pandai<br />

memutarbalikkan argumentasi di sekolah-sekolah dan pemukapemuka Roma.”—Ibid.<br />

Sebagai akibat dari perdebatan ini, raja Swedia menerima iman Protestan, dan tidak lama<br />

kemudian majelis nasional menyatakan dukungannya. Alkitab Perjanjian Baru diterjemahkan<br />

ke dalam bahasa Swedia oleh Olaf Petri, dan raja ingin kedua bersaudara itu menerjemahkan<br />

seluruh Alkitab. Dengan demikian untuk pertama kalinya rakyat Swedia menerima firman<br />

Allah dalam bahasa mereka sendiri. Dewan Perwakilan Rakyat memerintahkan agar diseluruh<br />

kerajaan itu para pendeta menerangkan Alkitab, dan agar anak-anak di sekolah-sekolah diajar<br />

untuk membaca Alkitab. Dengan tetap dan pasti kegelapan kebodohan dan ketakhyulan diusir<br />

oleh terang Injil.<br />

Bangsa itu mengalami kemajuan dan kebesaran yang tidak pernah dialami sebelumnya,<br />

setelah dibebaskan dari penindasan Romawi. Swedia menjadi salah satu benteng pertahanan<br />

Protestanisme. Seabad kemudian, pada waktu bahaya yang paling sengit, bangsa yang kecil<br />

dan lemah ini—satu-satunya di Eropa yang berani memberikan pertolongan—membantu<br />

melepaskan Jerman dari perang Tiga puluh Tahun yang sengit. Tampaknya semua negara<br />

Eropa bagian utara akan kembali berada di bawah kelaliman Roma. Tentara Swedialah yang<br />

menyanggupkan Jerman untuk mengalahkan kepausan, untuk memenangkan toleransi bagi<br />

kaum Protestan—pengikut-pengikut Calvin maupun Luther—dan mengembalikan kebebasan<br />

hati nurani Pembaruan.<br />

171

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!