21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

dari Orebro, belajar dari Luther dan Melanchthon. Dan kebenaran yang mereka telah pelajari,<br />

mereka ajarkan dengan rajin. Sebagaimana Pembaharu besar itu, Olaf memba-ngunkan orangorang<br />

oleh semangatnya dan kemahirannya berbicara, se-mentara Laurentius, seperti<br />

Melanchthon, adalah orang yang terpelajar, penuh pikiran dan tenang. Keduanya adalah<br />

orang-orang saleh yang giat, yang mempunyai pencapaian teologi yang tinggi, dan yang<br />

mempunyai keberanian yang sangat, dalam memajukan kebenaran. Oposisi para pengikut<br />

paus tidak berkurang. Imam-imam Katolik menggerakkan orang-orang bodoh dan penganut<br />

ketakhyulan. Olaf Petri sering diserang oleh orang banyak, dan dalam beberapa kejadian<br />

hampir-hampir tidak dapat menyela-matkan jiwanya. Tetapi para Reformis itu sebenarnya<br />

disukai dan dilindungi oleh raja.<br />

Di bawah kekuasaan Gereja Roma, rakyat tenggelam dalam kemiskinan, dan dihempas<br />

oleh penindasan. Mereka buta akan Alkitab, dan agama mereka hanya sekadar tanda-tanda<br />

dan upacara-upacara yang tidak membawa terang ke dalam pikiran. Mereka kembali kepada<br />

kepercayaan ketakhyulan dan praktik-praktik kekafiran nenek moyang mereka. Bangsa ini<br />

terbagi kedalam dua bagian yang bersaing satu sama lain. Dan permusuhan mereka itu<br />

menambah penderitaan semua orang. Raja bermaksud untuk mengadakan pembaruan di<br />

dalam negara dan gereja, dan ia menyambut para pembantu yang berkemampuan ini dalam<br />

melawan Roma. Di hadapan raja dan orang-orang terkemuka Swedia, Olaf Petri dengan<br />

kemampuan besar mempertahankan ajaran-ajaran iman yang diperbarui itu melawan jagojago<br />

Romawi. Ia menyatakan bahwa pengajaran para pater diterima hanya kalau itu sesuai<br />

dengan Alkitab. Bahwa doktrin-doktrin penting mengenai iman disajikan di dalam Alkitab<br />

dengan cara yang jelas dan sederhana, sehingga semua orang bisa mengerti. Kristus berkata,<br />

“Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus<br />

Aku(Yohanes 7:16). Dan Rasul Paulus menyatakan bahwa kalau ia mem-beritakan Injil yang<br />

lain selain dari yang ia sudah terima, terkutuklah dia (Galatia 1:8).<br />

“Jadi, bagaimana sekarang,” kata Pembaru itu, “haruskah orang-orang lain membuat<br />

dogma dengan sesuka hati, dan memberlakukannya sebagai sesuatu yang perlu bagi<br />

keselamatan?”—Wylie, b. 10, psl. 4. Ia menunjukkan bahwa dekrit gereja tidak berwenang<br />

jikalau bertentangan dengan herintah-perintah Allah, dan mempertahankan prinsip-prinsip<br />

Protestan yang utama, bahwa “hanya Alkitab saja satu-satunya” peraturan dan ukuran iman<br />

dan perbuatan. Kontes ini, walaupun dilakukan dengan keadaan yang samar-samar,<br />

menunjukkan kepada kita “jenis orang-orang yang membentuk lapisan dan barisan prajurit<br />

para Pembaru. Mereka tidak buta huruf, tidak pendukung sesuatu sekte, dan bukan penentang<br />

yang suka ribut—jauh dari itu. Mereka adalah orang-orang yang telah mempelajari firman<br />

Allah, dan mengetahui benar bagaimana menggunakan senjata yang diberikan oleh Alkitab.<br />

Dalam hal pengetahuan, mereka telah mendahului zamannya. Bilamana kita memusatkan<br />

perhatian kita kepada pusat-pusat mengagumkan seperti Wittenberg dan Zurich, dan kepada<br />

nama-nama seperti Luther dan Melanchthon, Zwingli dan Oecolampadius, kita cenderung<br />

mengetahui bahwa mereka inilah pemimpin pergerakan itu, dan sewajarnyalah kita meng-<br />

170

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!