21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

di sana. Bukan sebagai masyarakat, tetapi se-bagai perorangan orang-orang ditobatkan kepada<br />

Allah. Pekerjaan regenerasi atau pembaruan hidup harus dilaksanakan di dalam hati dan<br />

nurani sese-orang oleh karena kuasa Roh Kudus, bukan oleh dekrit-dekrit konsili. Sementara<br />

orang-orang di Geneva telah meninggalkan kekuasaan Roma, mereka belum begitu bersedia<br />

untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang tumbuh subur di bawah kekuasaannya.<br />

Untuk mendirikan prinsip-prinsip Injil yang mumi di sini, dan untuk mempersiapkan orangorang<br />

ini mengisi kedudukan mulia ke mana Allah tampaknya memanggil mereka, bukanlah<br />

suatu tugas yang mudah.<br />

Farel yakin bahwa ia telah menemukan Calvin sebagai seorang yang bisa bersatu dengan<br />

dia untuk melakukan pekerjaan ini. Dalam nama Allah, ia memohon dengan sungguhsungguh<br />

agar evangelis muda itu tinggal dan bekerja di situ. Calvin mengundurkan diri<br />

dengan ketakutan. Sebagai seorang pemalu dan yang cinta damai, ia takut berhubungan<br />

dengan orang-orang Geneva yang pemberani, bebas, dan bahkan mempunyai semangat yang<br />

keras. Kesehatannya yang buruk, ditambah dengan kebiasaannya yang rajin belajar, membuat<br />

ia mencari tempat untuk mengasingkan diri. Percaya bahwa melalui tulisan-tulisannya ia bisa<br />

melayani pekerjaan pembaruan itu, ia ingin mendapatkan satu tempat retrit yang tenang untuk<br />

belajar. Di sana, melalui percetakan, ia mengajar dan membangun gereja-gereja. Tetapi<br />

nasihat Farel yang datang kepadanya sebagai satu panggilan dari surga, ia tidak berani<br />

menolaknya. Tampkanya kepadanya, katanya, “bahwa tangan Allah direntangkan dari surga,<br />

dan memegangnya, dan menetapkannya tanpa bisa dibantah ke tempat ke mana ia akan<br />

pergi.”—D’Aubigne, “History of the Reformatin in the Time of Calvin,” b. 9, psl. 17.<br />

Pada waktu ini pekerjaan dan kepentingan Protestan diliputi oleh bahaya besar. Kutukan<br />

paus menggeledek terhadap Geneva, dan bangsa-bangsa yang kuat itu mengancam untuk<br />

membinasakan. Bagaimana mungkin kota kecil ini dapat menahan hirarki yang begitu kuat<br />

yang telah sering memaksa raja-raja dan kaisar-kaisar untuk tunduk? Bagaimana mungkin ia<br />

bisa bertahan melawan tentara dari penakluk besar dunia? Sepanjang sejarah Kekristenan,<br />

Protestantisme diancam oleh musuhmusuh yang menakutkan. Kemenangan pertama<br />

Pembaruan berlalu. Roma membentuk pasukan baru, dengan harapan agar dapat<br />

membinasakan musuh-musuhnya. Pada waktu ini ordo Yesuit dibentuk, pembela-pembela<br />

kepausan yang paling kejam, yang bertindak semaunya dan sangat berkuasa Mereka terputus<br />

ikatan duniawi dan kepentingan manusia, mati terhadap kasih sayang alami. Pertimbangan<br />

dan suara hati nurani telah dibungkamkan seluruhnya. Mereka tidak mengenal aturan, tidak<br />

ada ikatan, kecuali dengan ordonya sendiri. Dan tidak ada tugas-tugas lain selain yang<br />

berhubungan dengan ordonya sendiri.—(Lihat Lampiran).<br />

Injil Kristus telah menyanggupkan pengikut-pengikutnya untuk menghadapi bahaya dan<br />

menanggung penderitaan, tidak cemas menahan dingin, kelaparan, kerja keras dan<br />

kemiskinan, untuk meninggikan panji-panji kebenaran di atas parapara, di penjara bawah<br />

tanah dan di atas tiang pembakaran. Untuk melawan kekuatan ini, Yesuitisme mengilhami<br />

pengikut-pengikutnya dengan fanatisme yang menyang-gupkan mereka untuk menahan<br />

163

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!