21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Farel sudah sejak lama ingin menanamkan standar Protestan di Geneva. Jika sekiranya<br />

kota ini bisa dimenangkan, kota ini akan menjadi pusat Pembaruan di Perancis, Swiss dan<br />

Italia. Dengan pemikiran ini di benaknya, ia meneruskan pekerjaannya, sehingga banyak kota<br />

dan desa di sekitarnya telah dimenangkan. Kemudian, bersama seorang teman, ia memasuki<br />

kota Geneva. Tetapi hanya dua khotbah yang diizinkan dikhotbahkan. Karena gagal berusaha<br />

menghukumnya melalui penguasa sipil, imam-imam memanggilnya menghadap majelis<br />

rohaniwan. Mereka datang ke majelis itu dengan membawa senjata yang disembunyikan di<br />

balik jubahnya. Mereka bermaksud untuk menghabisi nyawanya. Di luar gedung,<br />

segerombolan rakyat yang mengamuk dengan membawa pemukul dan pedang telah menanti<br />

untuk membunuhnya, jika seandainya ia berhasil melarikan diri dari majelis itu. Akan tetapi,<br />

kehadiran para hakim dan tentara di dalam majelis menyelamatkan nyawanya. Besoknya<br />

pagi-pagi benar ia bersama temannya dituntun melalui danau ke tempat yang aman. Dengan<br />

demikian berakhirlah usahanya yang pertama untuk memberitakan Injil di Geneva.<br />

Pada usaha berikutnya, dipilih alat yang lebih sederhana—seorang pemuda yang<br />

berpenampilan sederhana, sehingga ia disambut dingin bahkan oleh mereka yang mengaku<br />

sahabat-sahabat pembaruan. Tetapi apalah yang bisa dilakukan oleh orang yang seperti itu, di<br />

mana Farel pun sudah ditolak? Bagaimana mungkin seorang yang kurang berani dan kurang<br />

pengalaman dapat menahan topan di mana seorang yang paling berani dan paling kuat<br />

sekalipun telah terpaksa melarikan diri? “Bukan dengan keperkasaan, dan bukan dengan<br />

kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam.’’(Zakaria 4:6). “Apa yang<br />

lemah bagi dunia, dipilih Alah untuk memalukan yang kuat.” “Sebab yang bodoh dari Allah<br />

lebih besar hikmatnya daripada manusia, dan yang lemah dari Allah lebih kuat daripada<br />

manusia.” (1 Korintus 1:27,25).<br />

Froment memulai pekerjannya sebagai guru sekolah. Kebenaran yang diajarkannya<br />

kepada murid-murid di sekolah, diulangi oleh murid-murid itu di rumah mereka. Tidak lama<br />

kemudian para orang tua datang untuk mendengarkan Alkitab diterangkan, sehingga ruang<br />

kelas penuh dengan pendengar-pendengar yang aktif. Buku Perjanjian Baru dan risalahrisalah<br />

dibagikan dengan cuma-cuma, bahkan sampai juga kepada orang-orang yang tidak<br />

berani datang dengan terang-terangan untuk mendengarkan ajaran baru itu. Tidak lama<br />

kemudian pekerja ini pun terpaksa juga melarikan diri. Tetapi kebenaran yang diajarkannya<br />

telah mengambil tempat dalam pikiran orang-orang. Reformasi sudah dita-namkan dan terus<br />

semakin kuat dan semakin meluas. Para pengkhotbah kembali ke Geneva, dan melalui usahausaha<br />

mereka akhimya perbaktian Protestan ditetapkan di Geneva.<br />

Kota itu telah dinyatakan bagi Pembaruan pada waktu Calvin mema-suki pintu<br />

gerbangnya, setelah melalui berbagai pengembaraan dan peru-bahan. Waktu kembali dari<br />

kunjungannya yang terakhir ke tempat kela-hirannya, ia pergi ke Basel. Ketika didapatinya<br />

jalan yang langsung didu-duki oleh tentara Charles V, ia terpaksa mengambil jalan keliling<br />

melalui Geneva. Dalam kunjungan ini, Farel menyadari pertolongan tangan Allah. Meskipun<br />

Geneva telah menerima iman yang diperbarui, namun pekerjaan besar masih harus dilakukan<br />

162

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!