21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

muda itu sulit untuk memban-dingkan dengan keputusasaan dan kegelapan dirinya sendiri,<br />

walaupun ia hidup dengan sangat patuh kepada gereja. Ia mengetahui para bidat itu<br />

mengalaskan iman mereka kepada Alkitab. Ia bertekad untuk mempelajari Alkitab, dan<br />

menemukan, jika mungkin, rahasia sukacita mereka.<br />

Ia menemukan Kristus di dalam Alkitab. “O, Bapa,” serunya, “pengorbanan-Nya telah<br />

meredakan murka-Mu. Darah-Nya telah mencuci ke-kotoran saya. Salib-Nya telah<br />

menanggung kutuk saya, dan kematian-Nya telah menebus saya. Kami telah berlaku bodoh<br />

dan tak berguna, tetapi Engkau menempatkan firman-Mu di hadapanku bagai obor, dan<br />

Engkau menjamah hatiku, agar saya boleh menganggap jasa-jasa lain sebagai kebencian<br />

selain jasa Yesus.”—Martyn, Jld. III, psl. 13. Calvin telah dididik untuk menjadi seorang<br />

imam. Pada usia yang baru dua belas tahun ia telah ditugaskan sebagai gembala di jemaat<br />

kecil, dan kepalanya dicukur oleh uskup sesuai dengan peraturan gereja. Ia tidak di-tahbiskan<br />

dan tidak memenuhi tugas-tugas seorang imam, tetapi ia menja-di anggota para rohaniwan,<br />

dan memegang jabatan ini serta menerima tunjangan sebagaimana mestinya.<br />

Sekarang, merasa bahwa ia tidak akan pernah menjadi seorang imam, untuk sementara ia<br />

mempelajari ilmu hukum. Tetapi akhimya ia mening-galkan niatnya dan membaktikan<br />

hidupnya kepada Injil. Tetapi ia tidak mau menjadi guru bagi masyarakat. Sebagai seorang<br />

pemalu, ia dibebani dengan rasa tanggung jawab jabatan yang berat. Oleh sebab itu ia ingin<br />

terus belajar. Namun, atas permohonan sahabat-sahabatnya, akhimya ia setuju untuk menjadi<br />

guru. “Mengherankan,” bahwa seorang yang asalnya hina harus ditinggikan kepada<br />

keagungan.”—Wylie, b. 13, psl. 9.<br />

Ia memulai pekerjaannya dengan diam-diam, dan kata-katanya bagaikan embun pagi yang<br />

menyegarkan bumi. Ia telah meninggalkan Paris, dan sekarang ia berada di sebuah kota<br />

propinsi di bawah lindungan putri Margaret, yang karena mencintai Injil, memberikan<br />

perlindungan kepada muridmurid Injil itu. Calvin masih seorang pemuda dengan penampilan<br />

lemah lembut dan sederhana, tidak sombong. Pekeijaannya dimulainya di rumah orang-orang.<br />

Dengan dikelilingi oleh anggota keluarga di rumah itu ia membaca Alkitab, dan membukakan<br />

kebenaran keselamatan. Mereka yang mendengarkan pekabaran itu memberitahukan kabar<br />

baik itu kepada orangorang lain. Tidak lama kemudian guru Injil itu melewati kota ke kotakota<br />

kecil dan desa-desa. Ia dapat masuk ke kastel dan gubuk, dan maju terus meletakkan<br />

dasar gereja-gereja yang akan menghasilkan kesaksian-kesaksian tanpa gentar bagi kebenaran.<br />

Beberapa bulan kemudian ia kembali ke Paris. Ada hasutan luar biasa di kalangan kaum<br />

terpelajar dan cendekiawan. Pelajaran bahasa-bahasa kuno telah menuntun mereka kepada<br />

Alkitab, dan banyak dari mereka yang hatinya belum dijamah kebenaran, ingin<br />

mendiskusikannya, dan bahkan ada yang menyerang pejabat-pejabat Romanisme. Calvin,<br />

walaupun seorang yang mahir berdebat mengenai pertikaian teologi, mempunyai misi lain<br />

yang hendak dicapai, yang lebih tinggi daripada orang-orang berpendidikan yang ribut itu.<br />

Pikiran orang-orang telah digerakkan, dan sekaranglah waktunya untuk membukakan<br />

154

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!