21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Jerman dengan kesusahan dan perpecahan. Mahkamah tidak berwenang berbuat lebih banyak<br />

daripada memelihara kebebasan beragama sampai konsili bersidang." -- Idem, b. 13, Ch. 5.<br />

Melindungi kebebasan hati nurani adalah tugas negara bagian, dan inilah batas wewenang<br />

dalam masalah-masalah agama. Setiap pemerintah yang berusaha mengatur atau memaksakan<br />

pemeliharaan agama dengan wewenangnya, berartimengorbankan prinsip yang<br />

diperjuangkan oleh penginjil-penginjil Kristen dengan gigih. Para pengikut paus bertekad<br />

menekan apa yang mereka sebut sebagai "orang yang keras kepala yang berani."<br />

Mereka mulai dengan membuat perpecahan di antara para pendukung Pembaharuan, dan<br />

mengintimidasi semua mereka yang tidak menyatakan persetujuannya dengan terangterangan.<br />

Para wakil dari kota-kota bebas akhirnya dipanggil untuk menghadap mahkamah,<br />

dan diharuskan menyatakan apakah mereka menyetujui ketentuan-ketentuan dalam usul<br />

persetujuan itu. Mereka memohon penundaan, tetapi sia-sia. Pada waktu menghadapi ujian,<br />

hampir separuh mereka memihak kepada Pembaharuan. Mereka yang menolak<br />

mengorbankan kebebasan hati nurani dan hak pertimbangan pribadinya, mengetahui dengan<br />

jelas bahwa mereka kelak akan dikritik, dicela, dan disiksa. Salah seorang utusan berkata,<br />

"Kita harus menyangkalfirman Tuhan, atau akan dibakar." -- Idem, b. 13, Ch. 5.<br />

Raja Ferdinand, wakil kaisar dalam Mahkamah melihat bahwa dekrit itu akan<br />

menyebabkan perpecahan yang serius kecuali para pangeran dapat dibujuk untuk menerima<br />

dan mendukung persetujuan itu. Oleh sebab itu ia mencoba dengan cara persuasif atau<br />

bujukan, dengan mengetahui bahwa menggunakan kekerasan kepada orang-orang seperti itu<br />

akan membuat mereka lebih bertekad. Ia "membujuk para pangeran untuk menerima dekrit<br />

itu, dan memastikan bahwa kaisar akan sangat senang kepada mereka." Akan tetapi orangorang<br />

yang setia ini mengakui suatu kekuasaan di atas penguasa dunia, dan mereka menjawab<br />

dengan tenang, "Kami akan menuruti kaisar dalam segala hal yang menunjang kepada<br />

pemeliharaan perdamaian dan memuliakan Allah." -- Idem, b. 13, Ch. 5.<br />

Dihadapan Mahkamah, raja akhirnya mengumumkan kepada penguasa dan sahabatsahabatnya<br />

bahwa surat perintah itu "hampir ditulis dalam bentuk dekrit kekaisaran," dan<br />

bahwa "satu-satunya kesempatan bagi mereka ialah tunduk kepada mayoritas." Setelah<br />

mengucapkan kata-kata itu, ia meninggalkan rapat, tidak memberikan kesempatan kepada<br />

para Pembaharu memberikan pertimbangan atau jawaban. "Tanpa direncanakan, mereka<br />

mengirim utusan untuk membujuk raja supaya kembali." Terhadap protes mereka itu ia hanya<br />

menjawab, "Masalahnya sudah diputuskan, yang tinggal hanya penyerahan." -- Idem, b. 13,<br />

Ch. 5.<br />

Pihak kekaisaran telah yakin bahwa para pangeran Kristen akan memperlakukan Alkitab<br />

sebagaiyang tertinggi diatas doktrin-doktrin dan tuntutan-tuntutan manusia. Dan mereka tahu<br />

dimana prinsip ini diterima, maka disanalah kepausan akan digulingkan. Tetapi, seperti<br />

beribu-ribu orang pada waktunya, mereka hanya memandang "kepada perkara-perkara yang<br />

kelihatan," mereka bergembira bahwa kepentingan kaisar dan paus adalah kuat dan para<br />

139

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!