21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

paling ganas. Kebenaran itu sendiri, yang telah memberikan sukacita dan penghiburan yang<br />

besar kepadanya, sedang digunakan untuk menimbulkan pertengkaran dan menjadikan<br />

kebingungan didalam gereja. Dalam pekerjaan Pembaharuan, Luther telah didorong maju<br />

oleh Roh Allah, dan pekerjaan itu telah dilakukan melebihi kemampuannya sendiri. Ia tidak<br />

bermaksud mengambil posisi seperti yang ia lakukan, atau melakukan perobahan yang radikal.<br />

Ia telah menjadi alat ditangan Yang Mahakuasa. Namun ia sering gemetar melihat akibat dari<br />

pekerjaannya. Ia pernah berkata, "Jikalau saya tahu bahwa ajaran saya menyakiti seseorang,<br />

seorang sajapun, betapaun rendahnya dan tidak terkenal -- yang tidak mungkin, karena itulah<br />

Injil itu sendiri, -- lebih baik saya mati sepuluh kali dari pada menariknya kembali." -- Idem,<br />

b. 9, Ch. 7.<br />

Dan sekarang Wittenberg sendiri, pusat pembaharuan, jatuh dengan segera kedalam kuasa<br />

kefanatikan dan pelanggaran hukum. Keadaan yang mengerikan ini tidak disebabkan oleh<br />

ajaran Luther, tetapimusuh-musuhnya diseluruh Jerman menuduhkan hal itu kepadanya.<br />

Dalam penderitaan batin, kadang-kadang ia bertanya, "Inikah akhir daripekerjaan besar<br />

Pembaharuan ini?." -- Idem, b. 9, Ch. 7. Sekali lagi, sementara ia bergumul dengan Allah<br />

didalam doa, kedamaian mengalir kedalam hatinya. "Ini bukanlah pekerjaanku, tetapi<br />

pekerjaan-Mu," katanya, "Engkau tidak akan membiarkannya dilanda oleh ketakhyulan dan<br />

kefanatikan." Tetapi ia pikir, tinggal lebih lama diluar pertentangan seperti kemelut ini,<br />

menjadi tidak memperoleh dukungan Allah, sebab itu, ia memutuskan untuk kembali ke<br />

Wittenberg.<br />

Tanpa bertangguh ia mulai mengadakan perjalanan yang berbahaya. Ia berada dalam<br />

larangan meninggalkan kekaisaran. Musuh-musuhnya bebas membunuhnya; sahabatsahabatnya<br />

dilarang untuk membantunya atau memberi perlindungan kepadanya. Pemerintah<br />

memberlakukan peraturan yang ketat terhadap para pengikutnya. Tetapi ia melihat bahwa<br />

pekerjaan Injil sedang terancam bahaya, dan dalam nama Tuhan ia pergi berperang tanpa takut<br />

demi kebenaran. Dalam suratnya kepada penguasa Saxony, setelah menyatakan maksudnya<br />

untuk meninggalkan Wartburg, Luther berkata, "Kiranya yang mulia mengetahui bahwa saya<br />

pergi ke Wittenberg dibawah perlindungan yang lebih tinggi dari para pangeran dan para<br />

penguasa. Saya tidak berpikir untuk memohon dukungan dan perlindungan yang mulia. Saya<br />

sendiri ingin melindungi yang mulia. Kalau saya tahu yang mulia dapat dan mau melindungi<br />

saya, saya sama sekali tidak mau pergi ke Wittenberg. Tak ada pedang yang dapat<br />

melanjutkan pekerjaan ini. Allah sendiri yang harus melakukan segalanya, tanpa pertolongan<br />

atau persetujuan manusia. Dia yang mempunyai iman yang paling besar ialah dia yang paling<br />

mampu melindungi." -- D'Aubigne, b, Ch. 8.<br />

Dalam surat yang kedua, yang ditulis dalam perjalanan ke Wittenberg, Luther<br />

menambahkan, "Saya sudah siap untuk mendatangkan ketidak-senangan yang mulia dan<br />

kemarahan seluruh dunia. Bukankah penduduk Wittenberg adalah domba-dombaku?<br />

Bukankah Allah telah mempercayakan mereka kepadaku? Dan bukankah saya harus, kalau<br />

perlu, menyerahkan nyawaku demi mereka? Selain itu, saya khawatir pecahnya peperangan<br />

129

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!