21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

rencana penebusan adalah pokok-pokok penting yang dia pikirkan. “Di dalam Adam,”<br />

katanya, “kita semua mati, tenggelam dalam kebejatan dan kutuk.”—Wylie, b. 8, psl. 9.<br />

“Kristus, ...telah membeli penebusan kekal bagi kita —Penderitaan-Nya adalah...<br />

pengorbanan kekal, dan yang selamanya dapat menyembuhkan. Pengorbanan itu memenuhi<br />

keadilan Ilahi selama-lamanya demi kepentingan semua yang bergantung kepada-Nya,<br />

dengan iman yang teguh dan tidak goyah.” Namun demikian ia dengan jelas mengajarkan<br />

bahwa manusia, karena kemurahan Kristus, tidak bebas untuk terus berbuat dosa. “Di mana<br />

saja ada iman kepada Allah, disitu Allah ada. Dan di mana saja Allah tinggal, di situ ada<br />

semangat yang mendorong dan mendesak manusia melakukan pekerjaan-pekerjaan baik.”—<br />

D’Aubigne, b. 8, psl. 9. Begitu luas perhatian terhadap khotbah Zwingli sehingga katedral<br />

me-limpah dipenuhi orang banyak yang datang untuk mendengarkannya. Sedikit demi sedikit,<br />

semampu mereka mendengar, ia membukakan kebenaran itu kepada para pendengar. Ia<br />

berhati-hati, pada mulanya, untuk tidak memperkenalkan pokok-pokok ajaran yang dapat<br />

mengejutkan dan me-nimbulkan prasangka. Pekerjaannya ialah memenangkan hati mereka<br />

ke-pada ajaran-ajaran Kristus, dan untuk melembutkan hati itu dengan kasihNya, serta<br />

menunjukkan teladan-Nya di hadapan mereka. Dan sementara mereka menerima prinsipprinsip<br />

Injil, praktik-praktik dan kepercayaan ketakhyulan mereka akan dibuang.<br />

Selangkah demi selangkah Pembaruan itu maju di ZuriCh. Dalam ke-takutan musuhmusuh<br />

pembaruan bangkit menentang dengan gigih. Setahun sebelumnya, biarawan<br />

Wittenberg telah mengatakan ‘Tidak” kepada paus dan kaisar di Worms, dan sekarang ada<br />

tanda-tanda bahwa perlawanan yang sama terhadap tuntutan kepausan akan terjadi di ZuriCh.<br />

Berulangulang Zwingli mendapat serangan. Di daerah-daerah kepausan, dari waktu ke waktu<br />

murid-murid Injil dibawa ke tiang gantungan. Tetapi ini belum cukup. Guru bidat itu sendiri<br />

harus dibungkam. Oleh sebab itu uskup dari Constance mengutus tiga orang deputi ke Konsili<br />

Zurich, menuduh Zwingli mengajar orang-orang untuk melanggar hukum-hukum gereja,<br />

dengan demikian membahayakan perdamaian dan ketertiban masyarakat. la mengatakan,<br />

jikalau wewenang gereja dikesampingkan, akibatnya akan timbul anarki dimana-mana.<br />

Zwingli menjawab bahwa ia telah empat tahun mengajarkan Injil di Zurich, “yang telah lebih<br />

tenang dan lebih damai dari kotakota lain di konfederasi ini ” “Bukankah,” katanya,<br />

“Kekristenan adalah pengawal keamanan umum?”—Wylie, b. 8, psl. 11.<br />

Para utusan itu menasihatkan para anggota konsili untuk tetap bertahan di dalam gereja,<br />

karena di luar itu, seperti yang mereka nyatakan, tidak ada keselamatan. Zwingli menanggapi,<br />

“Jangan biarkan tuduhan ini menggoncangkan kamu. Dasar gereja adalah Batu yang sama,<br />

Kristus yang sama, yang memberikan nama kepada Petrus oleh karena ia mengakui-Nya<br />

dengan jujur. Dari segenap bangsa, barangsiapa yang percaya kepada Tuhan Yesus dengan<br />

segenap hati akan diterima oleh Allah. Inilah sebenarnya gereja itu, yang di luar ini tak<br />

seorang pun dapat selamat.”—D ‘Aubigne, b. 8, psl. 11. Sebagai hasil dari pertemuan itu,<br />

salah seorang deputi uskup menerima iman yang dibarui itu. Konsili menolak mengambil<br />

tindakan terhadap Zwingli. Oleh sebab itu Roma bersiap-siap mengadakan serangan baru.<br />

123

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!