21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

mereka menerima prinsip-prinsip Injil, praktik-praktik dan kepercayaan ketakhyulan mereka<br />

akan dibuang.<br />

Selangkah demi selangkah Pembaruan itu maju di ZuriCh. Dalam ke-takutan musuhmusuh<br />

pembaruan bangkit menentang dengan gigih. Setahun sebelumnya, biarawan<br />

Wittenberg telah mengatakan ‘Tidak” kepada paus dan kaisar di Worms, dan sekarang ada<br />

tanda-tanda bahwa perlawanan yang sama terhadap tuntutan kepausan akan terjadi di ZuriCh.<br />

Berulangulang Zwingli mendapat serangan. Di daerah-daerah kepausan, dari waktu ke waktu<br />

murid-murid Injil dibawa ke tiang gantungan. Tetapi ini belum cukup. Guru bidat itu sendiri<br />

harus dibungkam. Oleh sebab itu uskup dari Constance mengutus tiga orang deputi ke Konsili<br />

Zurich, menuduh Zwingli mengajar orang-orang untuk melanggar hukum-hukum gereja,<br />

dengan demikian membahayakan perdamaian dan ketertiban masyarakat. la mengatakan,<br />

jikalau wewenang gereja dikesampingkan, akibatnya akan timbul anarki dimana-mana.<br />

Zwingli menjawab bahwa ia telah empat tahun mengajarkan Injil di Zurich, “yang telah lebih<br />

tenang dan lebih damai dari kotakota lain di konfederasi ini ” “Bukankah,” katanya,<br />

“Kekristenan adalah pengawal keamanan umum?”—Wylie, b. 8, psl. 11.<br />

Para utusan itu menasihatkan para anggota konsili untuk tetap bertahan di dalam gereja,<br />

karena di luar itu, seperti yang mereka nyatakan, tidak ada keselamatan. Zwingli menanggapi,<br />

“Jangan biarkan tuduhan ini menggoncangkan kamu. Dasar gereja adalah Batu yang sama,<br />

Kristus yang sama, yang memberikan nama kepada Petrus oleh karena ia mengakui-Nya<br />

dengan jujur. Dari segenap bangsa, barangsiapa yang percaya kepada Tuhan Yesus dengan<br />

segenap hati akan diterima oleh Allah. Inilah sebenarnya gereja itu, yang di luar ini tak<br />

seorang pun dapat selamat.”—D ‘Aubigne, b. 8, psl. 11. Sebagai hasil dari pertemuan itu,<br />

salah seorang deputi uskup menerima iman yang dibarui itu.<br />

Konsili menolak mengambil tindakan terhadap Zwingli. Oleh sebab itu Roma bersiap-siap<br />

mengadakan serangan baru. Setelah mengetahui rencana jahat musuh-musuhnya, Pembaru itu<br />

berseru, “Biarlah mereka datang; saya takut kepada mereka sebagai sebuah gunung batu<br />

menghadapi pukul-banyak yang merasa betapa sia-sianya dan tidak bergunanya surat<br />

pengam-punan dosa yang baru saja mereka beli. Mereka merindukan landasan iman yang<br />

lebih pasti. Zwingli di Zurich diserang penyakit. Ia menderita begitu parah sehingga tidak ada<br />

harapan untuk sembuh. Bahkan laporan yang tersebar luas mengatakan bahwa ia telah<br />

meninggal. Pada saat yang kritis itu, pengharapan dan keberaniannya tetap tidak goyah. Ia<br />

memandang dalam iman kepada salib di bukit Golgota, dan mempercayai pendamaian yang<br />

sempuma bagi dosa. Setelah ia terlepas dari bahaya maut itu, ia mengkhot-bahkan Injil dengan<br />

semangat yang lebih berapi-api dari sebelumnya. Katakatanya mengandung kuasa yang luar<br />

biasa. Orang-orang menyambut de-ngan sukacita, pendetanya yang kembali dari tepi liang<br />

kubur kepada mereka. Mereka sendiri baru kembali dari menolong orang sakit dan yang<br />

hampir mati. Mereka merasakan manfaat Injil seperti yang belum pernah mereka rasakan<br />

sebelumnya. Zwingli telah sampai kepada pengertian kebenaran yang lebih jelas, dan telah<br />

mengalami lebih sempuma kuasa memperbarui kebenaran itu. Kejatuhan manusia dan<br />

122

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!