21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

jaminan keselamatan, untuk menjaminnya kembali ketempat yang aman. Surat surat ini<br />

dibawa ke Wittenberg oleh seorang pengawal yang ditugaskan untuk membawaya ke Worms.<br />

Sahabat sahabat Luther takut dan cemas. Mengetahui prasangka buruk dan rasa<br />

permusuhan mereka terhadap Luther, sahabat sahabat Luther khawatir kalau kalau surat<br />

jaminan keselamatan itu sendiri tidak dihargai. Dan mereka meminta agar jangan<br />

membahayakan hidup Luther. Luther menjawab, "Para pengikut kepausan tidak<br />

menginginkan kedatangan saya ke Worms. Yang mereka inginkan ialah hukuman dan<br />

kematian saya. Tidak ada masalah. Janganlah berdoa untuk saya, tetapi berdoalah untuk<br />

firman Tuhan . . . . Kristus akan memberikan Roh Nya kepada saya untuk mengalahkan<br />

pelayan pelayan kepalsuan itu. Saya tidak mengacuhkan mereka selama hidupku, dan aku<br />

akan bergembira karena mengalahkan mereka oleh kematianku. Mereka sekarang sibuk di<br />

Worms untuk memaksa saya menarik kembali ajaran ajaran saya. Dan inilah penarikan<br />

kembali saya: saya sudah katakan sebelumya bahwa paus adalah wakil Kristus, dan sekarang<br />

saya menyatakan bahwa dia adalah lawan Tuhan kita, dan rasul Setan." Idem, b. 7, Ch. 6.<br />

Luther tidak mengadakan perjalanan berbahaya itu sendirian. Selain pesuruh kerajaan, tiga<br />

orang sahabatnya yang paling karib memastikan untuk menyertai dia. Melanchthon sungguh<br />

sungguh ingin pergi bersamanya. Hatinya begitu terjalin dengan hati Luther, dan ia rindu<br />

untuk mengikutinya, kalau perlu, kedalam penjara atau kepada kematian. Tetapi<br />

permohonannya ditolak. Seandainya Luther harus binasa, maka harapan Pembaharuan harus<br />

terpusat kepada teman sekerjanya yang masih muda ini. Luther berkata pada waktu berpisah<br />

dari Melanchthon, "Jikalau seandainya saya tidak kembali, dan musuh musuh saya<br />

membunuh saya, teruskanlah mengajar dan berdiri teguh dalam kebenaran. Bekerjalah<br />

sebagai penggantiku . . . . Jikalau engkau bertahan hidup terus, maka kematianku tidak<br />

berakibat apa apa." Idem, Ch. 7. Para mahasiswa dan rakyat banyak yang menyaksikan<br />

keberangkatan Luther sangat terharu. Orang banyak yang hatinya telah dijamah oleh kabar<br />

Injil, mengucapkan selamat jalan dengan menangis. Demikianlah Pembaharu itu bersama<br />

teman temannya berangkat dari Wittenberg.<br />

Sepanjang perjalanan, mereka melihat bahwa pikiran orang orang diganggu oleh firasat<br />

buruk. Dibeberapa kota tidak ada penghormatan yang diberikan kepada mereka. Pada waktu<br />

mereka berhenti untuk beristirahat pada malam hari, seorang imam yang ramah menyatakan<br />

kekhawatirannya dengan menunjukkan kepada Luther gambar seorang pembaharu bangsa<br />

Italia yang telah mengalami mati syahid. Hari berikutnya mereka mengetahui bahwa tulisan<br />

tulisan Luther telah diharamkan dan dilarang di Worms. Para pesuruh kekaisaran telah<br />

mengumumkan dekrit kaisar, dan menghimbau orang orang untuk membawa karya karya<br />

Luther yang dilarang itu kepada pengadilan. Pengawal, khawatir akan keselamatan Luther<br />

pada konsili itu, dan berpikir mungkin keputusan Luther mulai goyah, bertanya kalau kalau<br />

ia masih ingin terus pergi. Luther menjawab, "Meskipun dilarang disetiap kota, saya akn jalan<br />

terus." Idem, Ch. 7.<br />

101

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!