21.04.2023 Views

Akar Pemberontakan

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

Akar Pemberontakan tumbuh dari tanah subur ketidakpuasan yang mendalam, penentuan nasib sendiri, dan perjuangan yang tak pernah puas untuk kebebasan dan kekuasaan. Berakar pada bentrokan dua kerajaan kuno dan terbentang di pusat-pusat spiritual dunia, plot buku ini menyatakan permusuhan yang ganas dan tak terkendali terhadap kebenaran; menghasilkan sekuel tirani dan revolusi yang diperangi serta wabah permusuhan dan penganiayaan, yang semuanya menghasilkan buah pahit anarki. Misteri pemberontakan mendominasi kursi pemerintahan dan berkobar di hati umat manusia. Berkembang menjadi subversi yang matang, penuh semangat dan berani, instrumen pemberontakan membangun dan membangun tatanan kekacauan dan paksaan; memerintahkan kepatuhan dan kerja sama universal. Karena buku ini secara efektif memberikan pencerahan tentang dasar-dasar rahasia dari satu pemerintahan dunia dan imperialisme hegemonik, pembaca dipersenjatai untuk menghadapi dan melawan penipuan terbesar sepanjang masa.

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Akar</strong> <strong>Pemberontakan</strong><br />

Luther meminta agar utusan paus atau paus sen-diri menunjukkan kepadanya kesalahannya<br />

dari Alkitab, dan berjanji da-lam cara yang paling khidmat akan mencela ajaran-ajarannya<br />

jika ajaranajaran itu bertentangan dengan firman Allah. Dan ia menyatakan rasa syukumya<br />

kepada Allah karena ia telah dianggap pantas untuk menderita oleh karena-Nya. Penguasa<br />

Saxony belum begitu banyak mengetahui tentang ajaran pem-baruan, tetapi ia sangat terkesan<br />

oleh keterusterangan, kuasa dan jelasnya kata-kata Luther. Frederick berketetapan untuk<br />

menjadi pelindung Luther sampai sang Pembaru itu terbukti bersalah. Dalam jawabannya<br />

kepada tun-tutan utusan paus ia menulis, “Oleh karena Doktor Martin Luther telah menghadap<br />

Anda di Augsburg, seharusnya Anda sudah merasa puas. Kami tidak mengharapkan bahwa<br />

Anda membuat dia mundur dari keyakinannya tanpa meyakinkannya tentang kesalahannya.<br />

Tak seorang pun kaum ter-pelajar di negeri kami yang memberitahukan kepada saya bahwa<br />

ajaran Luther itu tidak menghormati Tuhan atau tidak beriman, anti Kristen, atau bidat.’ Di<br />

samping itu, pangeran menolak mengirimkannya ke Roma, atau mengusirnya dari<br />

negaranya.”—D ‘Aubigne, b. 4, psl. 10.<br />

Penguasa Saxony melihat bahwa ada kemerosotan moral di masyarakat. Suatu pekerjaan<br />

besar pembaruan diperlukan. Pengaturan yang rumit dan mahal untuk mencegah dan<br />

menghukum kejahatan tidak akan diperlukan jika orang-orang mengakui dan menuruti<br />

tuntutan Allah dan suara hati nuraninya. Ia melihat bahwa Luther berusaha untuk mencapai<br />

tujuan ini, dan secara rahasia ia bersukacita bahwa pengaruh yang lebih baik sedang terasa di<br />

dalam gereja.<br />

Ia juga melihat bahwa sebagai seorang profesor di universitas, Luther adalah seorang yang<br />

sukses. Baru setahun berlalu setelah Luther me-nempelkan tesisnya di gereja kastil, sudah ada<br />

penurunan kunjungan peziarah ke gereja itu pada pesta hari raya Seluruh Orang Kudus. Roma<br />

telah kekurangan kelompok orang yang datang berbakti dan kekurangan persembahan. Tetapi<br />

tempat mereka ini telah diisi oleh kelompok lain, yang datang ke Wittenberg, bukan menjadi<br />

peziarah untuk me-ngagumi benda-benda bersejarah, tetapi menjadi pelajar-pelajar yang<br />

memenuhi ruangan-ruangan belajar. Tulisan-tulisan Luther telah membangkitkan minat baru<br />

terhadap Alkitab, bukan hanya dari seluruh bagian Jerman, tetapi juga dari negara-negara lain.<br />

Mereka berduyun-duyun memasuki universitas. Para pemuda yang pertama kali datang ke<br />

Wittenberg, mengangkat tangan mereka ke atas dan memuji Allah yang telah menyebabkan<br />

terang kebenar-an bersinar dari kota ini, seperti dari Sion pada zaman dahulu, dari mana<br />

terang itu tersebar bahkan ke negeri-negeri yangjauh.”—D ‘Aubigne, b. 6, psl. 10.<br />

Sampai kini Luther baru sebagian bertobat dari kesalahan-kesalahan Roman isme. Tetapi<br />

sementara ia membandingkan Kitab Suci dengan dekrit kepausan dan undang-undang, ia<br />

menjadi sangat heran. “Saya sedang membaca,” ia menulis, “dekrit para paus, dan... saya tidak<br />

tahu apakah paus itu sendiri antikristus atau rasulnya. Kristus sangat disalahgambarkan dan<br />

disalibkan didalamnya.”—Ibid, b. 5, psl. 1. Namun sampai saat ini tidak ada pikirannya untuk<br />

memisahkan diri dari persekutuannya. Tulisan-tulisan dan doktrin Pembaru itu telah meluas<br />

kesetiap bangsa di dunia Kekristenan. Pekerjaan itu meluas ke Swis dan ke Negeri Belanda<br />

92

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!