15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

Janganlah pernah merasa bahwa Kristus itu jauh dari padamu. Ia senantiasa dekat.<br />

Hadirat-Nya yang indah itu mengelilingimu. Carilah Dia sebagai Seorang yang ingin engkau<br />

temukan. Ia ingin agar engkau bukan hanya menjamah jubah-Nya, tetapi berjalan bersama<br />

Dia dalam hubungan yang tetap.<br />

"Pergilah, dan Jangan Berbuat Dosa Lagi"<br />

Pesta Pondok Daunan sudah selesai. Para Imam dan rabi di Yerusalem telah dikalahkan<br />

dalam rencana mereka menangkap Yesus, dan pada waktu malam tiba, "Lalu mereka pulang<br />

masing-masing ke rumahnya, tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun."15<br />

Dari kegemparan dan kekacauan di kota itu, dari kerumunan orang banyak yang<br />

gembira dan para rabi yang curang, Yesus pergi ke rumpun pohon zaitun yang tenang, di<br />

mana Ia dapat menyendiri bersama Allah. Tetapi pagi-pagi buta Ia kembali ke Kaabah;<br />

sementara orang-orang berkerumun sekeliling-Nya, Ia duduk dan mengajar mereka.<br />

Tidak lama kemudian Ia terusik. Sekelompok Farisi dan ahli Taurat menghampiri-Nya,<br />

sambil menyeret seorang wanita yang ketakutan, yang dengan suara lantang dituduh telah<br />

melanggar hukum ketujuh. Setelah mendorong dia ke hadapan Yesus, mereka berkata<br />

dengan memperlihatkan rasa hormat yang munafik, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah<br />

ketika ia sedang berbuat zina. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk<br />

melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"16<br />

Penghormatan mereka yang munafik itu menyelubungi rencana jahat untuk<br />

menjatuhkan-Nya. Andaikata Ia membebaskan wanita itu, Ia pasti akan dituduh<br />

meremehkan hukum Musa. Sekiranya Ia menyatakan bahwa wanita itu pantas dibunuh, Ia<br />

dapat dituduh di hadapan pejabat Roma mengambil alih kekuasaan yang hanya dimiliki<br />

mereka.<br />

"Marilah, baiklah kita berperkara! - firman Tuhan - Sekalipun dosamu merah seperti<br />

kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba,<br />

akan menjadi putih seperti bulu domba."17<br />

Yesus mengamati suasana saat itu -- korban yang gemetar karena rasa malu, Pemukapemuka<br />

yang berwajah seram, bahkan tanpa rasa peri kemanusiaan. Roh kemurnian-Nya<br />

yang tak bernoda itu terhenyak oleh keadaan itu. Seakan-akan tidak mendengar pertanyaan<br />

itu, Ia membungkuk dan memusatkan pandangan ke tanah, lalu mulai menulis di atas debu.<br />

Tidak sabar atas penundaan dan ketidakacuhan-Nya, para penuduh itu datang mendekat<br />

dan mendesak agar masalah itu diperhatikan-Nya. Tetapi sementara mata mereka mengikuti<br />

mata Yesus memandang lantai di kaki-Nya, mereka terdiam. Di situ, terurai di hadapan<br />

mereka, dosa-dosa rahasia dalam kehidupan mereka sendiri.<br />

Ia berdiri dan memandang tajam kepada tua-tua yang berniat jahat itu, lalu berkata:<br />

51

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!