15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

itu tidak melihat hadirat-Nya. Mereka tidak merasakan sesuatu kebutuhan, maka<br />

penyembuhan itu tidaklah diperuntukkan bagi mereka. "Ia melimpahkan segala yang baik<br />

kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang kaya pergi dengan tangan hampa."3<br />

Berulang-ulang para pengusung orang lumpuh ini berusaha mendesak maju melewati<br />

kerumunan orang banyak itu, namun sia-sia. Orang yang sakit itu memandang ke sekeliling<br />

dirinya dengan keluhan yang tak terucapkan. Bagaimana dia dapat melepaskan pengharapan<br />

itu padahal pertolongan yang telah lama dirindukan itu begitu dekat? Atas anjurannya<br />

sahabat-sahabatnya mengangkut dia ke atap rumah, membobol atap itu, lalu menurunkannya<br />

di depan kaki Yesus.<br />

Khotbah itu terganggu. Juruselamat memandang wajah yang penuh duka dan melihat<br />

mata yang memohon itu tertuju kepada-Nya. Ia tahu betul akan kerinduan dari jiwa yang<br />

menanggung beban itu. Kristuslah yang telah mendatangkan keyakinan kepada hati nurani<br />

orang lumpuh itu bahkan selagi dia masih berada di rumah. Pada waktu dia bertobat dari<br />

dosa-dosanya dan percaya akan kuasa Yesus yang dapat menyembuhkannya, rahmat<br />

Juruselamat telah memberkati hatinya. Yesus telah memperhatikan cahaya iman yang mulamula<br />

redup itu bertumbuh menjadi suatu keyakinan bahwa Ia adalah satu-satunya penolong<br />

orang berdosa itu, dan telah melihat iman itu bertumbuh semakin kuat bersamaan dengan<br />

setiap usaha untuk datang ke hadirat-Nya. Kristuslah yang telah menarik si penderita itu<br />

datang kepada-Nya. Sekarang, dengan kata-kata yang bagaikan musik di telinga pendengar-<br />

Nya itu, Juruselamat berkata, "Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni."4<br />

Beban rasa bersalah bergulir dari jiwa orang sakit itu. Dia tidak dapat meragukannya.<br />

Kata-kata Kristus memperlihatkan kuasa-Nya untuk menyelami hati. Siapa yang dapat<br />

menyangkal kuasa-Nya untuk mengampuni dosa? Pengharapan menggantikan keputusasaan,<br />

dan kesukaan menggantikan kemurungan yang menekan. Rasa sakit orang itu pun hilang,<br />

dan seluruh tubuhnya telah berubah. Tanpa melanjutkan permohonannya, dia terbaring diam<br />

dalam damai, terlalu gembira untuk berkata-kata.<br />

Banyak yang memperhatikan dengan terkesima setiap gerakan dari perbuatan yang<br />

ganjil ini. Banyak yang merasa bahwa kata-kata Kristus adalah suatu undangan kepada<br />

mereka. Bukankah mereka orang-orang yang jiwanya sakit karena dosa? Tidakkah mereka<br />

juga ingin untuk dilepaskan dari beban ini?<br />

Tetapi orang-orang Farisi, yang takut kehilangan pengaruh mereka atas orang banyak<br />

itu, berkata dalam hati, "Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari<br />

pada Allah sendiri?"5<br />

Sambil mengarahkan pandangan mata-Nya kepada mereka yang kini gemetar ketakutan<br />

dan mulai mundur, Yesus berkata, "Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam<br />

hatimu? Manakah lebih mudah mengatakan: Dosamu diampuni, atau mengatakan,<br />

Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia<br />

46

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!