15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

Bab 4 – Jamahan Iman<br />

"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."1 Ada seorang wanita malang yang<br />

mengucapkan kata-kata ini -- seorang wanita yang selama dua belas tahun menderita suatu<br />

penyakit yang membuat hidupnya satu beban. Ia telah menghabiskan semua hartanya untuk<br />

biaya dokter dan pengobatan, namun penyakitnya itu dinyatakan tidak bisa sembuh. Namun<br />

pada saat ia mendengar tentang Tabib Agung itu, harapannya bangkit kembali. Ia berpikir,<br />

"Sekiranya saja aku dapat berada cukup dekat untuk berbicara kepada-Nya, aku akan dapat<br />

sembuh."<br />

Kristus sedang dalam perjalanan menuju rumah Yairus, seorang rabi Yahudi yang<br />

memohon supaya Ia datang untuk menyembuhkan putrinya. Permohonan yang menyayat<br />

hati itu, "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah<br />

tanganmu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup,"2 berhasil menjamah hati Kristus<br />

yang lembut dan penuh simpati, dan langsung Ia pergi bersama pemuka itu ke rumahnya.<br />

Mereka bergerak maju dengan lambat, karena kerumunan orang banyak mendesak<br />

Yesus dari segala sisi. Sambil mencari jalan melewati kelompok orang banyak itu,<br />

Juruselamat mendekat ke tempat di mana wanita yang menderita itu berdiri. Berulang-ulang<br />

wanita itu mencoba dengan sia-sia untuk mendekati-Nya. Sekarang peluangnya tiba. Dia<br />

tidak melihat adanya peluang untuk berbicara kepada-Nya. Dia tidak mau menghalangi<br />

gerak maju Yesus yang bergerak dengan perlahan itu. Tapi dia pernah dengar bahwa<br />

kesembuhan bisa datang dari suatu jamahan pada jubah-Nya; dan, kuatir akan kehilangan<br />

satu kesempatan untuk sembuh, ia mendesak maju, sambil berkata kepada dirinya sendiri,<br />

"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Kristus mengetahui setiap pemikiran<br />

dalam benak wanita itu, dan Ia berjalan menuju ke tempat di mana wanita itu berdiri. Yesus<br />

menyadari kebutuhan yang besar dari wanita itu, dan Ia sedang menolong wanita itu untuk<br />

melatih iman.<br />

Waktu Yesus lewat, wanita itu menerobos ke depan dan berhasil dengan susah payah<br />

menjamah tepi jubah Yesus. Saat itu juga ia tahu bahwa ia telah sembuh. Dalam satu<br />

jamahan itu dipusatkan iman kehidupannya, dan seketika itu juga rasa nyeri dan<br />

kelemahannya lenyap. Segera ia merasa getaran seakan-akan suatu arus listrik mengalir di<br />

setiap jaringan dalam tubuhnya. Dirasakannya suatu perasaan sehat yang sempurna. "Ia<br />

merasa bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya."3<br />

Wanita yang bersyukur ini rindu untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada<br />

Tabib Agung itu, yang telah berbuat lebih banyak baginya hanya dengan satu jamahan<br />

dibandingkan dengan apa yang para dokter lakukan selama dua belas tahun yang panjang;<br />

namun dia tidak memiliki keberanian itu. Dengan hati yang penuh syukur dia berusaha<br />

menjauh dari kerumunan itu. Sekonyong-konyong Yesus berhenti, sambil memandang<br />

berkeliling Ia bertanya, "Siapa yang menjamah jubah-Ku?"<br />

35

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!