15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

menjadi gembala. Secara alami Musa mempunyai sifat yang tidak sabar. Di Mesir, selaku<br />

pimpinan militer yang sukses dan kesayangan raja dan bangsa, dia sudah terbiasa mendapat<br />

sanjungan dan pujian. Dia berhasil menarik perhatian bangsa itu kepada dirinya. Dia<br />

mengharap akan melaksanakan pekerjaan pembebasan bangsa Israel dengan kekuatannya<br />

sendiri. Jauh berbeda dengan pelajaran yang sudah dipelajarinya sebagai wakil Allah.<br />

Sementara menuntun kawanan domba melewati pegunungan dan turun ke padang rumput di<br />

lembah, dia belajar iman dan kelembutan, kesabaran, kerendahan hati, ketulusan dan<br />

melupakan diri. Dia belajar menolong yang lemah, merawat yang sakit, mencari yang sesat,<br />

menghadapi yang membangkang, memelihara domba, dan mengurus yang tua dan lemah.<br />

Dalam pekerjaan ini Musa ditarik lebih dekat kepada Gembala Utama. Dia menjadi erat<br />

dipersatukan dengan Yang Kudus dari Israel. Dia tidak lagi merencanakan untuk melakukan<br />

pekerjaan yang besar. Dia berusaha melakukan dengan setia pekerjaan yang dipercayakan<br />

kepadanya seperti kepada Allah. Dia merasakan hadirat Allah di sekitarnya. Seluruh alam<br />

berbicara kepadanya tentang Ia yang tidak kelihatan. Dia mengenal Allah sebagai Allah<br />

pribadi, dan dengan merenungkan tabiat-Nya dia semakin merasakan hadirat-Nya. Dia<br />

menemukan perlindungan dalam lengan-Nya yang abadi itu.<br />

Setelah mendapat pengalaman ini, Musa mendengar panggilan dari surga untuk<br />

menggantikan tongkat gembalanya dengan tongkat kekuasaan; meninggalkan kawanan<br />

dombanya dan memegang kepemimpinan Israel. Perintah surgawi itu menemukan dia tidak<br />

percaya diri, lamban berbicara dan malu-malu. Dia dibayangi dengan perasaan<br />

ketidaksanggupan menjadi penyambung lidah Allah. Tetapi dia menerima tugas itu, sambil<br />

menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Tuhan. Kebesaran misinya memerlukan latihan<br />

dari kemampuan pikirannya yang terbaik. Allah memberkati kesediaannya, dan dia menjadi<br />

fasih berbicara, penuh harap, menguasai diri dan layak untuk pekerjaan terbesar yang pernah<br />

dipercayakan kepada manusia. Tentang dia ada tertulis: "Seperti Musa yang dikenal Tuhan<br />

dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel."5<br />

"Sebab bukan dari timur atau dari barat, dan bukan dari padang gurun datangnya<br />

peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim, direndahkan-Nya yang satu, dan ditinggikan-Nya<br />

yang lain."6<br />

Biarlah mereka yang merasa pekerjaannya tidak dihargai, dan yang menginginkan<br />

suatu kedudukan tanggung jawab yang lebih besar, memperhatikan bahwa, "Sebab bukan<br />

dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi<br />

Allah adalah Hakim; direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."7 Setiap<br />

orang mempunyai tempatnya di dalam rencana surga yang abadi. Apakah kita mengisi<br />

tempat tersebut itu tergantung pada kesetiaan kita dalam bekerja sama dengan Allah.<br />

Kita perlu waspada terhadap sikap mengasihani diri sendiri. Janganlah memanjakan<br />

perasaan bahwa engkau tidak dihargai sebagaimana seharusnya, bahwa usahamu tidak<br />

312

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!