15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

dinyatakan yang keberadaannya tidak mereka sangka. Seperti bangsa Israel dulu mereka<br />

bertanya, "Kalau Allah sedang memimpin kita, mengapa hal ini terjadi kepada kita?"<br />

"Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang<br />

datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang terjadi atas kamu. Sebaliknya,<br />

bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya<br />

kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaanNya."1<br />

Adalah karena Allah sedang memimpin mereka sehingga hal-hal itu terjadi kepada<br />

mereka. Ujian dan halangan adalah metode disiplin Tuhan dan syarat-syarat keberhasilan<br />

yang ditentukan-Nya. Ia yang membaca hati manusia mengetahui tabiat mereka lebih baik<br />

daripada mereka sendiri. Ia melihat bahwa sebagian orang mempunyai kuasa dan kelemahan<br />

yang kalau diarahkan dengan benar dapat digunakan dalam memajukan pekerjaan-Nya.<br />

Dalam pemeliharaan-Nya Ia menempatkan orang-orang ini pada posisi yang berbeda dan<br />

situasi yang berbeda pula, agar mereka dapat menemukan dalam tabiat mereka itu cacat<br />

yang tersembunyi dari pengetahuan mereka. Ia memberi kesempatan kepada mereka untuk<br />

memperbaiki cacat ini dan melayakkan diri mereka untuk pekerjaan-Nya. Sering Ia<br />

mengizinkan api penyiksaan menyerang mereka agar mereka disucikan.<br />

Kepastian bahwa kita dipanggil untuk menanggung godaan itu menunjukkan bahwa<br />

Tuhan Yesus melihat dalam diri kita sesuatu yang berharga yang ingin dikembangkan-Nya.<br />

Jika Ia tidak melihat dalam diri kita sesuatu yang akan memuliakan nama-Nya, maka Ia<br />

tidak akan menggunakan waktu-Nya untuk memurnikan kita. Ia tidak akan melemparkan<br />

batu yang tidak berharga ke dalam dapur api-Nya. Hanyalah biji logam yang berharga yang<br />

Ia perhalus. Pandai besi memasukkan besi dan baja ke dalam api untuk mengetahui jenis<br />

logam apa itu sebenarnya. Tuhan membiarkan umat pilihan-Nya memasuki api siksaan<br />

untuk membuktikan jenis wataknya, apakah mereka bisa dibentuk untuk pekerjaan-Nya.<br />

Ahli tembikar mengambil tanah liat dan membentuknya sesuai<br />

keinginannya. Dia meremas-remas adonan itu dan mengerjakannya. Dia mencabik dan<br />

menyatukannya kembali. Dia membasahinya kemudian mengeringkannya. Dia<br />

membiarkannya tergeletak tanpa mengganggunya untuk sementara. Setelah cukup waktunya<br />

untuk dibentuk, dia meneruskan pekerjaan itu dengan membentuknya menjadi sebuah<br />

bejana. Dia membentuknya di atas putaran, kemudian melicinkannya. Dia mengeringkannya<br />

di bawah sinar matahari kemudian membakarnya dalam tungku. Demikianlah itu menjadi<br />

sebuah bejana yang siap untuk dipakai. Begitulah Penjunan Agung itu ingin membentuk<br />

kita. Sebagaimana tanah liat di tangan ahli tembikar, begitulah kita di tangan-Nya. Kita<br />

tidak mencoba melakukan pekerjaan ahli tembikar. Bagian kita hanyalah menyerahkan diri<br />

untuk dibentuk oleh Penjunan Agung itu.<br />

"Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari<br />

perkataan mulutku."2<br />

309

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!