Membina Kelarga Sehat

newcovenantpublicationsintl
from newcovenantpublicationsintl More from this publisher
15.04.2023 Views

Membina Keluarga Sehat dan orang muda. Orang-orang dengan siapa mereka bergaul, prinsip-prinsip yang mereka terapkan, kebiasaan yang mereka bentuk, semuanya akan menentukan soal manfaat mereka sekarang ini dan minat mereka di masa kekekalan yang akan datang. Adalah satu fakta yang dahsyat dan menggetarkan hati para orangtua, bahwa di banyak sekolah dan perguruan tinggi, di mana anak-anak muda belajar untuk budaya dan disiplin mental, pengaruh-pengaruh yang merajalela merusak tabiat, mengalihkan pikiran dari tujuan hidup yang benar, dan merendahkan moral. Melalui hubungan dengan orang-orang yang tidak beragama, orang-orang yang menyukai kesenangan, dan yang korup, maka sangat banyak orang muda yang kehilangan kesederhanaan dan kemurniannya, kehilangan iman akan Allah, dan roh pengorbanan diri yang oleh para ayah dan para ibu Kristen gemari dan pelihara melalui pengajaran dan doa yang tekun. Banyak orang yang masuk sekolah dengan maksud supaya melayakkan mereka untuk suatu bidang pelayanan yang tidak mementingkan diri menjadi tertarik kepada pelajaranpelajaran sekuler. Suatu ambisi bangkit untuk merebut bea siswa dan meraih kedudukan dan kehormatan di dunia ini. Tujuan utama waktu mereka memasuki sekolah itu tidak kelihatan lagi, dan hidup diserahkan untuk mengejar kepentingan diri dan sasaran duniawi. Seringkali terbentuk kebiasaan-kebiasaan yang merusak kehidupan sekarang ini maupun untuk dunia yang akan datang. Sebagaimana lazimnya, pria dan wanita yang memiliki pandangan yang luas, maksudmaksud yang tidak mementingkan diri, aspirasi yang mulia, adalah orang-orang yang di dalam diri mereka sifat-sifat ini telah berkembang melalui pergaulan mereka pada tahuntahun masa muda mereka. Di dalam segala urusan-Nya dengan bangsa Israel, Allah menekankan kepada mereka pentingnya membatasi pergaulan anak-anak mereka. Semua pengaturan kehidupan sipil, agama dan sosial dibuat dengan maksud melindungi anak-anak dari pergaulan yang merusak, dan membiasakan mereka dengan persepsi dan prinsip hukum Allah sejak usia dini. Pelajaran utama yang diberikan sewaktu kelahiran bangsa itu ialah menyangkut sifat alami untuk memberi kesan mendalam kepada hati seluruh bangsa itu. Sebelum hukuman terakhir yang mengerikan itu dijatuhkan kepada orang-orang Mesir dengan matinya semua anak sulung, Allah memerintahkan umat-Nya agar mengumpulkan anak-anak mereka di dalam rumah mereka sendiri. Ambang pintu setiap rumah ditandai dengan darah, dan di dalam perlindungan yang dijamin oleh tanda itulah semua orang harus berada. Demikianlah dengan para orangtua zaman ini yang mengasihi dan takut akan Allah harus menjaga anak-anak mereka di bawah "ikatan perjanjian" -- artinya, di dalam perlindungan dari pengaruh-pengaruh kudus yang dimungkinkan oleh darah penebusan Kristus. Mengenai murid-murid-Nya Kristus berkata, "Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka ... karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia."6 258

Membina Keluarga Sehat "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini" demikian firman Allah, "tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu."7 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dengan kedurhakaan, atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? ... dan apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah itu: Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Sebab itu, Keluarlah kamu dari antara mereka, Dan pisahkan dirimu dari mereka, firman Tuhan Dan janganlah menjamah apa yang najis, Maka Aku akan menerima kamu, dan Aku akan menjadi Bapamu, Dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki Dan anak-anak-Ku perempuan. Demikianlah firman Tuhan Yang Mahakuasa.8 "Kumpulkanlah anak-anak." "Lagi pula aku memberitahukan kepada mereka ketetapan-ketetapan dan keputusan-keputusan Allah."9 "Demikianlah mereka harus meletakkan nama-Ku atas orang Israel, maka Aku akan memberkati mereka."10 "Maka segala bangsa di bumi akan melihat bahwa nama Tuhan telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu."11 Mereka sisa-sisa Yakub akan ada di antara suku-suku bangsa, Seperti embun daripada Tuhan Seperti dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan Yang tidak menanti-nantikan orang Dan tidak mengharapkan anak manusia.12 Kita terhitung bersama Israel. Semua petunjuk yang telah diberikan kepada orangorang Israel zaman dulu tentang pendidikan dan pengajaran anak-anak, semua janji berkat melalui penurutan, adalah untuk kita. Firman Allah kepada kita, Aku akan ... memberkati engkau, dan . . . engkau akan menjadi berkat.13 Mengenai murid-murid yang pertama dan semua yang akan percaya kepada-Nya melalui perkataan mereka, Kristus mengatakan, "Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti kita yang adalah satu. Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku, dan bahwa engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku."14 Kata-kata yang sungguh luar biasa, nyaris di luar jangkauan iman! Pencipta semua dunia mengasihi mereka yang menyerahkan dirinya untuk pekerjaan-Nya, bahkan seperti Ia mengasihi Putra-Nya. Di sini dan sekarang ini pun kemurahan hati-Nya itu dianugerahkan kepada kita sampai begini jauh. Ia telah memberikan kepada kita Terang dan Kemuliaan surga, dan dengan Dia berarti Ia telah menganugerahkan seluruh kekayaan surga. Sebanyak yang telah dijanjikan-Nya kepada kita untuk hidup yang akan datang, Ia telah 259

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

dan orang muda. Orang-orang dengan siapa mereka bergaul, prinsip-prinsip yang mereka<br />

terapkan, kebiasaan yang mereka bentuk, semuanya akan menentukan soal manfaat mereka<br />

sekarang ini dan minat mereka di masa kekekalan yang akan datang.<br />

Adalah satu fakta yang dahsyat dan menggetarkan hati para orangtua, bahwa di banyak<br />

sekolah dan perguruan tinggi, di mana anak-anak muda belajar untuk budaya dan disiplin<br />

mental, pengaruh-pengaruh yang merajalela merusak tabiat, mengalihkan pikiran dari tujuan<br />

hidup yang benar, dan merendahkan moral. Melalui hubungan dengan orang-orang yang<br />

tidak beragama, orang-orang yang menyukai kesenangan, dan yang korup, maka sangat<br />

banyak orang muda yang kehilangan kesederhanaan dan kemurniannya, kehilangan iman<br />

akan Allah, dan roh pengorbanan diri yang oleh para ayah dan para ibu Kristen gemari dan<br />

pelihara melalui pengajaran dan doa yang tekun.<br />

Banyak orang yang masuk sekolah dengan maksud supaya melayakkan mereka untuk<br />

suatu bidang pelayanan yang tidak mementingkan diri menjadi tertarik kepada pelajaranpelajaran<br />

sekuler. Suatu ambisi bangkit untuk merebut bea siswa dan meraih kedudukan dan<br />

kehormatan di dunia ini. Tujuan utama waktu mereka memasuki sekolah itu tidak kelihatan<br />

lagi, dan hidup diserahkan untuk mengejar kepentingan diri dan sasaran duniawi. Seringkali<br />

terbentuk kebiasaan-kebiasaan yang merusak kehidupan sekarang ini maupun untuk dunia<br />

yang akan datang.<br />

Sebagaimana lazimnya, pria dan wanita yang memiliki pandangan yang luas, maksudmaksud<br />

yang tidak mementingkan diri, aspirasi yang mulia, adalah orang-orang yang di<br />

dalam diri mereka sifat-sifat ini telah berkembang melalui pergaulan mereka pada tahuntahun<br />

masa muda mereka. Di dalam segala urusan-Nya dengan bangsa Israel, Allah<br />

menekankan kepada mereka pentingnya membatasi pergaulan anak-anak mereka. Semua<br />

pengaturan kehidupan sipil, agama dan sosial dibuat dengan maksud melindungi anak-anak<br />

dari pergaulan yang merusak, dan membiasakan mereka dengan persepsi dan prinsip hukum<br />

Allah sejak usia dini. Pelajaran utama yang diberikan sewaktu kelahiran bangsa itu ialah<br />

menyangkut sifat alami untuk memberi kesan mendalam kepada hati seluruh bangsa itu.<br />

Sebelum hukuman terakhir yang mengerikan itu dijatuhkan kepada orang-orang Mesir<br />

dengan matinya semua anak sulung, Allah memerintahkan umat-Nya agar mengumpulkan<br />

anak-anak mereka di dalam rumah mereka sendiri. Ambang pintu setiap rumah ditandai<br />

dengan darah, dan di dalam perlindungan yang dijamin oleh tanda itulah semua orang harus<br />

berada. Demikianlah dengan para orangtua zaman ini yang mengasihi dan takut akan Allah<br />

harus menjaga anak-anak mereka di bawah "ikatan perjanjian" -- artinya, di dalam<br />

perlindungan dari pengaruh-pengaruh kudus yang dimungkinkan oleh darah penebusan<br />

Kristus.<br />

Mengenai murid-murid-Nya Kristus berkata, "Aku telah memberikan firman-Mu<br />

kepada mereka ... karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia."6<br />

258

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!