Membina Kelarga Sehat

newcovenantpublicationsintl
from newcovenantpublicationsintl More from this publisher
15.04.2023 Views

Membina Keluarga Sehat persekutuan jiwa dengan Dia yang menjadi hidupnya. Penyataan terbesar akan kuasa-Nya dilihat dalam diri manusia yang menyempurnakan tabiatnya seperti tabiat Kristus. Para pengikut Kristus seharusnya menjadi terang dunia; tetapi Allah tidak menyuruh mereka supaya berusaha memancarkan sinar. Ia tidak merestui usaha yang hanya untuk memuaskan diri dengan memamerkan kebaikan yang luar biasa. Ia ingin agar jiwa mereka dipengaruhi oleh prinsip surgawi; kemudian sementara mereka berhubungan dengan dunia ini, mereka akan menyatakan terang ajaib yang ada pada dirinya. Kesetiaan mereka yang ketat dalam setiap tindakan hidup akan menjadi saluran terang. Kekayaan atau kedudukan tinggi, peralatan yang mahal-mahal, bangunan atau perabotan, tidaklah perlu bagi kemajuan pekerjaan Allah; begitu juga prestasi yang mendapat pujian dari manusia yang hanya menimbulkan kesombongan. Peragaan secara duniawi, betapa pun mengesankan, tidaklah bernilai dalam pemandangan Allah. Lebih dari apa yang kelihatan dan bersifat fana, Ia menilai yang tidak kelihatan dan kekal. Hal yang pertama hanya berharga kalau itu menyatakan yang terakhir. Karya seni yang paling tinggi mutunya tidak memiliki keindahan yang dapat dibandingkan dengan keindahan tabiat, yaitu hasil dari pekerjaan Roh Kudus di dalam jiwa. Ketika Allah memberikan Anak-Nya kepada dunia ini, Ia memberkati umat manusia dengan kekayaan yang kekal, yaitu kekayaan yang tak dapat dibandingkan dengan kekayaan dunia yang paling berharga tetapi tidak berarti. Kristus datang ke dunia ini dan berdiri di hadapan anak-anak manusia dengan kasih akan kekekalan yang melimpah, dan inilah harta yang kita akan terima, nyatakan dan bagikan melalui hubungan kita dengan Dia. Usaha manusia menjadi berdayaguna dalam pekerjaan Allah tergantung kepada pengabdian yang sungguh-sungguh dari pekerja itu sendiri, yaitu dengan menyatakan kuasa karunia Kristus untuk mengubah kehidupan. Kita dibedakan dari dunia ini karena Allah telah memeteraikan kita, karena Ia menyatakan di dalam diri kita tabiat-Nya yang penuh kasih. Penebus menyalut diri kita dengan kebenaran-Nya. Dalam memilih pria dan wanita untuk pekerjaan-Nya, Allah tidak bertanya apakah mereka memiliki kekayaan dunia, pengetahuan atau wibawa. Dia bertanya: "Apakah mereka berjalan dengan rendah hati sehingga Aku dapat mengajarkan jalan-Ku kepada mereka? Dapatkah Aku menaruh perkataan-Ku di bibir mereka? Apakah mereka akan mewakili Aku?" Allah dapat menggunakan setiap orang persis sebagaimana Ia dapat menempatkan Roh- Nya ke dalam jiwa raganya. Perbuatan yang akan diterima-Nya adalah perbuatan yang memantulkan citra-Nya. Sebagai utusan kepercayaan bagi dunia ini, para pengikut-Nya harus menyandang sifat-sifat dari prinsip-Nya yang kekal yang tak terhapuskan. 16

Membina Keluarga Sehat "Ia Akan Merangkul Domba-domba Dengan Lengan-Nya" Selagi Yesus melayani di jalan-jalan raya di kota-kota, ibu-ibu menyusup ke dalam kerumunan orang sambil menggendong anak-anak mereka yang sedang sakit dan sekarat, berusaha untuk mendekat agar mendapat perhatian-Nya. Perhatikanlah ibu-ibu ini, muka pucat, lelah, hampir putus asa, namun dengan hati teguh dan sabar. Sambil menanggung beban penderitaan mereka mencari Juruselamat. Sementara mereka menerobos kerumunan yang padat itu, selangkah demi selangkah Kristus menghampiri mereka sampai Ia sudah berada dekat di samping mereka. Pengharapan terbit di hati mereka. Air mata kegembiraan menetes manakala mereka mendapat perhatian-Nya, dan memandang tajam sambil menyatakan rasa iba dan kasih. Memanggil salah seorang dari kelompok ibu-ibu itu, Juruselamat meyakinkannya sambil berkata: "Apa yang akan Aku lakukan untuk menolongmu?" Lalu ibu itu menyatakan keinginannya sambil menangis, "Tuhan, kiranya Engkau mau menyembuhkan anakku." Yesus membopong anak kecil itu di lengan-Nya, penyakitnya lenyap oleh jamahan-Nya. Kengerian akan maut itu sudah hilang; arus yang menyembuhkan mengalir dalam pembuluh darahnya; otot-otot kembali mendapat kekuatan. Kata-kata penghiburan yang penuh damai diucapkan kepada ibu itu; kemudian pasien lain yang sama gawatnya disodorkan. Sekali lagi Kristus menggunakan kuasa-Nya untuk memberi kehidupan, dan semua orang memuji dan menghormati Dia yang melakukan mukjizat itu. Kita memikirkan banyak tentang keagungan hidup Kristus. Kita membicarakan tentang perkara-perkara ajaib yang telah dilakukan-Nya, tentang berbagai mukjizat yang telah diadakan-Nya. Tetapi perhatian-Nya terhadap perkara-perkara yang dianggap sepele malah membuktikan kebesaran-Nya yang lebih tinggi. Ada kebiasaan di kalangan orang Yahudi untuk membawa anak-anak kepada rabi agar dia menumpangkan tangannya dan memberkatinya. Tetapi murid-murid berpendapat bahwa pekerjaan Juruselamat terlalu penting untuk diganggu hal seperti ini. Ketika para ibu datang membawa anak-anak mereka yang masih kecil kepada-Nya untuk diberkati, murid-murid merasa tidak senang. Mereka menganggap anak-anak itu terlalu kecil untuk mendapat manfaat dengan mengunjungi Yesus, dan menarik kesimpulan bahwa tentu Dia merasa tidak suka akan kehadiran anak-anak itu. Tetapi Juruselamat memahami perhatian dan beban para ibu itu yang berusaha melatih anak-anak mereka sesuai dengan firman Allah. Ia telah mendengar doa mereka. Ia sendiri telah menarik mereka ke dalam hadirat-Nya. Seorang ibu bersama anaknya meninggalkan rumah lalu mencari Yesus. Di jalan dia memberitahukan maksudnya kepada tetangga, dan tetangga itu ingin juga agar Yesus memberkati anak-anaknya. Dengan demikian beberapa orang ibu berkumpul di sini bersama anak-anak mereka yang masih kecil-kecil. Sebagian anak-anak itu telah melewati masa bayi dan sekarang menjadi kanak-kanak dan remaja. Ketika para ibu itu menyampaikan 17

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

persekutuan jiwa dengan Dia yang menjadi hidupnya. Penyataan terbesar akan kuasa-Nya<br />

dilihat dalam diri manusia yang menyempurnakan tabiatnya seperti tabiat Kristus.<br />

Para pengikut Kristus seharusnya menjadi terang dunia; tetapi Allah tidak menyuruh<br />

mereka supaya berusaha memancarkan sinar. Ia tidak merestui usaha yang hanya untuk<br />

memuaskan diri dengan memamerkan kebaikan yang luar biasa. Ia ingin agar jiwa mereka<br />

dipengaruhi oleh prinsip surgawi; kemudian sementara mereka berhubungan dengan dunia<br />

ini, mereka akan menyatakan terang ajaib yang ada pada dirinya.<br />

Kesetiaan mereka yang ketat dalam setiap tindakan hidup akan menjadi saluran terang.<br />

Kekayaan atau kedudukan tinggi, peralatan yang mahal-mahal, bangunan atau<br />

perabotan, tidaklah perlu bagi kemajuan pekerjaan Allah; begitu juga prestasi yang<br />

mendapat pujian dari manusia yang hanya menimbulkan kesombongan. Peragaan secara<br />

duniawi, betapa pun mengesankan, tidaklah bernilai dalam pemandangan Allah. Lebih dari<br />

apa yang kelihatan dan bersifat fana, Ia menilai yang tidak kelihatan dan kekal. Hal yang<br />

pertama hanya berharga kalau itu menyatakan yang terakhir. Karya seni yang paling tinggi<br />

mutunya tidak memiliki keindahan yang dapat dibandingkan dengan keindahan tabiat, yaitu<br />

hasil dari pekerjaan Roh Kudus di dalam jiwa.<br />

Ketika Allah memberikan Anak-Nya kepada dunia ini, Ia memberkati umat manusia<br />

dengan kekayaan yang kekal, yaitu kekayaan yang tak dapat dibandingkan dengan kekayaan<br />

dunia yang paling berharga tetapi tidak berarti. Kristus datang ke dunia ini dan berdiri di<br />

hadapan anak-anak manusia dengan kasih akan kekekalan yang melimpah, dan inilah harta<br />

yang kita akan terima, nyatakan dan bagikan melalui hubungan kita dengan Dia.<br />

Usaha manusia menjadi berdayaguna dalam pekerjaan Allah tergantung kepada<br />

pengabdian yang sungguh-sungguh dari pekerja itu sendiri, yaitu dengan menyatakan kuasa<br />

karunia Kristus untuk mengubah kehidupan. Kita dibedakan dari dunia ini karena Allah<br />

telah memeteraikan kita, karena Ia menyatakan di dalam diri kita tabiat-Nya yang penuh<br />

kasih. Penebus menyalut diri kita dengan kebenaran-Nya.<br />

Dalam memilih pria dan wanita untuk pekerjaan-Nya, Allah tidak bertanya apakah<br />

mereka memiliki kekayaan dunia, pengetahuan atau wibawa. Dia bertanya: "Apakah mereka<br />

berjalan dengan rendah hati sehingga Aku dapat mengajarkan jalan-Ku kepada mereka?<br />

Dapatkah Aku menaruh perkataan-Ku di bibir mereka? Apakah mereka akan mewakili<br />

Aku?"<br />

Allah dapat menggunakan setiap orang persis sebagaimana Ia dapat menempatkan Roh-<br />

Nya ke dalam jiwa raganya. Perbuatan yang akan diterima-Nya adalah perbuatan yang<br />

memantulkan citra-Nya. Sebagai utusan kepercayaan bagi dunia ini, para pengikut-Nya<br />

harus menyandang sifat-sifat dari prinsip-Nya yang kekal yang tak terhapuskan.<br />

16

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!