15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

memperkenalkan Kristus kepada mereka dengan cara demikian, maka kita membagikan<br />

suatu kuasa, suatu kekuatan yang bernilai; karena itu datangnya dari atas. Inilah ilmu<br />

penyembuhan sejati bagi jiwa dan raga.<br />

"Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong<br />

sebab itu beria-ria hatiku dan dengan nyanyian aku bersyukur kepada-Nya."2<br />

Rasa Simpati<br />

Akal budi yang tinggi diperlukan dalam penanganan penyakit yang disebabkan oleh<br />

pikiran. Hati yang sakit dan sedih, pikiran yang kecewa, keduanya memerlukan perawatan<br />

yang lembut. Banyak kali sebagian dari kesusahan hidup, seperti kanker, menggerogoti jiwa<br />

dan melemahkan daya hidup. Dan kadang-kadang dalam kasus penyesalan akan dosa<br />

menggerogoti tubuh dan mengacaukan keseimbangan pikiran. Melalui simpati yang lemah<br />

lembut golongan penderita seperti ini dapat disembuhkan. Dokter harus yang pertama kali<br />

berhasil memenangkan kepercayaan mereka, kemudian mengarahkan mereka kepada Tabib<br />

Agung itu. Jika iman mereka dapat diarahkan kepada Dokter Sejati itu, dan mereka yakin<br />

bahwa Ia telah menangani penyakit mereka, maka hal ini akan memberi kelegaan pada<br />

pikiran dan sering menyehatkan tubuh.<br />

Rasa simpati dan akal budi sering akan terbukti menghasilkan keuntungan yang lebih<br />

besar bagi orang sakit dibanding dengan perawatan paling terampil yang dilakukan dengan<br />

cara yang kaku dan masabodoh. Apabila seorang dokter mengunjungi pasien di tempat<br />

tidurnya dengan sikap kurang peduli dan sembrono, melihat kepada orang yang menderita<br />

itu dengan sedikit perhatian, melalui kata-kata dan tindakannya memberi kesan bahwa kasus<br />

penyakitnya tidak memerlukan banyak perhatian, kemudian meninggalkan pasien itu<br />

bertanya-tanya dalam hati, berarti dia telah membahayakan pasien itu secara pasti. Keraguraguan<br />

dan kekecewaan yang diakibatkan oleh kurang perhatiannya sering akan meniadakan<br />

pengaruh kebaikan dari obat-obatan yang mungkin dia berikan.<br />

Kalau para dokter dapat menempatkan diri di tempat pasien yang semangatnya sudah<br />

merosot dan kemauannya sudah dilemahkan oleh penderitaan, dan yang rindu mendengar<br />

kata-kata simpati dan jaminan, maka mereka akan lebih siap untuk menghargai perasaanperasaan<br />

si pasien. Apabila kasih dan simpati yang Kristus nyatakan bagi orang sakit itu<br />

dipadukan dengan pengetahuan dokter, maka kehadirannya akan menjadi berkat.<br />

Keterusterangan dalam melayani seorang pasien mengilhami dia dengan kepercayaan,<br />

dengan demikian terbukti menjadi satu penolong untuk penyembuhan. Ada dokter-dokter<br />

yang menganggap bijaksana kalau menyembunyikan dari pasien itu keadaan dan penyebab<br />

penyakit yang sedang dideritanya. Banyak pula yang karena takut akan mengejutkan atau<br />

mengecewakan pasien kalau mengatakan hal sebenarnya, akan mengemukakan harapanharapan<br />

palsu akan kesembuhan, bahkan membiarkan pasien masuk ke liang kubur tanpa<br />

mengamarkan tentang keadaannya yang berbahaya. Semua ini tidak bijaksana. Mungkin<br />

158

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!