15.04.2023 Views

Membina Kelarga Sehat

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Membina</strong> Keluarga <strong>Sehat</strong><br />

Bukan karena suatu jamahan biasa dan secara kebetulan maka jiwa-jiwa yang kaya,<br />

yang mencintai dan menyembah dunia itu ditarik kepada Kristus. Sering orang-orang seperti<br />

ini paling sukar didekati. Usaha perorangan harus dilaksanakan bagi mereka oleh pria dan<br />

wanita yang dipenuhi oleh roh misionaris, mereka yang tak akan gagal atau patah semangat.<br />

Sebagian orang lebih cocok bekerja di kalangan yang lebih tinggi. Mereka ini harus<br />

meminta akal budi dari Allah untuk mengetahui bagaimana caranya menjangkau orangorang<br />

ini, bukan sekadar bergaul dengan mereka, tetapi dengan usaha perorangan dan iman<br />

yang hidup untuk menyadarkan mereka akan kebutuhan jiwa, menuntun mereka kepada<br />

pengetahuan akan kebenaran sebagaimana yang ada di dalam Yesus.<br />

Banyak yang menganggap bahwa untuk mencapai kalangan yang lebih tinggi, satu pola<br />

hidup dan cara kerja harus dipilih yang sesuai dengan selera mereka yang tidak<br />

sembarangan itu. Penampilan kekayaan, bangunan mentereng, pakaian yang mahal,<br />

perlengkapan, keadaan sekitar, penyesuaian diri dengan adat istiadat dunia, lingkungan<br />

pergaulan modern yang dibuat-buat, budaya klasik, ilmu pidato yang menarik, semua itu<br />

dianggap penting. Ini suatu kekeliruan. Cara kebijaksanaan duniawi bukanlah cara Allah<br />

untuk menjangkau kalangan yang lebih tinggi. Apa yang dapat menjangkau mereka secara<br />

efektif ialah penyampaian injil Kristus yang konsisten dan tidak mementingkan diri.<br />

Ada pelajaran bagi kita dari pengalaman Rasul Paulus berhadapan dengan para filsuf<br />

Atena. Dalam menyampaikan injil di depan pengadilan Areopagus, Paulus membalas logika<br />

dengan logika, ilmu pengetahuan dengan ilmu pengetahuan, filsafat dengan filsafat. Orangorang<br />

yang paling arif di antara para pendengarnya itu merasa tertegun dan terpaku. Katakatanya<br />

tidak dapat ditentang. Tetapi usaha ini hanya sedikit hasilnya. Segelintir orang saja<br />

yang menerima injil. Sejak itu Paulus memakai cara kerja yang berbeda. Dia menghindari<br />

perdebatan yang sengit dan perbincangan tentang teori, dan di dalam kesederhanaan<br />

mengarahkan pria dan wanita kepada Kristus sebagai Juruselamat orang berdosa. Kepada<br />

orang-orang Korintus dia menulis tentang pekerjaannya begini:<br />

"Demikianlah pula ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang<br />

dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah<br />

kepada kamu. Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu<br />

selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan... . Baik perkataanku maupun<br />

pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan<br />

keyakinan akan kekuatan roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia,<br />

tetapi pada kekuatan Allah."5<br />

Sekali lagi, dalam suratnya kepada orang-orang Roma, dia katakan: "Sebab aku<br />

mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena injil adalah kekuatan Allah yang<br />

menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang<br />

Yunani."6<br />

138

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!