06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

Sudah agak lama sejak bangsa Israel pernah mempunyai seorang nabi, lama sejak<br />

sesuatu reformasi seperti yang berlangsung sekarang ini pernah dilihat orang. Tuntutan<br />

untuk mengaku dosa tampaknya baru dan mengejutkan. Banyak di antara para pemimpin<br />

tidak mau pergi mendengarkan seruan dan kecaman Yohanes, karena khawatir kalau-kalau<br />

mereka terpaksa membuka segala rahasia kehidupan mereka sendiri. Namun pengajaran<br />

Yohanes itu adalah pengumuman yang langsung tentang Mesias. Sudah umum diketahui<br />

orang bahwa tujuh puluh minggu dari nubuatan Daniel, yang meliputi kedatangan Mesias<br />

itu, sudah hampir berakhir; dan semua orang ingin beroleh bagian dalam masa baru kemuliaan<br />

nasional yang diharapkan pada waktu itu. Demikian besamya semangat khalayak<br />

ramai sehingga Sanhedrin dipaksa untuk segera membenarkan atau menolak pekerjaan<br />

Yohanes. Kekuasaan mereka atas orang banyak sudah mulai berkurang. Sudah semakin<br />

merupakan suatu persoalan yang pelik bagaimana caranya mempertahankan kedudukan<br />

mereka. Dalam harapan untuk mendapat sesuatu kesimpulan, mereka mengutus suatu<br />

perwakilan yang terdiri dari imam-imam dan orangorang Lewi ke Sungai Yordan untuk<br />

berunding dengan guru baru itu.<br />

Banyak orang datang berhimpun, mendengarkan perkataannya, ketika para utusan itu<br />

tiba. Dengan lagak kewibawaan yang dimaksudkan untuk memberikan kesan dalam pikiran<br />

orang banyak itu, serta untuk menuntut penghormatan nabi itu, rabi-rabi yang congkak itu<br />

datang. Dengan suatu gerakan penghormatan, hampir oleh rasa takut, orang banyak itu<br />

memberikan jalan kepada mereka. Orang-orang besar itu, dengan jubahnya yang mahalmahal,<br />

dengan kecongkakan pangkat dan kuasa, berdiri di hadapan nabi padang belantara<br />

itu.<br />

“Siapakah engkau?” tanya mereka.<br />

Mengetahui apa yang ada di dalam pikiran mereka itu, Yohanes menjawab “Aku bukan<br />

Mesias.”<br />

“Kalau begitu siapakah engkau? Elia?”<br />

“Bukan.”<br />

“Engkaukah nabi yang akan datang?”<br />

“Bukan.”<br />

“Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus<br />

kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?”<br />

“Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan!<br />

Seperti yang telah dikatakan oleh Nabi Yesaya.”<br />

Ayat Alkitab yang disebutkan oleh Yohanes itu ialah nubuatan yang indah dari Yesaya:<br />

“Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Aliahmu, tenangkanlah hati<br />

90

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!