06.04.2023 Views

Gairah Kristus_(indo)

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

Yesus telah berdiri bagaikan sebuah pohon aras yang besar, melawan topan pertentangan yang menghembuskan ke-marahannya ke atas-Nya; Yesus, yang sedang bergumul sendirian dengan kuasa kegelapan. Kehendak yang degil dan hati yang dipenuhi dengan kebencian dan kelicikan, telah berusaha dengan sia-sia hendak membingungkan dan mengalahkan Dia. Ia berdiri tegak dalam kebesaran Ilahi sebagai Anak Allah. Sekarang Ia bagaikan sebatang bambu yang dipukul dan dibengkokkan oleh topan yang ganas, membungkuk di bawah beban dosa dan tunduk pada siksaan supernatural ... Berabad-abad sebelum penyaliban, Di dalam Alkitab tertulis, “Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku. mereka menusuk tangan dan kakiku. Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang." Musuh-musuh Yesus melampiaskan kemarahan mereka kepada-Nya sementara Ia tergantung di salip. Para imam, penghulu, dan ahli Taurat bergabung dengan orang banyak mengejek Yesus yang hampir mati. Buku ini membuktikan bahwa Kasih Tuhan itu berharga, abadi dan tak terbatas.

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Gairah</strong> <strong>Kristus</strong><br />

waktu pagi, pagi yang tidak berawan.” 2 Samuel 23 :4. Dan dalam kegemilangan siang hari<br />

dilihatnya kemegahan kenyataan Nya, manakala kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, dan<br />

seluruh umat manusia akan melihatnya bersamasama.” Yesaya 40:5. Dengan roh yang segan<br />

namun penuh sukacita ia memeriksa dalam gulungan-gulungan surat nubuatan segala<br />

kenyataan tentang kedatangan Mesias,—benih perjanjian yang akan meremukkan kepala<br />

ular itu, Silo, “pemberi damai itu,” yang akan menampakkan diri sebelum seorang raja<br />

berhenti berkerajaan di atas takhta Daud. Kini waktunya sudah tiba. Seorang pemerintah<br />

bangsa Romawi bersemayam dalam istana di atas Bukit Sion. Oleh firman Tuhan yang<br />

pasti, <strong>Kristus</strong> itu pun sudah lahir.<br />

Gambaran Yesaya yang indah tentang kemuliaan Mesias menjadi pelajarannya siang<br />

dan malam,—Pucuk dari akar Isai; seorang Raja yang akan memerintah dalam kebenaran,<br />

“menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan;” “perteduhan terhadap angin dan tempat<br />

perlindungan terhadap angin ribut... naungan batu yang besar, di yang tandus, Israel tiada<br />

lagi akan disebut “yang ditinggalkan suami,” ataupun tanahnya “yang sunyi,” melainkan<br />

akan disebut oleh Tuhan, yang berkenan kepada-Ku,” dan tanahnya “bersuami.” Yesaya<br />

11:4; 32:2; 62:4. Hati orang buangan yang kesunyian itu dipenuhi dengan penglihatan yang<br />

mulia.<br />

Ia memandang kepada Raja itu dalam kemuliaan-Nya, lalu diri pun dilupakan. Ia<br />

melihat kemuliaan kesucian, lalu merasa dirinya tidak sanggup dan tidak layak. Ia sudah<br />

sedia untuk pergi sebagai utusan surga, tiada gentar oleh kemanusiaan, sebab ia telah<br />

memandang kepada Ilahi. Ia dapat berdiri tegak dan berani di hadapan raja-raja duniawi,<br />

sebab ia sudah sujud di hadapan Raja segala raja. Yohanes belum mengerti betul sifat<br />

kerajaan Mesias itu. Ia mengharap bahwa Israel akan dilepaskan dari musuh-musuh<br />

bangsanya; tetapi kedatangan seorang Raja dalam kebenaran, dan penetapan Israel sebagai<br />

suatu bangsa yang suci, merupakan tujuan harapannya yang besar itu. Demikianlah ia<br />

percaya akan digenapkannya nubuatan yang diberikan pada waktu ia lahir,<br />

“Dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus. .. ”<br />

Supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dan dapat beribadah kepadaNya tanpa takut,<br />

dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.” Ia melihat bangsanya<br />

tertipu, merasa puas akan diri sendiri, dan tidur dalam dosa-dosanya. Ia ingin<br />

membangunkan mereka kepada cara hidup yang lebih suci. Kabar yang telah diberikan<br />

Allah kepadanya supaya disiarkan, dimaksudkan untuk mengejutkan mereka dari<br />

kelalaiannya dan membikin mereka gemar karena kejahatannya yang besar itu. Sebelum<br />

benih Injil dapat ditanamkan, tanah hati itu mesti dihancurkan. Sebelum mereka mencari<br />

kesembuhan dari Yesus mereka wajib disadarkan lebih dahulu akan bahaya mereka dari<br />

luka-luka dosa.<br />

Allah tidak mengutus pesuruh untuk memuji-muji orang berdosa. Ia tidak memberikan<br />

kabar damai, untuk membuai orang-orang yang belum disucikan ke dalam keamanan maut,<br />

65

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!